Unsur-Unsur Sirkulasi DESAIN INTERIOR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI TUNA DAKSA

commit to user 73

C. Tinjauan

Sistem Sirkulasi 1. Pengertian Sirkulasi Sirkulasi dapat mengarah dan membimbing perjalanan atau tapak yang terjadi dalam ruang. Sirkulasi memberikan kesinambungan pada pengunjung terhadap fungsi ruang, antara lain dengan penggunaan tanda pada ruang sebagai penunjuk arah jalan tersendiri Pamudji Suptandar, 1999 : 4

2. Unsur-Unsur Sirkulasi

a. Pencapaian Bangunan Pendekatan ke sebuah bangunan dan jalan masuknya mungkin berbeda-beda dalam waktu tempuh, dari beberapa langkah menuju ruang-ruang singkat suatu jalur panjang dan berbelok-belok. Terdapat 3 tipe pencapaian ke dalam bangunan, yaitu : Tipe Pencapaian Sirkulasi Gambar Langsung, suatu pendekatan yang mengarah langsung ke suatu tempat masuk, melalui sebuah jalan yang segaris dengan alur sumbu bangunan. Tujuan visual yang mengakhiri pencapaian ini jelas, dapat merupakan fasade muka seluruhnya dari sebuah bangunan atau suatu perluasan tempat masuk di dalam bidang. Tersamar, pendekatan yang samar- samar meningkatkan efek perspektif pada fasade depan dan bentuk suatu bangunan. Jalur dapat diubah arahnya commit to user 74 Tipe Pencapaian Sirkulasi satu atau beberapa kali untuk menghambat dan memperpanjang urutan pencapaian. Jika sebuah bangunan didekati pada sudut yang ekstrim, jalan masuk dapat memproyeksikan apa yang ada di luar fasade sehingga dapat terlihat lebih jelas. Gambar Berputar, sebuah jalan berputar memperpanjang urutan pencapaian dan mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan sewaktu bergerak mengelilingi tipe bangunan. Jalan masuk bangunan mungkin dapat dilihat terputus-putus selama waktu pendekatan untuk memperjelas posisinya atau dapat tersembunyi sampai di tempat kedatangan. b. Jalan Masuk ke dalam Bangunan Untuk memasuki bangunan, sebuah ruang dalam bangunan, atau suatu daerah dari ruang eksterior, akan melibatkan kegiatan menembus bidang verikal yang memisahkan sebuah ruang dari lainnya. Pada situasi normal sebuah dinding dipergunakan untuk menetapkan dan melingkupi sebuah atau sederetan ruang-ruang, maka jalan masuk disediakan berupa sebuah bukaan pada bidang Tabel II. 2 Tipe Pencapaian Sirkulasi Sumber : Francis D. K Ching, Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan, 2000 : 231 commit to user 75 dinding. Bentuk bukaan dapat berupa sebuah lubang sederhana pada dinding sampai ke bentuk pintu gerbang yang tegas dan rumit. Tanpa mengabaikan bentuk ruang yang dimasuki atau bentuk pelingkup ruangnya, jalan masuk ke dalam ruang paling baik ditandai dengan mendirikan sebuah bidang nyata atau tersamar, yang tegak lurus pada jalur pencapaian. Pintu masuk dapat dikelompokkan sebagai berikut : Gambar Tipe Pintu Masuk Pintu masuk rata mempertahankan kontinuitas permukaan dinding dan jika diinginkan dapat juga dibuat tersamar. Pintu masuk yang menjorok ke luar membentuk sebuah ruang transisi, menunjukkan fungsinya sebagai pendekatan dan memberikan perlindungan di atasnya. Pintu masuk yang menjorok ke dalam memberikan perlindungan dan menerima sebagian ruang eksterior menjadi bagian dalam bangunan. Gambar II. 3 Tipe Pintu Masuk Sumber : Francis D. K Ching, Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan, 2000 : 239 commit to user 76 Pada masing-masing pintu masuk di atas, bentuk pintu masuk dapat serupa dengan ruang yang sedang dimasuki dan berfungsi sebagai ruang pengantar. Jalan masuk dapat juga berlawanan dengan bentuk ruangnya untuk memperkuat batas-batas dan menekankan karakternya sebagai suatu tempat. Pintu masuk dapat diletakkan terpusat di dalam bidang depan sebuah bangunan, atau dapat ditempatkan di luar pusat bangunan dan menciptakan keadaan simetris di sekitar bukaan. Letak sebuah pintu masuk yang relatif terhadap bentuk ruang yang dimasuki akan menentukan konfigurasi alur dan pola aktivitas di dalam ruang. Pengertian suatu pintu masuk secara visual dapat diperkuat dengan: 1 Membuat bukaan lebih rendah, lebih lebar, atau lebih sempit daripada yang seharusnya. 2 Membuat pintu masuk sangat curam atau berliku-liku. 3 Membuat bukaan lebih artistik dengan ornament atau hiasan- hiasan dekoratif. c. Konfigurasi Jalur 1 Sirkulasi Linier Sirkulasi ini memiliki garis-garis yang berkesinambungan pada satu arah atau lebih. Merupakan sirkkulasi yang lurus, namun dapat commit to user 77 melengkung atau terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang atau membentuk kisaran loop. 2 Sirkulasi Grid Memiliki karakter yang dapat memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah yang berbeda-beda. Terdiri dari dua set jalur yang berpotongan. 3 Sirkuasi Radial Sikulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang fungsional dan memudahkan pencapaian titik-titik tersebut yang merupakan tujuan bagi penumpang. 4 Sirkulasi Organik Sirkulasi ini paling peka terhadap kondisi tapak, kadang-kadang mengorbankan fungsi atau logik dari sistem tersebut dan penafsiran yang mudah. 5 Sirkulasi Jaringan Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik tertentu dalam ruangan. commit to user 78 d. Hubungan Jalan-Ruang 1 Melalui Ruang-ruang a Kesatuan dari setiap ruang dipertahankan. b Konfigurasi jalan yang fleksibel. c Ruang-ruang perantara dapat dipergunakan untuk menghubungkan jalan dengan ruang-ruangnya. 2 Menembus Ruang-ruang a Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya, miring atai sepanjang sisinya. b Dalam memotong sebuah ruang, suatu jalan menimbulkan pola-pola istirahat dan gerak di dalamnya. Gambar II. 18 Hubungan jalur-ruang melalui ruang-ruang Sumber : Francis D. K Ching, Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan, 2000 : 264 Gambar II. 19 Hubungan jalur-ruang menembus ruang-ruang Sumber : Francis D. K Ching, Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan, 2000 : 264 commit to user 79 3 Berakhir Dalam Ruang a Lokasi ruang menentukan jalan. b Hubungan jalan dan ruang digunakan untuk pendekatan dan jalan masuk ruang-ruang penting yang fungsional dan simbolis. e. Bentuk Ruang Sirkulasi Ruang-ruang pergerakan membentuk suatu kesatuan bagian dari setiap organisasi bangunan dan memakan volume bangunan yang cukup besar. Jika dilihat hanya sebagai alat penghubung fungsional, maka jalur sirkulasi tidak akan ada akhirnya, seolah ruang yang menyerupai koridor. Bentuk sebuah ruang sirkulasi ditentukan oleh : 1 Batas-batas yang ditetapkan. 2 Bentuk yang berkaitan dengan bentuk ruang-ruang yang dihubungkan. 3 Kualitas skala, proprsi, cahaya, dan pemandangan yang dipertegas. 4 Terbukanya jalan masuk ke dalamnya. Gambar II. 20 Hubungan jalur-ruang berakhir pada ruang-ruang Sumber : Francis D. K Ching, Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan, 2000 : 264 commit to user 80 5 Perannya terhadap perubahan-perubahan ketinggian lantai dengan tangga-tangga dan landaian. Ruang sirkulasi dapat berbentuk : 6 Tertutup Membentuk galeri umum atau koridor pribadi yang berkaitan dengan ruang-ruang yang dihubungkan melalui pintu-pintu mauk pada bidang dinding. 7 Terbuka pada salah satu sisinya Membentuk balkon atau galeri yang memberikan kontinuitas visual dan kontinuitas ruang dengan ruang-ruang yang dihubungkan. 8 Terbuka pada kedua sisinya Membentuk deretan kolom untuk jalan lintas yang menjadi sebuah perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.

3. Sirkulasi Internal Bangunan