143
8. Upaya yang Pernah Dilakukan Sebagai Solusi dalam Mengatasi Faktor Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD Negeri
Glagah Upaya yang dilakukan dari adanya faktor penghambat pelaksanaan
pendidikan karakter di SD Negeri Glagah dilakukan oleh guru maupun kepala sekolah melalui berbagai cara yang paling sering dilakukan yaitu
melalui pemberian nasehat, sanksi dan teguran. Pemberian nasehat, sanksi atau teguran tersebut diharapkan mampu meminimalisir agar siswa
mempunyai kesadaran dan tidak mengulangi perbuatan yang sama di
kemudian hari. C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Pendidikan Karakter di
SD Negeri Glagah, Umbulharjo, Yogyakarta ini masih terdapat kekurangan karena beberapa hal yaitu beberapa ekstrakurikuler libur dan hanya ada 1
ekstrakueikuler yang berjalan yaitu silat, sehingga peneliti hanya meneliti ekstrakurikuler silat. Dalam penelitian ini tidak ada ketentuan dalam
mengambil subjek penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
144 1.
Pendapat Kepala Sekolah dan Guru Mengenai Pendidikan Karakter Pendapat kepala sekolah dan guru mengenai pendidikan karakter
tidak jauh berbeda yang pada intinya adalah menanamkan nilai-nilai yang baik kepada anak dan menjadikan seseorang menuju ke kebaikan sehingga
nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
2. Peran Warga Sekolah dalam Membangun Pendidikan Karakter di SD
Negeri Glagah Warga sekolah yang berperan dalam membangun pendidikan karakter
adalah kepala sekolah yang selalu memberikan nasehat dan masukan kepada siswa maupun kepada guru dan memberikan contoh berpakaian
rapi, berbicara sopan, datang tepat waktu. Guru berperan membimbing siswa dengan memberikan teguran, nasehat dan sanksi yang mendidik
serta memberikan contoh berpakaian rapi, berbicara sopan, dan datang tepat waktu. Siswa berperan dengan cara mematuhi aturan yang berlaku,
seperti selalu melaksanakan tugas piket, datang ke sekolah tepat waktu, memberikan barang temuan kepada guru. Orang tua mempunyai peran
untuk mendorong dan memotivasi. 3.
Pendekatan Pendidikan Karakter di SD Negeri Glagah Pendekatan pendidikan karakter yang ada di SD Negeri Glagah adalah
pendekatan penanaman nilai. 4.
Karakter yang Dikembangkan di SD Negeri Glagah
145 Karakter yang dikembangkan di SD Negeri Glagah adalah religius,
disiplin, peduli sosial, peduli lingkungan, semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
5. Pelaksanaan pendidikan karakter di SD Negeri Glagah
Pelaksanaan peniddikan karakter dilakukan melalui beberapa kegiatan sebagai berikut:
Pembiasaan keteladanan yang dicontohkan oleh kepala sekolah, guru maupun karyawan adalah memberikan contoh berpakaian rapi, datang
tepat waktu ke sekolah, berbicara sopan, serta guru memberi contoh sikap yang baik pada saat berdoa di dalam kelas. Pembiasaan keteladanan
keteladanan berpakaian rapi dan datang ke sekolah tepat waktu mengembangkan karakter disiplin. Pembiasaan spontan yang dilakukan
oleh kepala sekolah atau guru berupa teguran, nasehat, sanksi dan melakukan senyum salam dan sapa. Teguran, nasehat, sanksi dan
melakukan senyum salam sapa mengembangkan karakter peduli sosial. Pembiasaan rutin yang dilakukan di SD Negeri Glagah adalah berdoa
sebelum dan sesudah pelajaran, melaksanakan piket sesuai jadwal yang telah ditentuk
an, tadarus Al Qur’an menghafal surat-surat pendek sebelum proses pembelajaran, bersalamanmengucap salam ketika akan masuk dari
gerbang dan bersalaman dengan guru kelas setelah pada saat akan pulang, melaksanakan upacara bendera setiap hari senin. Pembiasaan rutin tersebut
bagi siswa yang beragama Islam bagus tetapi kurang adanya nilai toleransi terhadap siswa yang beragama non Islam karena di sekolah tersebut ada
146 beberapa siswa maupun guru yang non Islam, sedangkan kegiatan rutin
tersebut kurang menghargai adanya pemeluk agama lain yang berada di dalam kelas. Karakter yang dikembangkan dalam pembiasaan rutin adalah
karakter religius yang berupa berdoa, tadarus dan sholat. Karakter peduli sosial juga dikembangkan melalui pembiasaan rutin seperti bersalaman.
Karakter lain yang dikembangkan dari pembiasaan rutin adalah semangat kebangsaan melalui upacara bendera setiap hari senin.
Pengondisian lingkungan dengan berbagai sarana dan prasarana yang terdapat di SD Negeri Glagah mendukung dalam membangun pendidikan
karakter adalah tempat sampah, jam dinding, sloganslogan kata mutiara Islam di dinding mengenai budi pekerti, asmaul husna, tempelan doa
masuk WC dipajang di atas pintu ketikan akan memasuki WC, tulisan arab Alhamdulillah juga di pajang di atas pintu UKS, tulisan arab
Asslamu’alaikum dipajang di setipa pintu, foto pahlawan nasional dan penemu-penemu di dunia ada juga poster tidak boleh jajan sembarangan
serta kata-kata bijak di tumbuhan, tersedianya 2 mushola untuk sholat siswa maupun guru, tersedianya toilet yang memadai dengan kondisi air
dan lantai yang bersih setiap harinya dan tidak berbau, tersedianya wastafel sebanyak 8 wastafel yang tersebar di unit 1 dan unit 2, kantin
disediakan dengan kupon dengan pembelian minimal lima ribu rupiah kupon ini nanti pada waktu yang telah ditentukan oleh penjual akan
ditukar dengan berbagai macam keperluan sekolah, terdapat juga foto presiden dan wakil presiden di setiap kelas. Salah satu sarana dan
147 prasarana yang tidak pernah digunakan yaitu laboratorium kompuer, hal
ini tidak sesuai dengan misi SD Negeri Glagah yang berbunyi mendidik anak untuk menguasai teknologi dan komunikasi, karena ada sarana dan
prasarana agar siswa menguasai teknologi dan komunikasi tetapi tidak dimanfaatkan secara maksimal. Karakter yang dikembangkan melalui
pengondisian lingkungan adalah karakter religius dengan adanya mushola dan slogan Islami. Karakter selanjutnya adalah peduli lingkungan dengan
pengondisian lingkungan berupa tempat sampah, slogan cinta lingkungan, WC, dan wastafel.
Pendidikan karakter terpadu dalam proses pembelajaran yang nampak yaitu penyisipan nilai-nilai karakter peduli sosial ke dalam diri siswa.
Pendidikan karakter terpadu dalam kegiatan ekstrakurikuler silat membangun karakter disiplin kepada siswa. Pendidikan karakter terpadu
dalam manajemen sekolah dilaksanakan melalui tata tertib, pemberian hukuman terhadap pelanggar aturan, dan pengondisian sarana dan
prasarana yang mendukung terhadap pendidikan karakter, sebagian besar tata tertib sudah dipatuhi, tetapi ada salah satu tata tertib di sekolah yang
dilanggar oleh siswa setiap hari dan tidak ada pemberian sanksi yang diberikan yaitu membeli jajan di luar sekolah padahal hal ini sudah
tertuang dalam tata tertib siswa yang berbunyi dilarang membeli makanan dan minuman di luar sekolah.
6. Faktor Pendukung Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD Negeri Glagah
148 Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan karakter berasal dari
kepala sekolah dan guru yang selalu memberikan bimbingan, nasehat maupun sanksi dan yang kedua adalah lingkungan keluarga yang
memotivasi siswa. 7.
FaktorPenghambat Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD Negeri Glagah Faktor penghambat pelaksanaan pendidikan karakter berasal dari
lingkungan keluarga tidak memperhatikan anaknya baik dalam segi perilakunya maupun dalam segi akademisnya. Lingkungan masyarakat
dengan adanya pergaulan anak dengan teman lain yang membawa hal-hal yang berdampak negatif akan dibawanya ke sekolah yang akhirnya
menjadi hamabtan bagi sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter. 8.
Upaya yang Pernah Dilakukan Sebagai Solusi dalam Mengatasi Faktor Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD Negeri Glagah
Upaya yang dilakukan adalah dengan pemberian nasehat, teguran dan sanksi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru.
B. Saran