PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 47
SPB
1.2.2
Lembar Informasi
Panduan Penyediaan Lahan Sarana Prasarana Desa
A. Hibah Tanah, Ijin Pakai dan Ijin Dilewati
Pembangunan sarana  prasarana  berskala  desa  seringkali  membutuhkan  lahan  baik  itu berasal  dari  tanah  kas  desa  maupun  sumber-sumber  lainnya  seperti  perolehan  tanah
dari hibah individu. Tanah yang dihibahkan atau dipinjamkan, serta bangunan danatau fasilitas yang dibangun untuk kepentingan Desa merupakan aset desa sehingga dalam
pelaksaanan  pembangunan  saraana  prasarana  yang  bersumber  dari  Dana  Desa  DD maupun  Alokasi  Dana  Desa  ADD,  pelaksanaan  hibah  tanah  perlu  mengacu  ke
Peraturan  Menteri  Dalam  Negeri  No.1  Tahun  2016  tentang  Pengelolaan  Aset  Desa
1
. Berdasarkan  Permen  tersebut,  hal-hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  pelaksanaan
hibah tanah individu antara lain:
1.
Setiap  kegiatan  pembangunan  sarana  prasarana  yang  didanai  Dana  Desa  harus memiliki  alternatif  lokasi  untuk  memastikan  bahwa  hibah,  ijin  pakai  dan  ijin
dilewati yang diberikan oleh pemilik tanah benar-benar dilakukan secara sukarela tanpa  paksaan  dan  tanpa  tekanan  dari  pihak  manapun.  Kegiatanlokasi
pembangunan  perlu  dipindahkan  ketika  pemilik  lahantanah  tidak  rela  secara penuh atau berada dalam paksaan.
2.
Jika  lahan  yang  dibutuhkan  tidak  bisa  didapatkan  secara  hibahhak  pakai  ijin dilewati,  maka  masyarakat  perlu  memilih  alternatif  lokasi  atau  bentuk  sarana
prasarana lain. Sebagaimana disyaratkan dalam Permendesa No. 212015 tentang Prioritas  Penggunaan  Dana  Desa  tahun  2016,  Dana  Desa  tidak  dapat
dipergunakan untuk membeli tanah untuk menambah tanah kas desa.
3.
Penyediaan  lahan  dapat  meliputi:  a  hibah  tanah,  b  ijin  pakai,  dan  c  ijin dilewati:
1
Menurut  Pasal  4  Ayat  3  Permendagri  No.  12016,  aset  Desa  yang  bersifat  strategis  dapat berupa  tanah  kas  desa,  tanah  ulayat,  pasar  desa,  pasar  hewan,  tambatan  perahu,  bangunan
desa,  pelelangan  ikan,  pelelangan  hasil  pertanian,  hutan  milik  desa,  mata  air  milik  Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa
PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR
48
| Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur
a. Hibah  hak  milik  atas  tanah  hibah  tanah  merupakan  pelepasan  hak
kepemilikan  tanah  kepada  pihak  lain  atas  persetujuan  pihak  Penghibah dengan  sukarela  dan  cuma-cuma  serta  tidak  dapat  ditarik  kembali  kepada
pihak penerima hibah. Syarat hibah adalah sukarela, nyata riil dan adanya penyerahan  hak  kepemilikan  untuk  sebagian  atau  seluruh  tanah  yang
digunakan untuk pembangunan. Dalam kesepakatan hibah perlu dijelaskan secara jelas kepada pemberi hibah bahwa bila mereka setuju meghibahkan
berarti  hak  individu  atas  tanah  tersebut  secara  penuh  diserahkan  kepada desa.  Area  yang  dipakai  sejak  dihibahkan  akan  menjadi  milik  desa.  Hibah
bersifat final dan dinyatakan secara tertulis dalam Surat Kesepakatan Hibah.
b. Ijin pakai adalah pemberian hak pinjam pakai kepada pihak lain secara tidak
permanen atau atas dasar waktu tertentu yang disepakati bersama. Selama masa  ijin  pakai,  pemilik  tanah  tidak  dapat  menggunakan  tanah  tersebut
untuk  kepentingannya.  Ijin  pakai  harus  diketahui  dan  dibuktikan  dengan perjanjian  tertulis  yang  ditandatangani  oleh  pemilik  tanah  dan  pihak  Desa
yaitu Kepala Desa atau Sekretaris Desa.
c. Ijin dilewati adalah pemberian ijin menggunakan tanah untuk dilaluidilewat
sarana  prasarana  yang  didanai  program  demi  kepentingan  masyarakat contoh:  pemasangan  pipa,  lampu  jalan,  kabel  listrik  dll..  Pemilik  tanah
masih tetap dapat menggunakan bagian atas dari tanah yang dilewati.  Ijin dilewati  harus  dinyatakan  secara  tertulis  dalam  Surat  Kesepakatan  Ijin
Dilewati yang ditandatangan oleh semua pihak yang memberikan ijin.
4.
Pemberi hibahhak pakaiijin dilewati atas tanah harus memahami terlebih dahulu pengertian  dan  konsekuensi  keputusannya  atas  pengalihan  hak  atas  tanahhak
pakaiijin dilewati. Khusus hibah tanah, konsekuensinya adalah berkurangnya hak atas luas tanah secara permanen sebesar tanah yang dihibahkan;
5.
Pemberi  hibahhak  pakai  ijin  dilewati  atas  tanah  telah  mendapatkan  informasi yang jelas mengenai kegiatan pembangunan desa, sehingga mau menghibahkan
dan mengijinkan dipakaidilewati tanahnya dengan sukarela dan tanpa paksaan;
6.
Pemberi  hibahhak  pakaiijin  dilewati  atas  tanah  harus  menerima  kejelasan  dan kelengkapan informasi dari isi surat perjanjian atas penggunaan tanahnya untuk
kepentingan pembangunan desa;
7.
Pihak desa harus memastikan status tanah sudah dilengkapi sertifikat atau belum serta  jenis  sertifikat  dan  memastikan  bahwa  tanah  tidak  sedang
dipersengketakan. Salinan bukti kepemilikan tanah dilampirkan dalam surat hibah tanahIjin PakaiIjin dilewati;
8.
Hibah  atas  tanah  secara  sukarela  diperbolehkan  dengan  pertimbangan  bahwa pemberi hibah pemilik tanah memperoleh manfaat dari pembangunan dan tidak
akan menjadi lebih buruk kehidupannya setelah tanahnya dihibahkan;
9.
Hal  yang  harus  diperhatikan  untuk  pengamanan  hibahhak  pakaiijin  dilewati adalah sebagai berikut:
PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 49
a. Hibah Tanah
1
Hibah tanah harus diketahui dan dibuktikan dengan perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh pemilik tanah serta ahli waris dan pihak Desa
yaitu  Kepala  Desa  atau  Sekretaris  Desa  dengan  dilengkapi  dengan materai  Lihat  Lampiran  1.  Surat  hibah  tersebut  harus  diketahui  dan
dicatatkan oleh Camat sebagai pejabat PPAT sementara;
2
Setiap  hibah  tanah  harus  diinventarisasikan  dalam  Buku  Inventarisasi Aset Desa oleh Sekretaris Desa Pasal 5, Ayat 1, huruf d. Contoh format
Buku Inventarisasi Aset Desa dapat dilihat di Lampiran 4;
3
Satu salinan asli bermaterai surat hibah harus diarsipkan di Kantor Desa sebagai  dokumen  milik  desa  dan  satu  salinan  asli  bermaterai  lainnya
disimpan oleh pemberi hibah;
4
Bila tanah yang dihibahkan sebagian tersebut sudah bersertifikat maka tanah yang dihibahkan perlu diterbitkan Akta Hibah oleh Camat untuk
kemudian  dilakukan  revisi  sertifikatpemisahan  dan  sertifikasi  tanah yang  dihibahkan  melalui  Kantor  Pertanahan  setempat.  Hal  ini  untuk
mencegah  klaim  untuk  pemilikan  kembali  dimasa  depan.  Aset  desa yang  berupa  tanah  diserfikatkan  atas  nama  Pemerintah  Desa  Pasal  6,
ayat 1;
5
Dalam hal tanah yang dihibahkan belum memiliki sertifikat tanah resmi yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan, apabila memungkinkan dan
dinilai  diperlukan  untuk  menghindari  konflik,  untuk  tanah  yang hibahkan tetapi belum bersertifikat resmi
2
Letter C, girik, pethuk, Surat Keterangan  Kepala Desa  atau  istilah  lain  yang  setara  perlu  dilengkapi
dengan  sertifikat  tanah  atau  dokumen  yang  setara  yang  diterbitkan Kantor Pertanahan kemudian dilakukan pemisahan sesuai poin d;
6
Pengurusan  administrasi  pemisahan  dan  sertifikasi  didanai  melalui sumber pembiayaan Dana Desa APBDesa atau sumber lain swadaya,
APBD, dll.
b. Ijin Pakai
1
Seperti  hibah  tanah,  Ijin  pakai  harus  diketahui  dan  dibuktikan  dengan perjanjian  tertulis  yang  ditandatangani  oleh  pemilik  tanah  serta  ahli
waris  dengan  pihak  Desa  yaitu  Kepala  Desa  atau  Sekretaris  Desa dengan dilengkapi dengan materai Lihat Lampiran 2;
2
Satu  salinan  asli  bermaterai  surat  ijin  pakai  harus  diarsipkan  di  Kantor Desa  sebagai  dokumen  milik  desa  dan  satu  salinan  asli  bermaterai
lainnya disimpan oleh pemberi ijin pakai;
2
Sertifikat resmi dalam panduan ini didefinisikan sebagai sertifikat tanah yang diterbitkan oleh Kantor PertanahanBPN.
PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR
50
| Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur
3
Ijin  pakai  harus  secara  jelas  mencantumkan  jangka  waktu  ijin  pakai tanah  atau  fasilitas.  Ketika  masa  ijin  habis  dan  apabila  fasilitastanah
masih dinilai diperlukan untuk kepentingan masyarakat desa, maka ijin pakai  tersebut  perlu  diperbaharui  dengan  pemilik  tanahfasilitas  dan
dibuktikan  dengan  bukti  tertulis.  Apabila  ada  perubaan  status kepemilikan  tanahfasilitas  induk,  maka  ijin  pakai  harus  diperbaharui
sesuai kesepakatan;
4
Fasilitas  yang  didirikan  diatas  lahan  yang  diberikan  ijin  pakai  harus diinventarisasikan  dalam  Buku  Inventarisasi  Aset  Desa  oleh  Sekretaris
Desa.
c. Ijin Dilewati Tanah
1
Ijin  dilewati  harus  diketahui  dan  dibuktikan  dengan  perjanjian  tertulis yang ditandatangani oleh perwakilan pemilik tanah yang dilewati untuk
pembangunan  sarana  dengan  pihak  Desa  yaitu  Kepala  Desa  atau Sekretaris Desa dengan dilengkapi dengan materai Lihat Lampiran 3.
Surat  kesanggupan  harus  mencantumkan  tanda  tangan  setiap  warga dimana sarana tersebut dibangun;
2
Satu  salinan  asli  bermaterai  surat  ijin  pakai  harus  diarsipkan  di  Kantor Desa  sebagai  dokumen  milik  desa  dan  satu  salinan  asli  bermaterai
lainnya disimpan oleh perwakilan pemberi ijin dilewati;
3
Surat ijin dilewati harus mencantumkan secara jelas apakah ijin tersebut bersifat  sementara  atau  permanen.  Apabila  sementara,  surat  harus
mencantumkan  jangka  waktu  ijin  tersebut  berlaku.  Ijin  dilewati  dapat diperbaharui  sesuai  kesepakatan  dengan  para  pemilik  lahan.  Apabila
ada  perubaan  status kepemilikan  tanahfasilitas  induk,  maka  ijin  pakai harus diperbaharui sesuai kesepakatan;
4
Apabila pembangunan sarana melintasi danatau memanfaatkan bahu jalan  right  of  way,  ijin  dilewati  harus  dibuktikan  dengan  persetujuan
dan  di  tandatangani  oleh  perwakilan  dari  pemilik  danatau  dinas pengelola jalan yang dilalui;
5
Fasilitas  yang  didirikan  diatas  lahan  yang  diberikan  ijin  dilewati  harus diinventarisasikan  dalam  Buku  Inventarisasi  Aset  Desa  oleh  Sekretaris
Desa.
B. Pemindahtanganan atau Alih Fungsi Tanah