Hubungan Budaya Organisasi dan Motivasi dengan Kinerja Pegawai

bahwa budaya organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berada pada kategori sangat tinggi dengan perhitungan korelasi product moment yaitu sebesar 0,62 hubungan positif kemudian dari hasil perhitungan koefisien determinan diperoleh bahwa besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi adalah sebesar 38,44 dan 61,56 selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini. 2. Penelitian yang dilakukan Marliana B. Winanti 2009 yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ATRI DISTRIBUTION”. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik budaya organisasi yang diterapkan maka akan meningkatkan kinerja pegawai dengan t-hitungt-tabel variabel budaya organisasi sebesar 5,1482,005 dengan nilai signifikansi 0,018 lebih kecil dari tingkat kekeliruan 5 α = 0,005 maka dapat diambil keputusan untuk menolak Ho. Secara parsial diperoleh 0,574 2 x 100 = 32,92. Kemudian untuk t hitung t-tabel untuk variabel motivasi sebesar 5,635 . 2,005 dengan nilai signifikansi 0,018 lebih kecil dari tingkat kekeliruan 5 α = 0,005 maka dapat diambil keputusan untuk menolak Ho dan nilai korelasi parsial sebsar 0,609 2 x 100 = 37,03 menunjukkan semakin tinggi tingkat motivasi maka akan meningkatkan kinerja pegawai. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Wulanda 2009 yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pelatihan Motivasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Daerah Kabupaten Wakatobi”. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara variabel pendidikan dan pelatihan diklat, motivasi dan budaya organisasi secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Wakatobi. Hasil perhitungan korelasi berganda diperoleh hasil nilai R= 0,581. Dengan tingkat signifikansi 5 0,05 dengan jumlah sampel 34 nilai r tabel = 0,429. Hal ini berarti bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,581 0,429

C. Kerangka Berpikir

Budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang diyakini dan dijiwai oleh seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi tersebut. Budaya organisasi juga memiliki karakteristik yaitu inisiatif individu, toleransi terhadap tindakan beresiko, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, sistem imbalan, dan pola komunikasi. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkah laku para anggota atau pegawai di sebuah organisasi. Tingkah laku pegawai yang kontinyu ini berkaitan erat dengan kinerja pegawai yang akan dihasilkan. Tingkah laku pegawai merupakan hasil dari motivasi yang timbul di dalam diri seorang pegawai. Motivasi kerja baik yang tersampaikan dengan optimal dapat membentuk semangat dan etos kerja yang tinggi pada pegawai sehingga ia dapat memberikan seluruh kemampuan nya dalam menyelesaikan pekerjaan. Motivasi kerja ini timbul dikarenakan seorang pegawai menginginkan sesuatu yang sering disebut dengan kebutuhan. Kebutuhan disini menganut teori dari Maslow yakni kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Motivasi kerja ini nantinya akan berpengaruh pada kinerja pegawai. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu : 1. Faktor Individu Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis rohani dan fisiknya jasmaniah. Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi 2. Faktor Lingkungan Organisasi Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi pada Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VI Medan)

40 187 106

Pengaruh Absensi Elektronik Hand Geometry Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

33 256 93

Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

5 160 144

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Motivasi Pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Di Medan

0 34 163

Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

2 36 96

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Pegawai (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan)

1 47 119

Pengaruh Desain Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

8 79 95

Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Serta Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

5 59 130

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR REGIONAL VI BKN (BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA) MEDAN.

0 2 27

Pengaruh Insentif Terhadap Loyalitas Kerja Pegawai Pada Bidang Status Kepegawaian Dan Pensiun Di Kantor Regional Iii Badan Kepegawaian Negara (Bkn) Bandung.

1 4 67