Bagaimana peran pihakkalangan tersebut di atas, dalam penyusunan profil?

Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2000 xiii pengumpul data dan aktif dalam kegiatan analisis partisipan C. Di Sulawesi Utara, masyarakat desa tergolong sebagai partisipan tingkat C, pemerintah dan perguruan tinggi sebagai partisipan tingkat B, sedangkan LSM dan perusahaan swasta berperan sebagai partisipan A. Dalam penyusunan profil teluk di Kalimantan Timur dan profil tingkat propinsi di Lampung, perguruan tinggikonsultan berperan sebagai partisipan C, pemerintah dan LSM berperan sebagai partisipan B sedangkan masyarakat dan perusahaan swasta berperan partisipan A. 7. Bagaimana proses penyusunan profil dilakukan oleh Proyek Pesisir? Secara umum, proses profiling yang dilakukan di tiga propinsi lokasi proyek terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, pengesahan, serta tahap publikasi, diseminasi dan pemanfaatan profil. Atlas sumberdaya wilayah pesisir Lampung Profil yang dihasilkan stakeholders pesisir Propinsi Lampung pada saat kegiatan pendokumentasian ini sudah dicetak dan disebarluaskan. Proses penyusunannya secara umum terdiri dari 1 kegiatan-kegiatan konsultasi dengan stakeholders; 2 pelatihan staf proyek dan mitra kerja yang akan berperan besar dalam profiling; 3 survei awal dan kajian review data sekunder dan informasi lain yang tersedia;4 pemilihan jenis informasi yang akan disajikan dalam profil. Setelah informasi tersebut terkumpul, tahap selanjutnya adalah 1 pembuatan peta dasar secara manual, 2 survei lapang, 3 analisis data lapang, 4 pembuatan peta dengan proses digitasi untuk menyusun peta dasar dan peta tematik, 5 drafting atlas, serta 6 verifikasi oleh stakeholders terhadap data dan informasi dalam bentuk lokakarya, konsultasi publik dan pengiriman draft. Pengesahan profil dilakukan setelah para stakeholders dapat menerima substansi dan informasi rinci yang tercantum di dalamnya. Pengesahan resmi dilakukan oleh Gubernur. Diseminasi profil pesisir dilakukan melalui kegiatan sosialisasi seperti penulisan artikel dalam jurnal, presentasi di sejumlah seminar dan lokakarya, pembuatan brosur dan publikasi lewat fasilitas internet website. Atlas disampaikan kepada para partisipan yang terlibat, stakeholders termasuk sekolah-sekolah menegah umum, pemerintah daerah propinsi lain dan mitra Pemda Propinsi Lampung di luar negeri. Informasi yang terkandung di dalam profil ini telah dimanfaatkan sebagai acuan untuk penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Pesisir Propinsi Lampung Renstra Pesisir Lampung, masukan informasi untuk revisi atau perbaikan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi RTRWP, masukan informasi untuk perencanaan lintas sektoral di propinsi Lampung, bahan bacaan atau pelajaran untuk program pendidikan sekolah menengah dan perguruan tinggi, dan contoh nasional bagi propinsi lain dalam proses pengelolaan sumberdaya pesisir. Profil Teluk Balikpapan Berbeda dengan penyusunan profil di tempat lain, hingga saat lokakarya ini perkembangan penyusunan profil Teluk Balikpapan yang difasilitasi oleh Proyek Pesisir Kalimantan Timur belum sampai tahap produksi atau percetakannya. Dalam tahap persiapannya, kegiatan yang dilakukan adalah a penentuan jenis dan spesifikasi data serta informasi; b sosialisasi, konsultasi dan koordinasi rencana penyusunan profil dengan instansi pemerintahan dan lembaga non- pemerintah LSM, universitas, perusahaan swasta, termasuk Provincial Task Force PTF; c penetapan rencana pengumpulan data; d merintis kerjasama dengan pihak-pihak tertentu untuk melakukan penelitian dan kajian teknis terhadap aspek tertentu yang akan disajikan dalam profil. Sedangkan dalam tahap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah: a identifikasi isu atau permasalahan; b pengumpulan data melalui sejumlah survei lapangan; pengumpulan data sekunder pada berbagai pihak; c pelaksanaan penelitian dan pengkajian teknis; d verifikasi hasil penelitian dan kajian-kajian teknis melalui lokakarya stakeholders dan e kompilasi hasil-hasil penelitian dan kajian-kajian teknis. Proyek sumberdaya pesisir desa di Minahasa, Sulawesi Utara Perkembangan penyusunan profil sumberdaya pesisir tiga lokasi proyek di Sulawesi Utara sudah memasuki tahap produksi pencetakan. Tahap Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 2000 xiv persiapan yang dilakukan adalah: a merangkum isu-isu yang teridentifikasi dalam kajian teknis dan diskusi-diskusi yang melibatkan anggota masyarakat desa, b identifikasi calon anggota yang dilanjutkan dengan pembentukan kelompok inti yang akan berperan besar dalam penyusunan profil sumberdaya pesisir desa, c pembentukan tim pendukung teknis, dan d pelatihan bagi kelompok inti dan tim pendukung teknis untuk mempersiapkan kemampuan yang diperlukan dalam penyusunan profil sumberdaya desa. Tahap pelaksanaan berupa bebragai hingga penyusunan draft profil sumberdaya desa dilakukan oleh kelompok inti. Pengakuan atau perimaan terhadap isu-isu permasalahan pengelolaan sumberdaya pesisir yang tertulis dalam draft profil dilakukan setelah draft tersebut dikaji secara seksama oleh masyarakat desa dan tim teknis. Setelah itu draft profil diperbaikani berdasarkan kajian tersebut. Setelah isi draft tersebut disetujui oleh masyarakat desa, profil sumberdaya pesisir desa dicetak dan disebarluaskan. Dokumen profil desa ini dikirim instansi-instansi pemerintah, desa-desa lokasi proyek, desa-desa tetangga dan pihak-pihak lainnya. 8. Apa saja perbedaan-perbedaan dalam proses profiling di ketiga propinsi lokasi proyek? Perbedaan proses penyusunan profil pesisir di antara ketiga propinsi lokasi proyek wilayah desa pantai, kawasan teluk dan tingkat propinsi adalah mekanisme partisipasi stakeholders, tenaga ahli yang terlibat dan jumlahnya, jenis informasi yang disajikan, penguatan kelembagaan, metode penyusunan profil dan waktu yang diperlukan untuk penyusunan profil. Mekanisme partisipasi masyarakat lokal Dalam penyusunan profil sumberdaya pesisir di tingkat desa di Sulawesi Utara, partisipasi masyarakat diwujudkan dalam pertemuan-pertemuan atau acara tatap muka penduduk desa. Termasuk dalam jenis pertemuan ini adalah kunjungan anggota kelompok inti ke rumah-rumah penduduk door-to- door approach. Dalam penyusunan profil sumberdaya wilayah pesisir Lampung, partisipasi masyarakat desa diwakili oleh tokoh-tokoh masyarakat desa key persons, staf pemerintahan desa dan perwakilan pengguna sumberdaya. Sedangkan dalam penyusunan profil Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, partisipasi masyarakat desa juga diwakili oleh wakil-wakil wilayah desa atau kelurahan yang dipilih pemilihannya berdasarkan berdasarkan kriteria tertentu. Jenis dan jumlah tenaga ahli yang terlibat dalam penyusunan profil Jenis keahlian dari konsultan yang diperlukan ditentukan oleh jenis permasalahan atau isu khusus yang ada di lokasi proyek. Untuk Sulawesi Utara 5 jenis, Lampung 11 orang, Kalimantan Timur 9 jenis. Sedangkan, jumlah tenaga ahli atau konsultan ditentukan cakupan luas wilayah, selain oleh jenis permasalahan atau isu dan informasi yang akan disajikan. Ada 8 orang terlibat untuk profil desa di Sulawesi Utara; 26 orang untuk profil pesisir Propinsi Lampung dan 14 orang untuk profil Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Persiapan tim yang akan bertanggungjawab dan terlibat dalam penyusunan profil Untuk mempersiapkan tim dan pihak-pihak setempat yang akan terlibat dalam penyusunan profil, Proyek Pesisir mengadakan kegiatan pelatihan dan sejumlah kegiatan lainnya yang sifatnya untuk meningkatkan kapasitas individu dan kelompok. Sesuai dengan skala geografi dan cakupan wilayah administratif, pendekatan yang diterapkan dalam penguatan kelembagaan tersebut berbeda antar lokasi proyek. Materi dan strategi pelatihan disesuaikan dengan karakteristik partisipan kegiatan profiling. Metode pengumpulan informasi dan data Pada prinsipnya metode pengumpulan informasi dan data di antara ketiga propinsi lokasi proyek adalah sama, yaitu dengan melakukan kajian seksama terhadap informasi atau data sekunder, survei lapangan, perbandingan antara temuan dari survei dan data sekunder, validasi data dan informasi melalui konsultasi dengan pihak-pihak sumber data. Namun strategi pengumpulan data dan informasi tersebut berbeda di antara lokasi proyek karena adanya