Kesehatan Ekonomi Lingkungan Pelayanan Umum Latar Belakang

PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 7 Lembar Kerja 1.1.3 Matrik Diskusi Resume Profil Kebutuhan Sarana Prasarana Desa Desa : Kecamatan : Kabupaten : No Bidang Pelayanan Dasar Lokasi Kondisi Saat Ini Sarana Prasarana yang dibutuhkan Manfaat Dampak Ada Belum 1 2 3 4 5 6 7

A Pendidikan

1. 2. 3. Dst

B. Kesehatan

1. 2. 3. Dst

C. Ekonomi

1. 2. 3. Dst

D. Lingkungan

1. 2. 3. dst

E. Pelayanan Umum

1. 2. 3. dst Catatan: 1 Format di atas hanya sebagai panduan diskusi saja, kelompok dapat memberikan tambahan atau menyesuaikan sesuai kebutuhan; 2 Peserta melakukan diskusi dengan mengidentifikasi kebutuhan sarana prasarana terkait pelayanan dasar di Desa yang perlu dipenuhi dalam melakukan kajian profil kebutuhan sarana prasarana Desa dengan aspek –aspek yang telah ditetapkan dalam format diskusi di atas; 3 Hasilnya dipaparkan dalam pleno. PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR 8 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 9 SPB 1.1.1 Lembar Informasi Kajian Kebutuhan Sarana Prasarana Desa: Pendekatan Perencanaan Aksesibiltas Desa Terpadu

A. Latar Belakang

Pada tahun 1999, International Labour Organisation ILO bersama dengan lembaga-lembaga pemerintah di beberapa negara yang tersebar di benua Afrika dan Asia melalui Program Pengembangan Kesempatan Kerja dan Pengentasan Kemiskinan di Daerah Perdesaan, telah terlibat secara aktif dalam mengembangkan kerangka perencanaan yang ditujukan untuk menyelesaikan persoalan sistem transportasi, khususnya di wilayah pedesaan. Berdasarkan pengalaman ini, maka dikembangkan suatu pendekatan yang disebut Integrated Rural Accessibility Planning IRAP. IRAP merupakan metode yang mengintegrasikan berbagai sektor multisektor, termasuk manusia dan sistem transportasi serta pola perjalanan yang telah ada. IRAP digunakan dalam proses identifikasi dan prioritasi perencanaan kebutuhan pembangunan sarana prasarana infrastruktur wilayah perdesaan dengan memper- timbangkan kapasitas penduduk perdesaan dalam memenuhimemperoleh kemudahan akses ke kebutuhan dasar dan fasilitas pelayanan ekonomi lainnya. IRAP merupakan suatu upaya untuk mengembangkan prosedur perencanaan yang mampu menjawab kebutuhan akses nyata dan transportasi penduduk perdesaan serta merupakan pelengkap bagi prosedur perencanaan transportasi konvensional. Intervensi melalui proses perencanaan berkaitan dengan perbaikan akses penduduk. Hal in dimaksud untuk memperbaiki mobilitas penduduk dengan menyediakan jasa pelayanan yang lebih mudah terjangkau oleh penduduk untuk mengurangi permintaan akan transportasi. Perbaikan mobilitas dapat dicapai melalui perbaikan jaringan jalan yang menghubungkan penduduk dengan jaringan jalan utama, perbaikan jaringan jalan sekunder, jalan setapak dan transportasi air dan atau perbaikan jasa transportasi. Penyediaan jasa yang dekat dengan penduduk dapat dilakukan melalui peningkatan PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR 10 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur distribusi dan kualitas jasa, seperti memperbanyak penyediaan air, pembangunan sekolah dan pusat kesehatan, peningkatan sistem pemasaran dan penyediaan jasa pendukung pertanian dan aktivitas perekonomian lainnya. Kebutuhan akses perdesaan dan permasalahan transportasi tidak sama di dalam suatu negara. Oleh karena itu, identifikasi perlu tidaknya intervensi untuk meningkatkan mobilitas penduduk atau mengurangi permintaan mereka akan transportasi akan lebih efektif apabila dilakukan pada tingkat lokal dengan didasarkan pada pemahaman kondisi setempat. Oleh karena itu, IRAP telah dikembangkan menjadi alat perencanaan tingkat lokal yang dapat digunakan pada seluruh tingkatan baik desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, dan nasional. Penerapan IRAP di tingkat lokal juga memberikan kesempatan bagi penduduk untuk berpartisipasi secara efektif.

B. Tujuan