Peran Pendamping Desa dalam Pengamanan Sosial dan Lingkungan Evaluasi dan Penanganan Dampak Lingkungan

PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 35 No Komponen Indikator Keberhasilan  Tidak terjadi konflik di masyarakat selama dan setelah pelaksanaan kegiatan sarana prasarana Desa. 2. Penyediaan Lahan  Sarana prasarana yang dibangun di atas lahan yang status pemanfaataan lahannya sudah jelas.  Surat hibahizin pakaiizin dilalui ada di dalam proposal, dan lengkap ditandatangani oleh pemilik lahanizin pejabat instansi terkait serta terdokumentasi dengan baik oleh Pemerintah Desa.  Menghindarimeminimalkan terjadinya ganti rugi lahan 3. Pengadaan Kayu Kayu yang diperoleh berasal dari sumber yang memiliki SK-SHHSAKOFAKO, atau tidak menggunakan kayu ilegal 4. Pengakuan terhadap Masyarakat Adat  Pendamping Desa dan Kader DesaTeknik yang bertugas di lokasi ini diterima baik oleh masyarakat setempat.  Masyarakat adat tidak melakukan protes terhadap pelaksanaan kegiatan sarana prasarana Desa.  Tidak terjadi perselisihankonflik diantara masyarakat adat selama pelaksanaan kegiatan sarana prasarana Desa. 5. Penggusuran Tidak terjadimenghindari terjadinya penggusuran terhadap masyarakat yang terkenda dampak kegiatan sarana prasarana Desa. 6. Pemukiman Kembali Tidak terjadimenghindari terjadinya pemukiman kembali. 7. Pencemaran terhadap Lingkungan  Tidak terjadi pencemaran lingkungan genangan, banjir, timbulan sampah padatcair, kebisingan,bau, dll di lokasi sasaran;  Dilaksanakannya langkah mitigasi dan pemantauan dampak lingkungan;  Masyarakat tidak melakukan protes atas sarana prasarana terbangun.

F. Peran Pendamping Desa dalam Pengamanan Sosial dan Lingkungan

Peran Pendamping Desa PD-TI termasuk PLD, Kader Desa dan Kader Teknik dalam pengamanan sosial dan lingkungan dalam rencana kegiatan sarana prasarana Desa diantaranya: 1. Memahami ketentuan atau pokok-pokok kebijakan tentang pengamanan sosial dan lingkungan; PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR 36 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur 2. Melakukan sosialisasi pengamanan sosial dan lingkungan kepada masyarakat, BPD, Pemerintah Desa dan pemangku kepentingan lainnya, pada setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa; 3. Memfasilitasi masyarakat dan Pemerintah Desa dalam penerapan aspek pengamanan sosial dan lingkungan pada saat penyusunan proposal usulan kegiatan sarana prasarana Desa; 4. Memastikan semua dokumen dan administrasi terkait penerapan pengamanan sosial dan lingkungan, seperti status lahan, dokumen SKSHHSAKOFAKO dan lain-lain; 5. Memastikan semua dokumen dan administrasi terkait penerapan pengamanan sosial dan lingkungan khususnya status lahan berada di Sekretaris Desa, pemilik lahan dan kantor Desa; 6. Memfasilitasi masyarakat untuk mencari solusi dan langkah penanganan jika terjadi dampak sosial dan lingkungan akibat pembangunan sarana prasarana sarana prasarana lainnya di masyarakat; 7. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pengamanan sosial dan lingkungan ditingkat masyarakat; 8. Melakukan pengumpulan data hasil penerapan pengamanan sosial dan lingkungan seperti: status lahan, dokumen SKSHHSAKOFAKO dan lain-lain; 9. Mengirimkan laporan data hasil penerapan sosial dan lingkungan secara rutin kepada Tim Pendamping KecamatanKabupatenKota, Pemerintah Desa dan Pemerintah KabupatenKota.

G. Evaluasi dan Penanganan Dampak Lingkungan

Lingkungan hidup sesungguhnya merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan berbagai faktor, seperti faktor fisik, kimiawi, biologis, sosial, ekonomi dan budaya. Berbagai jenis tindakan manusia terhadap lingkungan tersebut dapat melahirkan dampak Iingkungan yang kompleks pula, terutama didalam hubungan timbal balik ekosistem diantara dua atau lebih faktor-faktor Iingkungan. Dengan demikian, patut diperhatikan bahwa pada setiap aktifitas kegiatan pembangunan, baik berupa pemeliharaan, dan upaya menjalin keserasian hubungan timbal balik, khususnya antara manusia dengan sumber daya alam berikut lingkungan hidupnya tidak dapat diabaikan begitu saja. Sejalan dengan rencana kegiatan sarana prasarana, tentunya kegiatan ini akan melakukan operasional pembangunan fisik. Agar tidak terjadi perusakan lingkungan, maka kegiatan sarana prasarana hendaknya tetap diarahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, diantaranya: 1. Kegiatan yang direncanakan akan tetap disesuaikan dengan ketentuan yang sudah disetujui oleh instansi pemerintah yang terkait; PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 37 2. Dampak kelestarian hubungan ekosistem yang serasi dan seimbang antara manusia sebagai pengguna sumber daya alam dengan lingkungannya, yang menyediakan sumber daya yang memiliki serba keterbatasan, baik menurut jenisnya, kualitas dan kuantitasnya; 3. Evaluasi penanganan dampak lingkungan ini akan memberikan gambaran bagi upaya pemecahan masalah yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan proyek, yaitu melalui pemahaman secara menyeluruh terhadap hubungan antara manusia dengam alam lingkungan hidupnya. Adapun hasil pengevaluasian terhadap penanganan dampak lingkungan adalah dimaksudkan untuk: 1. Dapat diketahui seberapa besar pengaruh dampak yang akan ditimbulkan sehubungan dengan kegiatan sarana prasarana yang akan direncanakan; 2. Mampu memberi masukan mengenai cara-cara terbaik untuk memperkecil pengaruh dampak lingkungan seandainya hal tersebut sukar atau tidak dapat dihindari; 3. Besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan tersebut akan dapat diperkirakan, sehingga langkah-langkah pencegahan sedini mungkin dapat dilakukan, termasuk pengendalian elemen-elemen yang mendorong proses percepatan kegiatannya. Selanjutnya dengan cara pengendalian tersebut akan dapat dimanfaatkan hasilnya dalam perencanaan berikutnya, bahan sebagai acuan atau pedoman didalam melakukan tahapan operasional serta pada tahap pengelolaan kegiatanya, yaitu: 1. Mampu memberikan informasi kepada masyarakat sedini mungkin, baik yang bermukim disekitar wilayah kegiatan proyek, agar hal tersebut perlu dipahami secara umum. 2. Mampu mengajukan tanggapan bahwa pengajuan saranusulan pencegahan bagi kemungkinan terjadinya dampak lingkungan yang lebih besar dari akibat proyek 3. Kesemuanya itu dijadikan sebagai suatu cara atau kegiatan operasional isyarat pemberi tanda bahaya, yang secara tepat dan pasti dapat menentukan bobot dampak lingkungan yang paling mengancam terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian evaluasi penanganan dampak lingkungan khususnya dalam lingkup kegiatan sarana prasarana yang direncanakan mencakup elemen analisis dampak sosial dan lingkungan yang menggambarkan kemungkinan yang akan timbul akibat kegiatan tersebut. Evaluasi terhadap prakiraan dampak juga menguraikan tentang alternatif penanganan dan arah pedoman pemecahan masalah, Berikut pencegahan dampak yang bersifat merugikan menurut tingkat intensitas kejadiannya. Mengingat kedudukan dan kegiatan sarana prasarana, maka perlu dilakukan identifikasi lingkungan secara tersendiri sebab setiap lingkungan proyek adalah merupakan suatu lingkungan alam yang terdiri dari unsur alam dan manusia berada didalamnya. Hubungan di antara keduanya akan terjadi interaksi yang sangat kuat dan membentuk PRATUGAS PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR 38 | Modul Pelatihan Pratugas Pendamping Desa Teknik Infrastruktur suatu sistem ekologis. Dengan demikian, kegiatan sarana prasarana yang dikembang- kan akan berdampak pada perubahan atau penambahan kegiatan lain yang secara langsung dan tidak langsung turut mempengaruhi kegiatan fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelaahan terhadap dampak negatif yang mungkin timbul karena adanya kegiatan proyek yang terjadi, baik langsung maupun tak langsung dan segi fisik, juga dampak sosial ekonomi dan budaya. Sehingga, hal tersebut tentunya perlu pembahasan elemen analisis dampak sosial dan lingkungan lebih lanjut.

H. Dampak Terhadap Kondisi Fisik.