Hasil uji anava Hasil Uji Komparasi Ganda

commit to user 81 Dari hasil perhitungan untuk model pembelajaran diperoleh . = ÷ | ÷ 3,8410 ; ÷ = 3,3938 ∉ . maka diketahui bahwa diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang variansinya sama atau populasinya homogen. Data selengkapnya terdapat dalam Lampiran 19. Untuk motivasi berprestasi siswa diperoleh . = | 5,9910 ; = 2,9000 ∉ . maka diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang mempunyai variansi sama. Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 21 dan 22.

3. Hasil uji anava

Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dan taraf signifikansi 0,05 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber JK dK . F obs F α P Model A 0,1574 1 0,1574 0,1024 3,8400 0,05 Motivasi B 64,4633 2 32,2317 20,9751 3,0000 0,05 Interaksi AB 8,3564 2 4,1782 2,7190 3,0000 0,05 Galat 235,1101 153 1,5367 - - - Total 308,0872 158 - - - - commit to user 82 Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa: a. Pada efek utama A model pembelajaran, diperoleh harga statistik uji 6 4 yaitu 0,1024 3,8400, maka diterima. Hal ini berati tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan kelas model pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Pada efek utama B motivasi berprestasi siswa diperoleh harga statistik uji 4 6 4 , yaitu 20,9751 3,0000, maka ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa antar kelompok motivasi tinggi, sedang dan rendah. c. Pada efek interaksi AB antara baris dan kolom diperoleh harga statistik uji 4 6 4 yaitu 2,7190 3,0000, maka diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Data tentang perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama selengkapnya terdapat dalam Lampiran 23.

4. Hasil Uji Komparasi Ganda

Pada efek utama B motivasi berprestasi siswa ada tiga tingkatan yaitu tinggi, sedang dan rendah maka perlu dilakukan uji lanjut pasca anava. Dari hasil pengujian hipotesis kedua tentang motivasi berprestasi siswa diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari motivasi berprestasi siswa yang tinggi, sedang dan rendah. Ini berarti ada perbedaan rerata setiap pasangan kolom. Sehingga untuk mengetahui perbedaan rerata prestasi belajar matematika antara yang mempunyai motivasi tinggi, sedang commit to user 83 dan rendah maka dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu dengan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe’. Uji komparasi ganda pada pasangan kategori motivasi berprestasi diperoleh hasil sebagai berikut: a. Antara motivasi berprestasi siswa yang tinggi dengan sedang diperoleh . = | − 1 , ú;Êú = | 6,00 dan .1 − .2 = 6,3569 sehingga 4 6 4 maka ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikan 0,05 terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi dan sedang. b. Antar motivasi berprestasi siswa yang tinggi dan rendah diperoleh | − 1 0,05;153 = | 6,00 dan .1 − .3 = 39,3014 sehingga 4 6 4 maka ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikan 0,05 terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi dan rendah. c. Antar motivasi berprestasi siswa yang sedang dan rendah diperoleh | − 1 0,05;153 = | 6,00 dan .2 − .3 = 16,4431 sehingga 4 6 4 maka ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 0,05 terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mempunyai motivasi berprestasi sedang dan randah. Data selengkapnya mengenai perhitungan anava dan komparasi ada di Lampiran 24. commit to user 84

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian pada sub bab ini adalah pembahasan hipotesis penelitian yang terdapat pada BAB II dan hasilnya adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis Pertama Dari analisis dua jalan dengan sel tak sama diperoleh 6 4 yaitu 0,1024 3,8400, maka diterima. Hal ini berati tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan kelas model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jika ditinjau dari rata-rata prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT memperoleh rata-rata 6,2391 sedangkan yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD memperoleh rata-rata 6,0200. Dengan demikian hipotesis pertama, yaitu pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dibanding pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak terbukti kebenarannya. Hal ini juga tidak sesuai dengan kajian teori yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dibandingkan pembelajaran kooperatif tipe STAD, hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT mengunakan penomoran sehingga rasa tanggungjawab setiap siswa akan lebih besar dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang tidak mengunakan penomoran. Adapun faktor yang menyebabkan pembelajarn kooperatif tipe NHT sama dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah:

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI TINGKAT KEAKTIFAN SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUB

0 6 110

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99