commit to user 19
sumber belajar pada lingkungan belajar tertentu yang dirancang untuk menciptakan kondisi belajar pada diri siswa.
3. Motivasi Berprestasi
a. Pengertian
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan
mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli pendidikan yang menyebutkan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar
tersebut sebagai motivasi berprestasi. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang mengerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk
perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan
perilaku individu berprestasi. Koeswara dalam Dimyati dan Mudjiono:80 Menurut Bomia et al 1997 dalam Md. Yunus Aida Suraya dan Ali
Wan Zah Wan 2009 motivasi mengacu pada: “a students willingness, need, desire and compulsion to participate in, and besuccessful in the
learning process”. Keinginan siswa, kebutuhan dan keharusan untuk berpartisipasi dan berhasil dalam proses belajar.
Menurut Echols dan Shadily dalam Gino.dkk 2000:81 motivasi dapat disamakan dengan motif. Keduanya termasuk jenis kata benda yang
berarti alasan, sebab, daya batin, dorongan. Sedangkan Marriam Webster dalam Gino.dkk 2000:81 berpendapat bahwa kata motif berasal dari
bahasa latin, yaitu matus yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat
commit to user 20
menyebabkan seseorang bertindak. Motivasi diartikan sebagai tindakan seseorang atau proses memberikan dorongan. Bruno dalam Gino.dkk
2000:81 berpendapat bahwa motif dapat disamakan dengan dorongan, yaitu dorongan yang terdapat dalam diri seseorang atau organisme untuk
menentukan suatu pilihan-pilihanya dan perilaku yang berorientasi pada tujuan.
b. Hubungan dengan Motivasi Berprestasi
Motivasi dianggap prasyarat mutlak dalam berprestasi. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:239 mengemukakan bahwa motivasi
berprestasi merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi berprestasi pada diri siswa dapat menjadi lemah.
Lemahnya motivasi, atau tindakan motivasi berprestasi akan melemahkan kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi
rendah. Oleh karena itu, motivasi berprestasi pada siswa perlu diperkuat terus menerus.
Motivasi dibedakan menjadi dua bentuk yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1 Motivasi intrinsik Siswa yang mempunyai motivasi intrinsik memulai dan
melanjutkan kegiatan belajar berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang mutlak berkaitan dengan kegiatan belajar itu. Siswa
tersebut meyakini bahwa keberhasilan belajar dan suskses dimasa depan dapat dicapai dengan satu cara yaitu belajar yang giat. Kegiatan
commit to user 21
belajar disertai minat dan perasaan senang, karena siswa menyadari bahwa belajar bukan lagi kewajiban melainkan sudah menjadi
kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. 2 Motivasi ekstrinsik
Siswa yang menpunyai motivasi ekstrinsik memulai dan melanjutkan kegiatan belajar berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan
dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan kegiatan belajar sendiri. Yang termasuk dalam motivasi ekstrinsik antara lain:
belajar demi memenuhi kewajiban, belajar demi menghindari hukuman yang akan diberikan, belajar demi hadiah yang dijanjikan, belajar demi
meningkatkan gengsi sosial dan belajar demi pujian dari orang lain. Pada prinsipnya, motivasi intrinsik lebih baik karena terdapat
hubungan yang esensial antara kegiatan belajar dan kebutuhan yang akan dipenuhi. Motivasi intrinsik juga akan bertahan lebih lama
daripada motivasi ekstrinsik karena didasari oleh perasaan senang dan minat yang besar.
Motivasi berprestasi dapat dimasukkan kedalam motivasi instrisik. Menurut Dimyati 1999:84 kebutuhan untuk berprestasi adalah
motivasi intrinsik untuk mencapai prestasi dalam hal tertentu. Sedangkan Winkel 1996 dalam Dimyati 1999:84 menyatakan bahwa
motivasi berprestasi dalam rangka belajar di sekolah, merupakan bentuk peningkatan dari motivasi intrinsik. Dengan demikian, motivasi
commit to user 22
berprestasi merupakan motivasi tertinggi dalam belajar dan bentuk peningkatan dari motivasi intrinsik.
c. Komponen motivasi berprestasi