commit to user 42
dan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa maka siswa yang mempunyai motivasi
berprestasi tinggi akan mempunyai prestasi yang lebih baik daripada anak yang mempunyai motivasi berprestasi sedang dan rendah.
5. Perbandingan prestasi belajar siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, sedang dan rendah pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Karena model pembelajaran kooperatif tipe NHT mengunakan
penomoran sehingga setiap siswa mempunyai tanggungjawab terhadap kelompoknya sehingga siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi dan
sedang akan lebih aktif untuk memahami materi sehingga prestasi belajarnya juga akan lebih baik.
Untuk motivasi berprestasi rendah karena model pembelajaran kooperatif tipe NHT mengunakan penomoran sehingga setiap siswa
mempunyai tanggungjawab terhadap kelompoknya sehingga siswa yang mempunyai motivasi berprestasi rendah akan terpengaruh oleh teman yang lain
untuk memahami materi sehingga prestasi belajarnya mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT maupun mengunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD sama baiknya.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
commit to user 43
1. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dibanding model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibanding siswa dengan motivasi berprestasi sedang. Siswa dengan
motivasi berprestasi sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding siswa dengan motivasi berprestasi rendah. Siswa dengan
motivasi berprestasi tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding siswa dengan motivasi berprestasi rendah.
3. Pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT Prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibanding siswa dengan
motivasi berprestasi sedang. Siswa dengan motivasi berprestasi sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding siswa
dengan motivasi berprestasi rendah. Siswa dengan motivasi berprestasi tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding siswa
dengan motivasi berprestasi rendah. 4. Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD Prestasi belajar matematika
siswa dengan motivasi berprestasi tinggi lebih baik dibanding siswa dengan motivasi berprestasi sedang. Siswa denga motivasi berprestasi sedang
mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding siswa dengan motivasi berprestasi rendah. Siswa dengan motivasi berprestasi tinggi
mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding siswa dengan motivasi berprestasi rendah.
commit to user 44
5. Pada siswa dengan motivasi berprestasi tinggi dan sedang, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan prestasi yang lebih baik dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sedangkan pada siswa dengan motivasi berprestasi rendah, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT memberikan prestasi yang sama baik dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
commit to user
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri SDN dalam wilayah Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010 pada semester I tahun pelajaran 20102011
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian di bidang pendidikan ini adalah penelitian eksperimental semu, karena penelitian tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang
relevan. Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yang pertama adalah penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together NHT sebagai kelompok eksperimen I dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division STAD sebagai
kelompok eksperimen II. Variabel bebas yang kedua adalah motivasi berprestasi yang dibedakan menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah. Sedangkan variabel
terikatnya adalah prestasi belajar matematika
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas IV se- Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat tahun ajaran
20102011. Dengan mengelompokkan sekolah menjadi tiga kelompok yaitu