Pengondisian Lingkungan Pembiasaan Keteladanan

94 Guru :”Kadang jika ada gurunya mereka ditarik keluar dengan guru agamnya untuk siraman rohani mereka, jika tidak ya mereka tetap di dalam.” Hasil dokumentasi di kelas I B juga memperkuat adanya tadarus yang dilakukan berikut ini. Gambar 5. Suasana kelas I B yang sedang melakukan tadarus menghafal surat- surat pendek dalam Al Qur’an.

2. Pengondisian Lingkungan

Pengondisian lingkungan di SD Negeri Glagah dengan berbagai sarana dan prasarana juga mendukung terhadap pengembangan karakter religius di SD tersebut. Adapun sarana dan prasarana tersebut dijelaskan sebagai berikut.

a. Mushola

Sarana dan prasarana yang pertama adalah mushola. SD Negeri Glagah mempunyai 2 mushola yaitu mushola kecil terletak di unit 1 dan mushola besar terletak di unit 2 yang biasa digunakan oleh para siswa maupun guru untuk melakukan sholat. Siswa mengatakan bahwa mereka melakukan sholat di msuhola. Hal ini diperoleh dari hasil wawancara dengan siswa berikut. Peneliti : “Dimana kamu biasa melaksanakan sholat?” Tf : “Mushola.” Sabtu, 06 Juni 2015 Dv : “Mushola.” Sabtu, 06 Juni 2015 95 Hal ini juga diperkuat oleh dokumentasi sarana dan prasarana mushola sebagai berikut. Gambar 6. Mushola kecil terletak di unit 1 Gambar 7. Mushola besar terletak di unit 2

b. Slogan Islami

Slogan bertuliskan arab banyak tertempel di sekolah, seperti slogan sholat itu tiang agama, sholatlah sebelum disholatkan, kebersihan itu bagian dari iman, alahmdulillah anda lebih cantik berjilbab dan tertempel di tempat yang strategis yang biasa digunakan untuk lewat siswa pada saat jam istrirahat, selain itu di pintu bagian atas juga ada tulisan arab yang bertulisk an Assalamu’alaikum. Hal ini juga diperkuat 96 dari hasil dokumentasi yang menunjukan beberapa slogan islami sebagai berikut. Gambar 8. Slogan Islami mengenai sholat dan anjuran untuk melaksanakan sholat.

b. Karakter Disiplin

Karakter disiplin dikembangkan melalui pembiasaan keteladanan dan pengondisian lingkungan.

1. Pembiasaan Keteladanan

Pembiasaan keteladanan yang dilaksanakan di SD Negeri Glagah yaitu berpakaian rapi dan datang ke sekolah tepat waktu yang merupakan termasuk dalam salah satu contoh karakter disiplin dari warga sekolahnya hal tersebut selain berkaitan dengan pengembangan karakter disiplin berkaitan juga dengan peran warga sekolah dalam membangun pendidikan karakter di SD tersebut khususnya karakter disiplin. Hal ini dapat diketahui dari wawancara berikut. Ar: “Setiap hari saya lakukan, disini kan sebelum jam 7 kan harus sudah datang kecuali kalau ada halangan juga harus memberi tahu sebelumnya, guru yang belum ada harus saling mengisi yang kosong tidak harus diberi tahu, kalau disini gruru tidak bisa seenaknya sendiri, gak tau kalo sd lain, kalo guru disini tdk bisa seenaknya sendiri.” Selasa, 12 Mei 2015 97 St: “Datang tepat waktu, begitu bel masuk kelas, cara berpakaian dan cara berbicara.” Rabu, 13 Mei 2015 Rn : “Bertutur kata, bersikap, makan, bicara memperlakukasn anak seperti apa, bagaimana contoh berbicara dengan guru, berpakaian, datang tepat waktu.” Jumat, 15 Mei 2015 Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pembiasaan keteladanan yang dicontohkan guru yaitu memberikan contoh berpakaian rapi, berbicara sopan, datang tepat waktu dan berperilaku positif lainnya. Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa guru sudah mampu menjadi contoh dalam hal berpakaian, berbicara, datang tepat waktu dan bertindak. Peneliti: “Apakah gurumu selalu datang tepat waktu, pakiannya rapi, dan berbicaranya sopan terhadap siswa-siswanya? ” Ar: “Iya selalu.” Selasa, 26 Mei 2015 Ay: “Iya.” Selasa, 02 Juni 2015 Dv: “Iya.” Sabtu, 06 Juni 2015 Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa di atas dapat disimpulkan bahwa guru selalu datang tepat waktu, berpakaian rapi, dan berbicara sopan dengan siswa. Guru juga telah mampu menjadi contoh keteladanan bagi siswa yaitu berpakaian rapi dari awal masuk sampai pulang. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama 14 kali kepala sekolah guru maupun karyawan sudah berpakaian rapi dari awal sampai akhir, pakaian yang digunakan oleh mereka adalah pakaian seragam untuk kepala sekolah, guru maupun siswa, tukang kebun juga memakai pakaian rapi berupa pakaian batik atau kaos tetapi tetap rapi, satpam juga menggunakan pakaian seragam satpam jika tidak berpakaian batik. Hal tersebut juga menandakan adanya peran dari warga sekolah yaitu kepala sekolah, guru maupaun karyawan di SD Negeri Glagah 98 untuk selalu berpakaian rapi setiap harinya karena mereka merupakan contoh bagi siswa maupun masyarakat di sekitar SD Negeri Glagah. Hal ini juga diperkuat dari hasil dokumentasi sebagai berikut. Gambar 09. Semua guru terlihat berpakaian rapi . Setiap hari senin dan selasa guru memakai seragam PNS, hari rabu dan kamis memakai seragam khusus daerah kota Yogyakarta yang berwarna hijau, dan hari jumat memakai kebaya, hari sabtu memakai pakaian batik. Gambar 10. Satpam yang bertugas berpakaian rapi.Satpam biasanya memakai 3 jenis pakaian dalam satu minggu yaitu pakaian hitam seperti yang tertera di gambar, seragam satpam yang atasannya berwarna putih dengan celana hitam, dan batik. Gambar 11. Karyawan SD Negeri Glagah berpakaian rapi. Pakaian yang dipakai oleh karyawan juga sama dengan yang dipakai oleh guru di SD tersebut. Selain berpakaian rapi keteladanan yang ditunjukkan oleh kepala sekolah dan guru di SD Negeri Glagah adalah datang ke sekolah tepat 99 waktu. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti selama 14 kali kepala sekolah dan guru selalu datang ke sekolah tepat waktu, selain menjadi contoh keteladanan bagi para siswa hal tersebut juga merupakan contoh kedisiplinan guru di SD Negeri Glagah, hal ini juga menunjukkan adanya karakter disiplin yang dikembangkan di SD Negeri Glagah.

2. Pengondisian Lingkungan