kerjasama, tujuan, sistem koordinasi, pembagian tugas dan sumber daya organisasi.
c. Pengertian Budaya Organisasi
Setiap individu memiliki kepribadian, begitu pula dengan organisasi. Sifat-sifat yang tetap dan relatif tidak dapat diubah dapat
membantu kita dalam memperkirakan sikap dan perilaku mereka. Begitu hal nya dengan organisasi yang juga memiliki karakteristik yang terlihat
dari sikap-sikap yang dicerminkan dari para anggotanya. Budaya organisasi memiliki makna yang sangat luas. Menurut Luthans Andreas
Lako, 2004: 29, “budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai- nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan
beperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya”.
Budaya organisasi sama halnya seperti budaya-budaya suku yang memiliki totem dan pantangan yang mengatur bagaimana masing-masing
anggota suku bertindak terhadap sesama anggota suku dan terhadap orang dari luar suku. Sarplin Andreas Lako, 2004: 29 menyatakan bahwa
“budaya organisasi merupakan suatu sistem nilai, kepercayaan, dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur
sistem formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi”. Budaya organisasi diyakini merupakan faktor penentu utama
kesuksesan kinerja suatu organisasi. Keberhasilan suatu organisasi
mengimplementasikan aspek-aspek atau nilai-nilai budaya organisasinya dapat mendorong organisasi tersebut tumbuh dan berkembang secara
berkelanjutan. Menurut Schein Andreas Lako, 2004: 30 menyatakan bahwa:
Budaya organisasi sebagai suatu pola asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok
tertentu dengan maksud agar organisasi belajar mengatasi atau menanggulangi masalah-masalahnya yang timbul akibat adaptasi
eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru
sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkenaan dengan masalah-masalah tersebut.
Penerapan budaya ini digunakan sebagai pedoman dalam menentukan sikap dan tingkah laku individu dalam menyelesaikan
masalah. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mangkunegara 2005: 113 yang menyatakan bahwa :
Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang dikembangkan dalam
organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota- anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan
internal.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan salah satu aset atau sumber daya
organisasi yang menjadikan organisasi dinamis dengan karakteristik fisik maupun non fisik yang khas berisi asumsi, nilai-nilai, norma, kepercayaan
yang bermanfaat untuk mendorong dan meningkatkan efektivitas maupun efisiensi organisasi tersebut. Budaya organisasi menjadi ciri khas atau