Uji Normalitas Uji Homogenitas Variansi Populasi

commit to user 56 Dalam penelitian ini jika indeks konsistensi internal untuk butir ke-i kurang dari 0.3 maka butir tersebut harus dibuang. c. Tahap Penetapan Instrumen Butir-butir instrumen yang memenuhi syarat-syarat instrumen yang baik ditetapkan sebagai instrumen penelitian. Sedangkan yang tidak memenuhi syarat, tidak digunakan.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini memiliki kemampuan awal yang sama. Data yang digunakan untuk menguji keseimbangan diambil dari dokumentasi nilai ujian semester 2 kelas IV SDN dalam wilayah kecamatan belitang tahun pelajaran 20102011 pada mata pelajaran matematika yang terdiri dari kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Di dalam uji keseimbangan membutuhkan asumsi normalitas dan homogenitas. Karena itu dalam bagian ini akan dituliskan masing-masing uji prasyarat analisis yang dibutuhkan untuk uji t, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan metode Lilliefors dengan prosedur. 1 Hipotesis H : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal commit to user 57 2 Taraf Signifikansi α = 0.05 3 Statistik Uji = max | − z i = X i – X s dengan: = ≤ untuk ~ 0,1 S z i = proporsi cacah Z ≤ z i terhadap seluruh cacah z i X i = skor responden 4 Daerah Kritik DK L L Ģ L α;n ; n adalah ukuran sampel 5 Keputusan Uji H diterima jika L hitung tidak terletak di daerah kritik 6 Kesimpulan Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Budiyono, 2009: 170

b. Uji Homogenitas Variansi Populasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dengan prosedur sebagai berikut. 1 Hipotesis H : σ 1 2 = σ 2 2 populasi-populasi homogen H 1 : σ 1 2 ≠ σ 2 2 populasi-populasi tidak homogen 2 Taraf Signifikansi α = 0.05 commit to user 58 3 Statistik Uji 2 = 2,303 log ˜ − log 2 dengan: χ 2 ∼ χ 2 k – 1 k = banyaknya sampel N = banyaknya seluruh nilai ukuran n j = banyaknya niai ukuran sampel ke-j f j = n j – 1 = derajat kebebasan untuk s j 2 ; j = 1, 2, 3, …, k f = N – k = ∑ f j k j=1 = derajat kebebasan untuk RKG RKG ∑ SS j ∑ f j ; SS j f j SS j = X j 2 – ∑ X j 2 n j n j – 1 s j 2 ; c 1: 1 3 k–1 ∑ 1 f j – 1 f 4 Daerah Kritik DK χ 2 | χ 2 Ģ χ α,k–1 2 5 Keputusan uji H diterima jika χ 2 hitung tidak terletak di daerah kritik 6 Kesimpulan Populasi-populasi homogen. Budiyono, 2009: 174 commit to user 59 Jika populasi normal dan variansi populasi homogen maka menggunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Hipotesis H : µ 1 = µ 2 kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal sama H : µ 1 ≠ µ 2 kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal berbeda 2 Taraf Signifikansi α = 0.05 3 Statistik uji yang digunakan: = V − V 1 + 1 ~ + − 2 untuk = − 1 + − 1 + − 2 karena selisih rata-rata tidak dibicarakan maka d = 0 dengan: X 1 : mean dari sampel kelompok eksperimen I X 2 : mean dari sampel kelompok eksperimen II : variansi dari kelompok eksperimen I : variansi dari kelompok eksperimen II n 1 : ukuran kelompok eksperimen I n 2 : ukuran kelompok eksperimen II 4 Daerah kritik DK = t | t – t α 2; n 1 + n 2 –2 ⁄ atau t t α 2; n 1 +n 2 –2 ⁄ 5 Keputusan uji a. H diterima jika t hitung tidak terletak di daerah kritik commit to user 60 b. H ditolak jika t hitung terletak di daerah kritik 6 Kesimpulan a. Kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal sama jika H diterima. b. Kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal berbeda jika H ditolak. Budiyono, 2009: 151 Jika populasi normal dan variansi populasi tidak homogen maka menggunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Hipotesis H : µ 1 = µ 2 kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal sama H : µ 1 ≠ µ 2 kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal berbeda 2 Taraf Signifikansi α = 0.05 3 Statistik uji yang digunakan: = V − V + ~ untuk = + − 1 + − 1 karena selisih rata-rata tidak dibicarakan maka = 0 dengan: X 1 : mean dari sampel kelompok eksperimen I commit to user 61 X 2 : mean dari sampel kelompok eksperimen II s : variansi dari kelompok eksperimen I s : variansi dari kelompok eksperimen II n 1 : ukuran kelompok eksperimen I n 2 : ukuran kelompok eksperimen II 4 Daerah kritik DK = t | t – , atau t , 5 Keputusan uji a. H diterima jika t hitung tidak terletak di daerah kritik b. H ditolak jika t hitung terletak di daerah kritik 6 Kesimpulan a. Kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal sama jika H diterima. b. Kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki kemampuan awal berbeda jika H ditolak. Budiyono, 2009: 151

2. Uji Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI TINGKAT KEAKTIFAN SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUB

0 6 110

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99