7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika untuk SMP
Azhar Arsyad 2007:1 mengemukakan bahwa belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar
itu terjadi karena adanya interaksi seseorang dengan lingkungannya. Skinner Muhibbin Syah, 2005:65 menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses
adaptasi yang berlangsung secara progresif. Proses belajar mengajar menurut Arief S. Sadiman 2003:11 pada hakikatnya
adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan. Pesan-pesan yang disampaikan
merupakan ajaran yang ada dalam kurikulum yang bersumber dari guru, siswa, ataupun orang lain.
Pembelajaran matematika di sekolah tidak dapat dipisahkan dari definisi matematika itu sendiri. Elea Tinggih Erman Suherman, 2001:18 menyatakan
bahwa secara epistimologis perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. James James Erman Suherman, 2001:18
menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya
dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
8 Dari pengertian belajar dan pengertian matematika tersebut, belajar
matematika dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang diperoleh dari pengalaman interaksi dengan lingkungannya. Menurut Emut 2009:5, pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang
telah direncanakan secara sistematis oleh guru matematika, selanjutnya dalam pembelajaran di kelas, siswa diarahkan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat, hal ini dilakukan guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, serta mendapat perubahan-perubahan relatif konstan dalam pengetahuan, pemahaman,
ketrampilan, dan lainnya tentang matematika. Tujuan pembelajaran matematika di SMP menurut Erman Suherman, dkk 2001:57 adalah sebagai berikut.
1. Siswa memiliki kemampuan yang dapat digunakan melalui kegiatan
matematika. 2.
Siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan menengah.
3. Siswa memiliki ketrampilan matematika sebagai peningkatan dan perluasan
dari matematika sekolah dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Siswa memiliki pandangan yang cukup luas dan memiliki sikap logis, kritis,
cermat, dan disiplin serta menghargai kegunaan matematika. Berdasarkan uraian tujuan tersebut, maka pembelajaran matematika di tingkat
SMP sangat penting diberikan agar dapat digunakan sebagai bekal untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Selain itu, pembelajaran matematika dapat melatih
9 kemampuan berfikir dan bersikap logis, kritis, cermat dan disiplin sehingga dapat
digunakan untuk menghadapi perkembangan dan pembaharuan yang terjadi dalam kehidupan sehai-hari. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran matematika di SMP
perlu dipersiapkan dengan baik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Salah satu standar kompetensi yang tertuang dalam KTSP untuk siswa kelas VIII
semester II adalah menentukan unsur, bagian lingkaran, serta ukurannya. Penjabaran kompetensi dasar dan indicator pencapaian disajikan dalam Tabel 1
sebagai berikut. Tabel 2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar Indikator
Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam
pemecahan masalah. Menentukan panjang busur.
Menentukan luas juring. Menghitung besar sudut pusat atau
sudut keliling yang menghadap busur yang sama.
Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.
Menghitung panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran.
Menghitung panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran.
B. Media Pembelajaran