Pendekatan Pendidikan Karakter di SD Negeri Glagah Karakter yang Dikembangkan di SD Negeri Glagah

126 peserta didik di sekolah hendaknya selalu membiasakan diri untuk berdisiplin dengan mematuhi semua peraturan yang ada, atau mematuhi atas dasar suara hati, b Pembiasaan diri untuk saling mengingatkan, saling menasehati dengan cara yang baik terhadap sesuatu tindakan di luar kepatuhan atau bahkan untuk mendorong ke suatu tindakan yang terpuji. Orang tua berperan mendorong dan memotivasi siswa. Berdasarkan hasil temuan dan teori maka dapat disimpulkan bahwa warga sekolah yang berperan dalam membangun pendidikan karakter adalah kepala sekolah yang selalu memberikan nasehat dan masukan kepada siswa maupun kepada guru dan memberikan contoh berpakaian rapi, berbicara sopan, datang tepat waktu. Guru berperan membimbing siswa dengan memberikan teguran, nasehat dan sanksi yang mendidik serta memberikan contoh berpakaian rapi, berbicara sopan, dan datang tepat waktu. Siswa juga berperan dalam membangun pendidikan karakter dengan cara mematuhi aturan yang berlaku, seperti selalu melaksanakan tugas piket, datang ke sekolah tepat waktu, dan memberikan barang temuan kepada guru.

3. Pendekatan Pendidikan Karakter di SD Negeri Glagah

Pendekatan pendidikan karakter di SD Negeri Glagah dilakukan dengan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan pemberian teguran, nasehat, dan sanksi yang diberikan oleh guru. Dengan adanya pembiasaan, teguran, nasehat dan sanksi akan membantu siswa agar semakin mengerti nilai-nilai yang mereka lakukan sudah benar atau belum, sehingga siswa 127 mempunyai kesadaran untuk tidak melakukan hal-hal berperilaku negatif, dan akan memperbaiki diri agar berkembang menjadi individu yang berperilaku positif dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan pendidikan karakter yang dilakukan di SD Negeri Glagah adalah pendekatan penanaman nilai. Masnur Muslich 2010:108 menyatakan bahwa pendekatan penanaman nilai adalah suatu pendekatan yang memberi penekanan kepada penanaman nilai-nilai sosial dalam diri siswa. Berdasarkan hasil temuan dan teori maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan pendidikan karakter yang ada di SD Negeri Glagah adalah pendekatan penanaman nilai. Pendekatan penanaman nilai sendiri berarti menanamkan nilai-nilai karakter yang baik ke dalam diri siswa melalui pembiasaaan, teguran, nasehat dan sanksi yang dilakukan di SD Negeri Glagah sehingga diharapkan siswa berkarakter baik.

4. Karakter yang Dikembangkan di SD Negeri Glagah

Karakter yang dikembangkan di SD Negeri Glagah yaitu religius yang dikembangkan melalui pembiasaan rutin dan pengondisian lingkungan.Pembiasaan rutin tersebut adalah berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, tadarus Al Qur’an, sholat dhuhur, dan pakaian panjang untuk semua siswa yang beragama Islam. Pengondisian lingkungan yang terkait dengan karakter religius adalah tersedianya mushola untuk sholat dan slogan-slogan islami yang banyak tertempel di dinding hal tersebut sesuai dengan beberapa indikator religius dalam Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat 128 Kurikulum Kemdiknas adapun indikator yang sudah terpenuhi adalah memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk ibadah, memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah dan berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Tetapi tidak ada toleransi antar umat beragama hal ini dikarenakan tidak semua siswa beragama Islam tetapi setiap hari diadakan tadarus, bagi guru yang beragama non Islam juga di kelasnya diwajibkan melakukan tadarus padahal sekolah tersebut merupakan sekolah negeri tapi nilai toleransi terhadap agama yang lain masih kurang, karena siswa yang non Islam juga dibiarkan di dalam kelas mendengarkan teman- temannya melakukan tadarus. Hal ini tidak sesuai dengan indikator toleransi dalam Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemdiknas yang menyatakan bahwa toleransi mempunyai indikator salah satunya menghargai dan memberikan perlakuan yang sama tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi dan kemampuan khas. Hal lain yang tidak sesuai adalah bahwa hal tersebut selain tidak sesuai dengan nilai toleransi juga tidak sesuai dengan misi SD Negeri Glagah sendiri yaitu penigkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mendidik anak berperilaku dengan agama yang dianut bagi penganut agama Islam itu sudah sesuai karena setiap hari diisi dengan ibadah minimal tadarus dan sholat, akan tetapi bagi penganut agama lain mungkin belum sesuai. 129 Disiplin dikembangkan dengan pembiasaan keteladanan oleh guru, kepala sekolah dan karyawan yang selalu datang tepat waktu ke sekolah dan berpakaian rapi dan pengondisian lingkungan dengan adanya tata tertib bagi guru maupun siswa yang dipajang. Hal ini juga sesuai dengan beberapa indikator disiplin dalam Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemdiknas adapun indikator yang sudah terpenuhi adalah memiliki tata tertib sekolah, membiasakan warga sekolah untuk berdisiplin, menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara adil bagi pelanggar tata tertib sekolah, dan membiasakan hadir tepat waktu. Peduli sosial ini ditandai dalam proses pembelajaran guru selalu mengkaitkannya dengan nilai peduli sosial seperti di kelas I C guru mengajarkan siswa untuk membantu temannya yang membutuhkan dengan memberikan sebuah pensil, di kelas IV C juga guru mengajarkan peduli sesama dengan meminta antara satu teman dengan teman lainnya saling membantu. Selain itu peduli sosial juga ditunjukaan dari pembiasaan spontan yaitu pemberian teguran, nasehat atau sanksi baik itu kepada siswa atau guru. Hal ini sesuai juga dengan salah satu indikator peduli sosial dalam Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemdiknas adapun indikator yang sudah terpenuhi adalah berempati kepada sesame teman kelas. 130 Semangat kebangsaan juga menjadi salah satu karakter yang dikembangkan di SD Negeri Glagah yang dikembangkan melalui pembiasaaan rutin yaitu upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari senin, semangat kebangsaan ini sesuai dengan salah satu indikator Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemdiknas, adapun indikator tersebut adalah melaksanakan upacara bendera setiap hari senin. Peduli lingkungan dikembangkan melalui pengondisian lingkungan ini ditandai dengan banyak sekali sarana dan prasarna yang disediakan oleh sekolah seperti tong sampah, toilet dengan air dan keadaan yang bersih, slogan-slogan untuk merawat tumbuhan dan menjaga kebersihan, disediakannya kran air untuk mencuci tangan hal ini sudah sesuai dengan beberapa indikator peduli lingkungan dalam Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemdiknas adapun indikator yang sudah terpenuhi adalah pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah, tersedianya tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan, menyediakan kamar mandi dan air bersih, menyediakan peralatan kebersihan. Cinta tanah air dikembangkan dengan pengondisian lingkungan yaitu dipajangnya foto presiden, wakil presiden, dan lambang negara di setiap ruangan hal ini sesuai dengan indikator cinta tanah air dalam Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Badan Penelitian 131 dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kemdiknas adapun indikator yang sudah terpenuhi adalah memajang foto presiden dan wakil presiden. Berdasarkan hasil temuan dan teori maka dapat disimpulkan bahwa karakter yang dikembangkan di SD Negeri Glagah adalah religius, disiplin, peduli sosial, peduli lingkungan, semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

5. Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD Negeri Glagah