Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

57 3 Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat. 4 Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas. c. Indikator Kelas 1 Berempati kepada sesame teman kelas 2 Melakukan aksi sosial. 3 Membangun kerukunan warga kelas. 4 Pelaksanaan tugas piket secara teratur. 5 Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah. 6 Mengajukan usul pemecahan masalah.

K. Kerangka Pikir

Pendidikan karakter merupakan suatu fondasi yang pada saat sekarang ini mulai runtuh, hal tersebut telah dibuktikan dengan beberapa kasus immoral yang dilakukan oleh siswa yang masih duduk di bangku sekolah seperti yang terjadi di Yogyakarta yaitu “Penyiksaan Siswi SMA Pemilik Tatto Hello Kitty”. Hal tersebut terjadi gara-gara tato gambar Hello Kitty yang sama dengan temannya, LA 18, siswi salah satu SMA di Kabupaten Bantul, disekap dan dianiaya oleh 9 temannya dengan cara dipukuli serta disundut rokok. Bahkan, kemaluan korban dirusak menggunakan botol bir. Hingga saat ini, Polres Bantul telah mengamankan 5 pelaku penyekapan disertai penyiksaan. Sementara itu, empat pelaku lainnya masih dalam pengejaran Kompasiana, 26 Februari 2015. Itulah salah satu kasus yang mencoreng dunia pendidikan kita, oleh karena itu pendidikan karakter di jenjang sekolah 58 merupakan suatu hal yang sangat penting untuk membangun generasi penerus yang berguna bagi nusa dan bangsa, karena jika generasinya sudah rusak maka hal tersebut akan berdampak pada kemajuan bangsa ini. Pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di rumah tetapi sekolah merupakan suatu institusi yang wajib melaksanakan pendidikan karakter secara terpadu baik melalui proses pembelajaran, pembinaan kepeserta didikan, manajemen sekolah, maupun dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Pada proses pembelajaran guru dapat melaksanakan pendidikan karakter di kelas melalui beberapa tahap yaitu: perancangan, implementasi, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut. Selanjutnya di luar kelas guru dapat melakukan pembinaan karakter dengan beberapa cara yaitu: keteladanancontoh, kegiatan spontan, teguran, pengkondisian lingkungan dan kegiatan rutin. Guru bukan hanya salah satu orang yang berperan dalam pembinaan karakter di sekolah, karena di dalam suatu sekolah terdiri dari beberapa individu-individu yang mempunyai perannya masing-masing, oleh karena itu pembinaan karakter di sekolah bukan hanya menjadi tanggung jawab guru tetapi menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah, peserta didik, organisasi kepeserta didikan, pegawai tata usaha, peraturan sekolah, sarana prasarana, lingkungan, keluarga, komite sekolah, dan masyarakat jika semuanya dapat berperan secara aktif maka pendidikan karakter dapat dilaksanakan secara optimal, karena pendidikan karakter merupakan hidden kurikulum tetapi sekolah wajib melaksanakan hal tersebut 59 demi kemajuan bangsa. Setelah hal tersebut dilakukan maka akan muncul beberapa nilai -nilai karakter yang khas yang dikembangkan oleh sekolah sebagai nilai karakter utama dan menjadikan ciri khas sekolah tersebut. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dilaksanakan melalui pengintegrasian serta peran dari semua warga sekolah untuk mengembangkan karakter siswa. Pendidikan karakter yang dilaksanakan secara optimal dapat mengembangkan nilai -nilai karakter siswa ke arah yang positif dengan tidak melupakan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan karakter yang dilaksanakan secara optimal secara tidak langsung menjadikan tujuan pendidikan tercapai. Dari uraian di atas dapat digambarkan kerangka pikir penelitian seperti berikut. Gambar 1. Kerangka Pikir Pendidikan Karakter di Sekolah Pendidikan Karakter Di Sekolah Warga sekolah yang berperan dalam pendidikan karakter Pengintegrasian Pendidikan Karakter di Sekolah Kepala Sekolah, Guru, Peserta Didik, Organisasi Kepesertadidikan, Peraturan Sekolah, Sarana dan Prasarana, Lingkungan, Keluarga, Komite Sekolah, Masyarakat Proses Pembelajaran, Pembinaan Kepesertadidikan, Manajemen Sekolah, Kehidupan Sehari -hari, Pembiasaan Keteladanan, Pembiasaan spontan, teguran, pengkondisian lingkungan, Pembiasaan rutin Faktor Pendukung Faktor Penghambat Karakter Siswa Yang Baik 60

L. Pertanyaan Penelitian