perlahan-lahan mempunyai rasa kepemilikan dan kepercayaan terhadap layanan kesehatan Puskesmas Sumberasih. Mereka mulai tergerak berpartispasi untuk
mendiskusikan cara dan strategi mengatasi tantangan dan permasalahan yang ada di Puskesmas Sumberasih.
a. Peningkatan Cakupan Pelayanan KIA
Sejak program perbaikan manajemen dimulai pada tahun 2012, lebih banyak ibu hamil dan keluarganya mencari pelayanan di Puskesmas Sumberasih. Ada peningkatan
yang cukup besar dalam jumlah ibu yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Sumberasih dan fasilitas kesehatan di wilayah pembinaannya; ada juga peningkatan
persalinan ditolong tenaga kesehatan, seperti yang terangkum di tabel berikut.
Tahun 2011 Tahun 2012
Tahun 2013 Persalinan
ditolong tenaga kesehatan
926 963
979
K1 1125
1181 1268
K4 860
848 918
Perbaikan manajemen ini juga berdampak pada meningkatnya kemitraan bidan dan dukun; angka kemitraan bidan dan dukun meningkat dari tahun ke tahun, di mana pada
tahun 2011 sebanyak 128 dukun yang belum menjalin kemitraan dengan bidan; tahun 2012 ada 28 dukun; tahun 2013 ada 27 dukun; dan pada tahun 2014 hanya tinggal 8
dukun yang belum menjalin kemitraan dengan bidan.
b. Sistem registrasi fingerprint
Salah satu perbaikan manajemen yang banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat pengguna layanan kesehatan Puskesmas adalah penggunanan registrasi fingerprint.
Inovasi ini muncul setelah banyak pasien sejumlah 85 orang mengeluh dalam survei pengaduan tentang lama waktu menunggu di loket sampai 30 menit; masyarakat dan
Halaman 112
Puskesmas membahas persoalan ini dan menyepakati untuk mengadakan sistem registrasi fingerprint. Adanya sistem fingerprint ini sangat memperpendek waktu
antrian, dan mengurangi waktu pendaftaran masuk check-in dari 3 menit menjadi hanya beberapa detik, bahkan meskipun KTP pasien tertinggal di rumah. Pasien hanya
perlu memindai jari mereka dan riwayat medis terbaru mereka secara otomatis dipanggil dalam basis data. Meskipun hal ini tampaknya hanya perubahan kecil,
hasilnya akan berlipat ganda jika dikalikan dengan hampir 100 pasien yang dilayani setiap hari, sehingga efisiensi yang dicapai sangat berarti. Integrasi dengan program
jaminan kesehatan semesta di tingkat nasional telah mulai dilaksanakan pada 1 Januari 2014.
“Berdasarkan hasil survei ini, kami ketahui bahwa banyak pasien kami yang merasa kurang puas karena harus lama menunggu. Meskipun kami telah menggunakan basis
data pasien secara elektronik, SIMPUSTRONIK, sejak tahun 2007, kami juga menambahkan sistem pengenalan sidik jari dalam proses pendaftaran pasien akibat
adanya pengaduan dari masyarakat,” tutur Kepala Puskesmas Sumberasih, Pak Hariawan Dwi Tamtomo.
c. Dampak lain