b. Pelarangan Susu Formula: Puskesmas Beji, Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur
Meskipun pelarangan susu formula membawa dampak penting terhadap cakupan ASI eksklusif, kebijakan ini hanya memerlukan sedikit biaya. Anggaran yang didapat dari
berbagai sumber dana digunakan untuk membiayai kegiatan promosi ASI.
Di tingkat puskesmas, dana yang berasal dari BOK digunakan untuk promosi ASI dan sosialisasi pelarangan susu formula selama beberapa tahun.
c. Kampanye ASI Terintegrasi: Kabupaten Probolinggo, Propinsi Jawa Timur
Kabupaten Probolinggo telah mengalokasikan anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD tahun 2013 dan 2014 untuk kegiatan berikut:
1. Dukungan kegiatan persalinan aman sebesar Rp. 787.000.000; 2. Dukungan kegiatan ASI Eksklusif sebesar Rp. 160.0000.000;
3. Dukungan anggaran untuk promosi Persalinan Aman, IMD dan ASI Eksklusif sebesar Rp. Rp. 214.000.000.
Anggaran yang dialokasikan tersebut merupakan wujud komitmen dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam rangka mendukung keberhasilan upaya
peningkatan Persalinan Aman, IMD dan pemberian ASI Ekslusif.
d.Masyarakat Peduli ASI: Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan
Meskipun semua kegiatan Bapak Peduli ASI dilakukan masyarakat secara swadaya, anggaran tetap diperlukan untuk mendukung kegiatan focus group discussion sehingga
lebih banyak masyarakat tertarik bergabung dengan kelompok peduli ASI. Diskusi ini perlu sekitar lima juta rupiah bergantung pada jumlah peserta dan narasumber.
Dinas kesehatan Kota Makassar dan USAID-Kinerja mengalokasikan dana sebesar 25 juta rupiah untuk penulisan dan pencetakan Modul Pembelajaran Sebaya untuk
Penggiat ASI yang digunakan untuk membiayai empat kali pertemuan penulisan awal dan pencetakan awal. Setiap pelatihan penggiat ASI yang menggunakan modul ini
Halaman 42
dengan peserta 45 orang kader kesehatan, anggota forum multi-stakeholder, dan lain- lain perlu sepuluh juta rupiah.
Hasil dan dampak program
a. Kerjasama KUA dan Puskesmas: Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh