bermaksud untuk memeriksa status masing-masing janji dan rekomendasi perbaikan pelayanan publik dari Puskesmas Bubakan. MSF melakukan monitoring
kepada status janji dan rekomendasi melalui kunjungan Puskesmas, di mana mereka mengecek apakah tindakan perbaikan sudah dilakukan atau belum. Hasil
monitoring ini disampaikan kepada Kepala Puskesmas kalau ada janji yang belum terpenuhi, dan kepada Dinas Kesehatan kalau ada rekomendasi yang belum
terpenuhi; 13. Survei pengaduan dan janji perbaikan layanan dilakukan kembali. Puskesmas
Bubakan sudah berencana melakukan survei pengaduan dan membuat janji perbaikan layanan untuk kali kedua dan menjadikannya mekanisme regular yang
dilaksanakan secara rutin.
Anggaran yang diperlukan
Untuk pelaksanaan program perbaikan manajemen Puskesmas Bubakan telah dialokasikan anggaran dana melalui APBD Kabupaten Pacitan sebesar Rp.
41.305.976,-.Program yang didanai oleh APBD Kabupaten Pacitan ini secara teknis dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Bubakan.
Selain itu, USAID Kinerja juga memberikan bantuan teknis berupa pelatihan dan pendampingan kepada puskesmas dan MSF. Kegiatan peningkatan kapasitas juga
dilakukan oleh Kepala Puskesmas sebagai bagian dari tugasnya sehingga tidak perlu alokasi anggaran khusus. Berbagai kegiatan ini telah mampu membangun
kebersamaan dan komitmen tim puskesmas untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Hasil dan dampak program
Sejak melaksanakan mekanisme pengaduan di pertngahan 2014, Puskesmas Bubakan telah melakukan beberapa perubahan penting, yaitu:
a. Partisipasi masyarakat meningkat. masyarakat secara perlahan-lahan
mempunyai perasaan kepemilikan dan kepercayaan terhadap layanan
Halaman 200
kesehatan Puskesmas Bubakan. Mereka mulai tergerak untuk ikut berpartispasi untuk mendiskusikan cara dan strategi mengatasi tantangan dan permasalahan
yang ada di Puskesmas Bubakan. Melalui wawancara dengan beberapa pasien yang berkunjung di Puskesmas Bubakan didapatkan jawaban yang cukup
menggembirakan dan membanggakan bahwa para pasien sudah merasakan pelayanan yang jauh lebih baik daripada tahun yang lalu. Di samping tempat
yang sudah cukup bersih dan pelayanan yang ramah juga disediakan beberapa brosur yang sebagai bahan bacaan untuk menunggu layanan.
Untuk mempermudah Puskesmas Bubakan merespon pengaduan, Puskesmas Bubakan telah membentuk Tim Khusus yang bertugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan pelayanan puskesmas selama jam buka atau disebut Manager On Duty MOD. Dalam pelaksanaan untuk merespon pengaduan
mulai didapatkan rekapitulasi pengaduan sejumlah 158 pengaduan pada bulan pertama.
b. Fasilitas puskesmas meningkat. Prioritas pengaduan yang dapat
ditindaklanjuti diantaranya adalah jam pelayanan maupun jam kerja jelas, tersedia tempat parkir, kamar mandi lebih bersih, tersedia mushola dan
transparansi tarif pelayanan. Pengaduan yang tidak dapat diselesaikan oleh puskesmas diajukan ke pemerintah daerah dalam bentuk rekomendasi.Sebuah
jadwal kunjungan dokter selama hari libur sudah disusun oleh Kepala Puskesmas Bubakan sebagai jawaban kepada pengaduan terkait kebutuhan
masyarakat untuk dokter.
c. Pelayanan kesehatan ibu dan anak di seluruh wilayah Puskesmas Babakan telah terstandar.Pelayanan diberikan kepada ibu hamil saat diperiksa bidan
sudah diratakan di seluruh wilayah pembinaan Puskesmas Bubakan. Bidan Puskesmas dan bidan desa diingatkan kewajiban untuk mengikuti prosedur dan
standar sebagai ada di SOP ANC. Pengarahan tentang IMD dan ASI sekarang juga sudah diberikan setiap kali diperiksa dan pada kelas ibu hamil, sebuah SOP
IMD disusun agar semua bidan wajib melakukan IMD pada saat menolong
Halaman 201
persalinan, dan poster IMD dan ASI eksklusif sudah dibuat dan dipasang di Puskesmas.
d. Cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak meningkat. Dampak lain