Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2000 xii
21. Mengapa perlu melakukan pelaksanaan awal yang relevan dan dibutuhkan masyarakat?
Pelaksanaan awal yang sesuai dan relevan dengan tujuan program sangat membantu dan penting dalam pengembangan kapasitas masyarakat,
meningkatkan pengetahuan dan membuka wawasan, sehingga akan sangat membantu masyarakat dalam pengembangan program yang bersifat
partisipatif.
C. PROSES PENYUSUNAN PROFIL SUMBERDAYA PESISIR DI LINGKUP DESA, KAWASAN EKOLOGIS DAN WILAYAH
ADMINISTRATIF
1. Apakah yang dimaksud dengan profil dan apa bentuknya?
Profil adalah gambaran umum tentang suatu obyek yang dilengkapi dengan sejumlah informasi tertentu. Profil wilayah atau kawasan pesisir
adalah gambaran umum yang berisi informasi tentang permasalahan atau isu-isu yang berkaitan dengan pengelolaan dan sumberdaya wilayah pesisir.
Suatu profil dihasilkan dari kegiatan penyusunan profil profiling. Profil yang dihasilkan tersebut dapat beruba berbagai bentuk, mulai dari
dokumen cetak seperti peta atau atlas dan buku dan dokumen elektronik seperti compact disc CD, kaset video, foto slide.
2. Apa yang dimaksud dengan isu?
Isu adalah kondisi atau keadaan yang ingin diubah oleh masyarakat. Keinginan perubahan tersebut dapat diwujudkan dalam rangka
pemanfaatan potensi ataupun pemecahan masalah. Isu yang memberikan peluang peningkatan pemanfaatan potensi digolongkan sebagai isu yang
bersifat positif sedangkan isu yang memerlukan pemecahan masalah digolongkan sebagai isu yang bersifat negatif.
3. Apa yang dimaksud dengan profil isu?
Profil isu adalah gambaran umum yang berisi isu-isu yang berkaitan dengan potensi pemanfaatan, permasalahan yang perlu ditangani dalam
konteks pengelolaan sumberdaya.
4. Apa manfaat profil isu?
Profil isu bermanfaat untuk dijadikan a sebagai dasar penyusunan perencanaan strategi pengelolaan sumberdaya, b sebagai data dasar untuk
menilai dampak penerapan suatu strategi pengelolaan sumberdaya, c menambah pengetahuan masyarakat tentang lingkungan dan dirinya, d
membangun konstituensi pengelolaan sumberdaya dan menggalang partisipasi stakeholder, dan e membangun konsensus atau kesepakatan
dan komitmen berbagai pihak stakeholders.
5. Siapa saja pihakkalangan yang terlibat dalam penyusunan profil?
Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan profil secara umum adalah masyarakat baik di tingkat desa hingga yang lebih tinggi yang diwujudkan
dalam perwakilan, tenaga ahli atau konsultan termasuk dari kalangan universitas, instansi pemerintahan setempat, lembaga swadaya masyarakat
dan perusahaan swasta. Jenis dan intensitas peranan masing-masing kelompok tergantung pada kesiapan masing-masing dan kesepakatan
bersama.
6. Bagaimana peran pihakkalangan tersebut di atas, dalam penyusunan profil?
Jenis peran dari pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan profil dapat dibedakan menjadi tiga kelompok partisipan, yaitu: a sebagai penyedia
data atau informasi partisipan A, b sebagai penyedia data dan ikut serta dalam pengumpulan data partisipan B, c sebagai penyedia data,
Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2000 xiii
pengumpul data dan aktif dalam kegiatan analisis partisipan C. Di Sulawesi Utara, masyarakat desa tergolong sebagai partisipan tingkat C,
pemerintah dan perguruan tinggi sebagai partisipan tingkat B, sedangkan LSM dan perusahaan swasta berperan sebagai partisipan A. Dalam
penyusunan profil teluk di Kalimantan Timur dan profil tingkat propinsi di Lampung, perguruan tinggikonsultan berperan sebagai partisipan
C, pemerintah dan LSM berperan sebagai partisipan B sedangkan masyarakat dan perusahaan swasta berperan partisipan A.
7. Bagaimana proses penyusunan profil dilakukan oleh Proyek Pesisir?
Secara umum, proses profiling yang dilakukan di tiga propinsi lokasi proyek terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, pengesahan, serta tahap
publikasi, diseminasi dan pemanfaatan profil.
Atlas sumberdaya wilayah pesisir Lampung Profil yang dihasilkan stakeholders pesisir Propinsi Lampung pada saat kegiatan
pendokumentasian ini sudah dicetak dan disebarluaskan. Proses penyusunannya secara umum terdiri dari 1 kegiatan-kegiatan konsultasi
dengan stakeholders; 2 pelatihan staf proyek dan mitra kerja yang akan berperan besar dalam profiling; 3 survei awal dan kajian review data
sekunder dan informasi lain yang tersedia;4 pemilihan jenis informasi yang akan disajikan dalam profil. Setelah informasi tersebut terkumpul,
tahap selanjutnya adalah 1 pembuatan peta dasar secara manual, 2 survei lapang, 3 analisis data lapang, 4 pembuatan peta dengan proses
digitasi untuk menyusun peta dasar dan peta tematik, 5 drafting atlas, serta 6 verifikasi oleh stakeholders terhadap data dan informasi dalam
bentuk lokakarya, konsultasi publik dan pengiriman draft. Pengesahan profil dilakukan setelah para stakeholders dapat menerima substansi dan
informasi rinci yang tercantum di dalamnya. Pengesahan resmi dilakukan oleh Gubernur. Diseminasi profil pesisir dilakukan melalui kegiatan
sosialisasi seperti penulisan artikel dalam jurnal, presentasi di sejumlah seminar dan lokakarya, pembuatan brosur dan publikasi lewat fasilitas
internet website. Atlas disampaikan kepada para partisipan yang terlibat, stakeholders termasuk sekolah-sekolah menegah umum, pemerintah daerah
propinsi lain dan mitra Pemda Propinsi Lampung di luar negeri. Informasi yang terkandung di dalam profil ini telah dimanfaatkan sebagai
acuan untuk penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Pesisir Propinsi Lampung Renstra Pesisir Lampung, masukan informasi untuk revisi
atau perbaikan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi RTRWP, masukan informasi untuk perencanaan lintas sektoral di propinsi
Lampung, bahan bacaan atau pelajaran untuk program pendidikan sekolah menengah dan perguruan tinggi, dan contoh nasional bagi propinsi lain
dalam proses pengelolaan sumberdaya pesisir.
Profil Teluk Balikpapan Berbeda dengan penyusunan profil di tempat lain, hingga saat lokakarya ini perkembangan penyusunan profil Teluk
Balikpapan yang difasilitasi oleh Proyek Pesisir Kalimantan Timur belum sampai tahap produksi atau percetakannya. Dalam tahap persiapannya,
kegiatan yang dilakukan adalah a penentuan jenis dan spesifikasi data serta informasi; b sosialisasi, konsultasi dan koordinasi rencana
penyusunan profil dengan instansi pemerintahan dan lembaga non- pemerintah LSM, universitas, perusahaan swasta, termasuk Provincial
Task Force PTF; c penetapan rencana pengumpulan data; d merintis kerjasama dengan pihak-pihak tertentu untuk melakukan penelitian dan
kajian teknis terhadap aspek tertentu yang akan disajikan dalam profil. Sedangkan dalam tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah: a
identifikasi isu atau permasalahan; b pengumpulan data melalui sejumlah survei lapangan; pengumpulan data sekunder pada berbagai pihak; c
pelaksanaan penelitian dan pengkajian teknis; d verifikasi hasil penelitian dan kajian-kajian teknis melalui lokakarya stakeholders dan e kompilasi
hasil-hasil penelitian dan kajian-kajian teknis.
Proyek sumberdaya pesisir desa di Minahasa, Sulawesi Utara Perkembangan penyusunan profil sumberdaya pesisir tiga lokasi proyek
di Sulawesi Utara sudah memasuki tahap produksi pencetakan. Tahap