141 karakter dalam manajemen sekolah. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Pupuh Fathurrohman, dkk 2013;150 yang menyatakan bahwa beberapa contoh bentuk kegiatan pendidikan karakter yang terpadu dengan
manajeman sekolah antara lain: a pelanggaran tata tertib yang berimplikasi pada pengurangan nilai dan hukumanpembinaan, b
penyediaan tempat-tempat pembuangan sampah, c penyelenggaraan kantin kejujuran, d penyediaan kotak saran, e penyediaan sarana ibadah
dan pelaksanaan ibadah, misalnya sholat dhuhur berjamaah, e salim- taklim jabat tangan setiap pagi saat peserta didik memasuki gerbang
sekolah, f pengelolaan dan kebersihan ruang kelas oleh peserta didik dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.
Berdasarkan hasil temuan dan teori maka dapat disimpulkan bahwa dari kegiatan pembiasaan dan pemberian hukuman menandakan adanya
manajemen sekolah dalam pengintegrasian pendidikan karakter tetapi ada salah satu tata tertib di sekolah yang dilanggar oleh siswa setiap hari dan
tidak ada pemberian sanksi yang diberikan yaitu membeli jajan di luar sekolah padahal hal ini sudah tertuang dalam tata tertib siswa yang
berbunyi dilarang membeli makanan dan minuman di luar sekolah.
6. Faktor Pendukung Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD Negeri Glagah
Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan karakter di SD Negeri Glagah adalah Kepala Sekolah yang selalu memberikan bimbingan,
nasehat, teguran, sanksi dan bimbingan baik kepada guru maupun kepada siswa. Guru yang selalu memberikan memberikan bimbingan, nasehat,
142 teguran, dan sanksi kepada siswa. Lingkungan Keluarga juga dapat
menjadi pendukung
dengan syarat
keluarga memang
memotivasimendorong siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung
pelaksanaan pendidikan karakter berasal dari kepala sekolah dan guru yang selalu memberikan bimbingan, nasehat maupun sanksi dan yang
kedua adalah lingkungan keluarga yang memotivasi siswa. 7. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD Negeri
Glagah
Faktor penghambat pelaksanaan pendidikan akrakter di SD Negeri Glagah adalah Lingkungan Keluarga yang kurang peduli kepada anak baik
dalam belajarnya maupun dalam mendidik perilakunya menjadi hambatan sekolah
dalam melaksanakan
pendidikan karakter.
Lingkungan Masyarakat dengan adanya pergaulan anak dengan teman lain yang
membawa hal-hal yang berdampak negatif akan dibawanya ke sekolah yang akhirnya menjadi hamabtan bagi sekolah dalam melaksanakan
pendidikan karakter. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat
pelaksanaan pendidikan karakter berasal dari lingkungan keluarga tidak memperhatikan anaknya baik dalam segi perilakunya maupun dalam segi
akademisnya. Lingkungan masyarakat dengan adanya pergaulan anak dengan teman lain yang membawa hal-hal yang berdampak negatif akan
dibawanya ke sekolah yang akhirnya menjadi hamabtan bagi sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter.
143
8. Upaya yang Pernah Dilakukan Sebagai Solusi dalam Mengatasi Faktor Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD Negeri
Glagah Upaya yang dilakukan dari adanya faktor penghambat pelaksanaan
pendidikan karakter di SD Negeri Glagah dilakukan oleh guru maupun kepala sekolah melalui berbagai cara yang paling sering dilakukan yaitu
melalui pemberian nasehat, sanksi dan teguran. Pemberian nasehat, sanksi atau teguran tersebut diharapkan mampu meminimalisir agar siswa
mempunyai kesadaran dan tidak mengulangi perbuatan yang sama di
kemudian hari. C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Pendidikan Karakter di
SD Negeri Glagah, Umbulharjo, Yogyakarta ini masih terdapat kekurangan karena beberapa hal yaitu beberapa ekstrakurikuler libur dan hanya ada 1
ekstrakueikuler yang berjalan yaitu silat, sehingga peneliti hanya meneliti ekstrakurikuler silat. Dalam penelitian ini tidak ada ketentuan dalam
mengambil subjek penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: