Kriteria Penapisan Pengamanan Sosial dan Lingkungan

PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR 32 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur 4. Penggusuran; dan 5. Permukiman Kembali

B. Prinsip-Prinsip

Prinsip-prinsip pengamanan sosial dan lingkungan yang dibangun dalam kegiatan sarana prasarana Desa, yaitu: 1. Usulan Kegiatan sarana prasarana Desa tidak akan membiayai kegiatan apapun yang dapat mengakibatkan dampak negatif yang serius dan tidak dapat diperbaikidipulihkan. Bila diperkirakan kegiatan akan menimbulkan dampak negatif, maka perlu dipastikan adanya upaya mitigasi yang dapat meminimalkan dampak negatif tersebut, baik pada tahap perencanaan, persiapan maupun tahap pelaksanaan; 2. Usulan kegiatan sarana prasarana tidak akan membiayai kegiatan yang karena kondisi lokal tertentu tidak memungkinkan terjadinya konsultasi publik yang memadai dengan masyarakat, baik yang terkena dampak langsung maupun penerima manfaat; 3. Usulan kegiatan sarana prasarana harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW dan menghindari potensi terjadinya konflik sosial, persengketaan tanah, menghilangkan kearifan lokal, dan juga menghindari wilayah-wilayah yang dilindungi yang telah ditetapkan oleh pemerintahkementerian terkait; 4. Usulan kegiatan harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW dan menghindari wilayah-wilayah yang dilindungi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan; 5. Setiap usulan kegiatan sarana prasarana yang akan memiliki dampak lingkungan harus dilengkapi dengan rencana pengelolaan lingkungan sebagai langkah mitigasi dampak; 6. Usulan kegiatan sarana prasarana harus menghindari atau meminimalkan dampak lingkungan negatif, dan harus mencari desain dan material alternatif untuk meminimalkan dampak lingkungan negatif. 7. Setiap keputusan, laporan, dan perencanaan yang berkaitan dengan kerangka pengamanan harus dikonsultasikan dan disebarluaskan terutama kepada warga yang berpotensi terkena dampak. Khusus bagi masyarakat terkena dampak harus diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan serta menyampaikan aspirasi termasuk keberatan atas rencana kegiatan yang berpotensi dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.

C. Kriteria Penapisan Pengamanan Sosial dan Lingkungan

Pendamping harus memastikan bahwa usulan kegiatan yang disampaikan oleh masyarakat kepada masyarakat harus diperiksa dengan kriteria penapisan dampak PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 33 sosial dan lingkungan yang telah ditentukan, dalam hal ini harus dipastikan bahwa tidak ada proyek yang akan membutuhkan ANDAL atau UKLUPL. Pada pelaksanaan kegiatan sarana prasarana Desa, maka potensi munculnya dampak negatif sosial dan lingkungan cukup besar. Oleh karena itu, pemahaman dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip pengamanan sosial dan lingkungan penting bagi pemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan sarana prasarana. Usulan kegiatan sarana prasarana Desa yang tercantum didalam RPLPRTPLP yang mungkin membutuhkan ANDAL atau UKLUPL harus dibiayai dari sumber lain. Selanjutnya, langkah pemantauan dampak dan atau pelaksanaan mitigasi untuk kegiatan sarana prasarana harus dipastikan pelaksanaannya. Secara umum, pada saat penapisan awal, jenis kegiatan, skala, lokasi, kepekaan dan sifat serta besaran dampak potensial, akan diidentifikasi dengan mengklasifikasikan usulan kegiatan dalam empat kategori, sebagai berikut: 1. Kegiatan sarana prasarana yang membutuhkan ANDAL, mengacu pada Permen LH no. 112006 tentang jenis kegiatan yang membutuhkan ANDAL. Usulan kegiatan sarana prasarana yang masuk kategori ini tidak akan dibiayai oleh APB Desa; 2. Kegiatan yang membutuhkan UKL dan UPL berdasarkan studi terbatas tetapi site- specific, mengacu pada Kepmen PU no. 17KPTSM2003 mengenai jenis kegiatan di bidang Pekerjaan Umum yang membutuhkan UKLUPL serta Permen LH-132010 mengenai UKLUPL dan SPKPPL. Diharapkan bahwa semua usulan kegiatan sarana prasarana tidak ada satupun yang masuk kriteria ini; 3. Kegiatan yang cukup dengan Pedom an Operasional Baku POB, dimana praktek yang baik akan cukup untuk melindungi lingkungan. POB untuk jenis kegiatan ini dapat mengacu pada POB yang dikeluarkan oleh Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU untuk beberapa jenis proyek termasuk upaya-upaya untuk mengendalikan debu, kebisingan, dan lalu lintas di lokasi konstruksi; spesifikasi untuk penimbunan dan penanaman kembali wilayah yang terganggu Untuk mencegah erosi; dan prosedur untuk mengendalikan dampak negatif pada lokasi tempat pembuangan sampah; 4. Kegiatan sarana prasarana yang tidak membutuhkan studi lingkungan, dimana tidak akan ada konstruksi, gangguan terhadap tanah atau air atau buangan polutan. Kriteria ini membutuhkan pernyataan pengelolaan lingkungan seperti yang diatur dalam PERMENLH 132010. Spesifikasi desain termasuk pertimbangan pengelolaan lingkungan untuk penyediaan air bersih, toilet umum, jalan desa, TPS, pasar dan jembatan harus mengacu pada Prosedur Operasi Baku SOP yang sudah ditentukan. Penapisan Lingkungan Hidup pada usulan kegiatan masyarakat didasarkan pada ketentuan yang tercantum pada Permen LH-112006 untuk ANDAL Mengenai Jenis Kegiatan Usaha yang membutuhkan ANDAL; Kepmen PU-17KPTSM2003 untuk UKLUPL Mengenai Keputusan Jenis Kegiatan di Bidang PU yang membutuhkan UPL and UKL; dan Permen LH-132010 mengenai UKL-UPL dan SPKPPL. PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR 34 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur

D. Alur Pelaksanaan Pengamanan Sosial dan Lingkungan