commit to user
103 Red is reserved entirely and exclusively for marking of fire
protection devices. It is painted on walls behind extinguishers, on floors to prevent obstruction, on valves and fittings for hose
connections.” Faber Birren, Color Psychology and Color Therapy, 1961:253
Spesifikasi warna menurut Faber Birren adalah sebagai berikut : 1 Hospitals
“…warm tones such as peach and rose are desirable for the maternity division where the patient may not be seriously ill and
where a will to get well is the spirit to be encouraged. Cool tones of blues, greens, grays become appropriate for
chronic patient who should be reconciled to a more prolonged stay.” Faber Birren, Color Psychology and Color Therapy,
1961:264
2 Schools “Elementary schoolrooms are best “color conditions” in warm
tones of yellow, peach, pink. These color are stimulating to young minds and are favorable for “emotionally determined actions”, as
Goldstein has noted. In secondary grades, tones of green, blue- green, blue, and gray are recommended to avoid emotional
distraction and to aid mental concentration.” Faber Birren, Color Ppsychology and Color Therapy, 1961:264
3. Elemen Estetis
Aksesoris dalam Desain Interior merujuk pada benda-benda yang memberi kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang, benda-benda
tersebut dapat menimbulkan kegembiraan visual untuk mata, tekstur yang menarik untuk diraba atau sebagai stimulan perasaan. Pada
akhirnya, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama, aksesoris adalah bukti jelas hunian.
Kekayaan visual dan rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa : a. Manfaat
: alat-alat dan objek-objek yang memang berguna. b. Incidental : Elemen-elemen dan kelengkapan arsitektur
commit to user
104 c. Dekoratif
: benda seni dan tanaman. Francis DK Ching, Ilustrasi Desain Interior, 1996: 272-275.
4. Tema
Tema dalam perancangan Desain Interior merupakan hal yang penting, tema dapat menimbulkan suatu suasana dan membentuk
karakter ruangan tertentu. Sebuah tema harus dapat menjawab dan memberikan pemecahan
bagi permasalahan desain, sehingga tampilan desain yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan kegiatan dan fungsi ruang yang
sesungguhnya.
commit to user
105
BAB III TINJAUAN LAPANGAN
A. YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT YPAC JAKARTA
1. Latar Belakang
YPAC ini terletak di Jl. Hang Lekiu III 19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Yayasan ini berdiri pada 5 November 1954 oleh Alm
Ibu Sumarno Sosroatmojo dan diprakarsai oleh Alm Prof. Dr. Soeharso. Yayasan ini berbentuk Organisasi Sosial Nirlaba Non
Profit, sehingga dana yang dibutuhkan untuk opeasional berasal dari bantuan pemerintah, swasta, perorangan, maupun bantuan lain yang
tidak mengikat. Pada awal berdiri sekolah ini bernama Yayasan Pemeliharaan Anak Tjajtat Pusat, kemudian berganti nama menjadi
Yayasan Pemeliharaan Anak Cacat Nasional.
Gambar III. 1 SLB “D-D1 Tunadaksa” YPAC Jakarta
Sumber : dok pribadi, 2009
commit to user
2. Struktur Organisasi YPAC Jakarta
3. Fasilitas Pendidikan Ketrampilan
Pendidikan untuk siswa penyandang tunadaksa di YPAC Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Taman Kanak-kanak Khusus Tunadaksa b. Pendidikan Dasar Khusus Tuna Daksa 9 tahun, terdiri dari SD 6
tahun dan SMP 3 tahun. 1 SD Khusus Tuna Daksa Ringan D untuk siswa berkecerdasan
rata-rata di atas rata-rata Kepala Sekolah
Tim Ahli Komite Sekolah
Tata Usaha
Wakil Kepala Sekolah I
Wakil Kepala Sekolah II
TKLB SDLB
SMPLB Khusus SMPLB
SMALB SMALB Karya
SISWA
Diagram III. 1 Struktur organisasi SLB “D-D1 Tunadaksa” YPAC Jakarta
Sumber : data lapangan, 2009
commit to user
2 SD Khusus Tuna Daksa Sedang D1 untuk siswa berkecerdasan di bawah rata-rata cacat ganda
3 SMP Khusus Tuna Daksa Sedang D1 merupakan jenjang lanjutan SD Khusus Tunadaksa D1
c. Pendidikan Menengah, meliputi Sekolah Menengah Atas Khusus Tuna Daksa Sedang D1 yang merupakan lanjutan dari SMP
Khusus Tuna Daksa Sedang D1 d. Latihan Kerja Terlindung Unit Karya Sheltered Workshop.
Program ketrampilan yang diberikan adalah : 1 Menenun membuat kain pel
2 Kerajinan tangan 3 Merakit kepala korek api bekerja sama dengan PT. Tokai
4 Pertanian tanaman hydroponic dan tanaman hias 5 Membuat telur asin
6 Membuat sari minuman nata de coco dan nata de radia 7 Membuat sablon
e. Kegiatan pendukung 1 Pramuka
2 Olahraga 3 Terapi musik
commit to user
Gambar III. 2 Ruang kelas TK
Sumber : dok pribadi, 2009
Gambar III. 3 Furniture untuk kelas TK
Sumber : dok pribadi, 2009
Gambar III. 4 Ruang kelas bahasa kanan dan menggambar kiri untuk SMP
Sumber : dok pribadi, 2009
commit to user
Gambar III. 5 Ruang menenun kanan dan kelas ketrampilan
Sumber : dok pribadi, 2009
Gambar III. 6 Pembekalan ketrampilan oleh guru dari Jepang
Sumber : dok pribadi, 2009
Gambar III. 7 Ruang pembuatan sepatu khusus penyandang cacat brace
Sumber : dok pribadi, 2009
commit to user
4. Layanan Medis