nyaman, sarana dan pra-sarana kerja yang baik serta suasana dan lingkungan kerja yang baik.
Motivasi juga memiliki beberap model berdasarkan apa yang diberikan kepada pegawai untuk meningkatkan motivasinya. Model yang
pertama yaitu model tradisional, dimana pegawai yang berprestasi baik diberikan insentif materiil. Kedua, model hubungan manusia dimana
pegawai diberikan pengakuan atas keberadaannya sehingga pegawai mendapatkan kebebasan untuk membuat keputusan dan kreativitas. Yang
terakhir, model sumber daya manusia yakni pegawai diberikan rasa kepuasaan terhadap pekerjaan yang telah ia capai. Pegawai merasa
diberikan tanggung jawab dan kesempatan yang luas untuk mengambil keputusan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Dalam memberikan motivasi terdapat beberapa tahapan antara lain penjelasan akan tujuan organisasi, mengetahui kepentingan
organisasi, komunikasi efektif, integrasi tujuan, pemberian fasilitas, dan team work.
c. Teknik Motivasi Kerja Pegawai
Dalam memberikan motivasi kepada pegawai diperlukan teknik- teknik agar dapat tersampaikan dengan baik dan pegawai dapat
termotivasi. Menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara 2004: 101 ada dua teknik pemberian motivasi yakni dengan teknik pemenuhan
kebutuhan pegawai dan teknik komunikasi persuasif, antara lain sebagai berikut :
1 Teknik Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Pemenuhan kebutuhan pegawai disini mengikuti pendapat dari
Abraham Maslow, yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial atau rasa memiliki, kebutuhan harga
diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.
2 Teknik Komunikasi Persuasif Komunikasi persuasif disini dirumuskan dengan “AIDDAS”
A = Attention atau Perhatian I = Interest atau Minat
D = Desire atau Hasrat D = Decision atau Keputusan
A = Action atau Tindakan S = Satisfaction atau Kepuasaan
d. Teori-Teori Motivasi
Dimulai dari dekade 1950-an pengembangan konsep-konsep motivasi terus berkembang hingga saat ini. Para ahli memberikan
pemaparan atas sejumlah gejala yang berhubungan dengan perilaku dan motivasi yang ada pada para anggota organisasi. Malayu S.P. Hasibuan
2007: 103 mengelompokkan teori motivasi atas 2 macam yaitu teori kepuasan dan teori proses, dengan penjelasan sebagai berikut :
1 Teori Kepuasan
Teori ini mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan seseorang sehingga ia bertindak dan
berperilaku tertentu. Tinggi atau rendahnya tingkat kebutuhan dan kepuasan seseorang mencerminkan semangat bekerja
orang tersebut. Berikut beberapa contoh pemaparan para ahli yang menjelaskan tentang teori kepuasan,yaitu :
a Teori Motivasi Klasik oleh F.W Taylor
Teori ini mengemukakan bahwa kebutuhan manusia hanya pada sebatas kebutuhan bioogis saja. Kebutuhan biologis
disini adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidup melalui upah atau gaji. Jadi jika upah dinaikkan maka
semangat bekerja pegawai akan meningkat
b Maslow’s Need Hierarchy Theory oleh A.H. Maslow Seperti yang telah disinggung sedikit dalam proses
motivasi yang menggunakan teori Maslow bahwa ia mengklasifikasikan kebutuhan manusia dalam 5 tingkatan.
Yang pertama yaitu kebutuhan psikologi atau fisik yang berkaitan dengan mempertahankan kelangsungan hidup.
Kedua, kebutuhan dari rasa aman yang berkaitan dengan keselamatan melakukan pekerjaan dari ancaman, gangguan
maupun kecelakaan. Ketiga yaitu kebutuhan sosial, yang berkaitan dengan manusia sebagai makhluk sosial dan
segala keberadaannya, perasaan diterima di lingkungan organisasi. Keempat adalah kebutuhan akan penghargaan
diri yaitu berkaitan dengan prestise atau pengakuan dan penghargaan kedudukannya di masyarakat. Yang terakhir
adalah kebutuhan aktualisasi diri, yang berkaitan dengan pencapaian prestasi kerja menggunakan kecakapan,
kemampuan dan keterampilan yang ia miliki.
c Hezberg’s Two Factor Theory oleh Frederick Herzberg Menurut teori ini motivasi ideal yang dapat merangsang
usaha adalah peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan
keahlian dan
peluang untuk
mengembangkan kemampuan.
Dan faktor
yang menimbulkan motivasi adalah hal yang mendorong
pegawai seperti pekerjaan yang menantang dan dapat menikmati hasilnya, kemudian hal yang mengecewakan
karyawan, serta peluang berprestasi yang terbatas.
2 Teori Proses
Teori ini mengarah pada menjawab pertanyaan tentang bagaimana menguatkan, mengarahkan dan memelihara
maupun menghentikan perilaku individu agar sesuai dengan keinginan manajer. Teori ini dikenal atas :
a Teori Harapan
Dinyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat tergantung dari hubungan timbal balik
antara apa yang ia inginkan dari hasil pekerjaan itu. Jadi, teori ini memiliki 3 unsur yaitu harapan, nilai dan pertautan
b Teori Keadilan Keadilan atasan dalam memperlakukan pegawai menjadi
daya penggerak yang memotivasi pegawai. Penilaian dan pengakuan haruslah bersifat objektif.