commit to user
2. Pelayanan Pendidikan
a. Unit SLB-D untuk penyandang cacat tubuh yang terdiri dari TK, SD, dan SMP.
b. Unit SLB-D1 untuk penyandang cacat tubuh yang disertai cacat mental. Unit ini terdiri dari TK, SD, SMPLB, dan SMALB.
Menurut PP 72 Tahun 1995 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sekolah Luar Biasa, jumlah maksimum anak yang dapat dididik adalah
8 anak. Hal ini menyebabkan besaran ruang kelas yang dibutuhkan juga terbatas. Tujuan diadakannya peraturan ini adalah untuk
memudahkan dalam menanam konsep belajar pada anak, terutama untuk anak yang memiliki kecerdasan dibawah normal. Pendidikan
untuk Sekolah Luar Biasa perlu menggunakan alat peraga untuk mempermudah dalam proses belajar mengajar, sedangkan waktu satu
mata pelajaran yang diperlukan adalah 2x35 menit.
Gambar III. 23 Ruang kelas untuk SD-D
Sumber : dok pribadi, 2010
commit to user
Gambar III. 24 Ruang kelas SDLB-D1
Sumber : dok pribadi, 2010
Gambar III. 26 Ruang kelas SMALB-D1 yang berkapasitas 8 anak
Sumber : dok pribadi, 2010 Gambar III. 25
Ruang kelas SMPLB-D Sumber : dok pribadi, 2010
commit to user
Fasilitas pendukung pendidikan yang dimiliki oleh YPAC Surakarta adalah ruang perpustakan yang dapat digunakan oleh anak
didik, orang tua siswa maupun untuk umum. Selain kegiatan pendidikan sekolah, yayasan ini juga
menyediakan kegiatan ekstrakulikuler yang terdiri dari : 1 Pramuka
2 Kesenian 3 Ketrampilan
4 Olah raga 5 Komputer
3. Pelayanan Ketrampilan Pravokasional
Layanan ini diberikan kepada siswa lulusan SLB atau juga untuk penyandang cacat yang berasal dari luar yayasan. Kegiatan
ketrampilan yang diberikan antara lain membuat kerajinan dari manik- manik, membuat kain pel, dll. Kegiatan tersebut selain membantu para
penyandang cacat agar memiliki kemandirian dalam bekerja juga
Gambar III. 27 Ruang perpustakaan YPAC Surakarta
Sumber : dok pribadi, 2010
commit to user
sebagai terapi untuk membantu saraf motorik agar dapat bergerak dengan lebih leluasa.
4. Layanan Medis
Pelayanan yang diberikan antara lain : a. Fisioterapi
Terapi ini diberikan untuk penderita gangguan pertumbuhan atau keseimbangan tubuh. Terapi dilakukan dengan memijat dan
menggerakan bagian tubuh tertentu agar tubuh tidak terasa kaku dan dapat bergerak dengan lebih baik.
Gambar III. 28 Ruang kelas untuk ketrampilan yang biasa
digunakan oleh siswa didik YPAC Surakarta Sumber : dok pribadi, 2010
Gambar III. 29 Standing frame dan parallel bar
Sumber : dok pribadi, 2010
commit to user
b. Hydroterapi
Terapi ini juga diberikan untuk penderita gangguan pertumbuhan dan keseimbangan tubuh. Media yang digunakan
Gambar III. 31 Kolam untuk hydroterapi
Sumber : dok pribadi, 2010 Gambar III. 30
Tripot, tempat duduk dan wall bar Sumber : dok pribadi, 2010
commit to user
adalah air, biasanya penderita diterapi di dalam kolam renang sehingga saraf motoriknya dapat terlatih dengan perlahan-lahan.
c. Terapi Wicara Tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu penderita untuk
dapat berkomunikasi dengan baik, karena pada dasarnya terapi ini diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan bicara, bahasa
dan suara serta gangguan menelan dan sistem pernapasan.
Ruang ini dilengkapi dengan lapisan kedap suara agar suara yang ditimbulkan tidak terdengar sampai keluar. Begitu pula
dengan suara yang berasal dari luar ruangan tidak dapat masuk ke dalam, sehingga tidak mengganggu konsentrasi pasien yang sedang
diterapi. d. Terapi Okupasi
Terapi ini untuk melatih pasien yang mengalami gangguan fisik, mental dan sosial melalui aktivitas yang bermakna untuk
mencapai tingkat kemandirian optimal dalam fungsional harian.
Gambar III. 32 Ruang untuk terapi bicara
Sumber : dok pribadi, 2010
commit to user
e. Pembuatan alat bantu gerak jalan Selain memberikan terapi medis, yayasan ini juga membantu
para penyandang cacat yang memerlukan alat bantu gerak, seperti prothese, brace, kruk, walker, kursi roda, dll.
f. Terapi Prana Teknik pengobatan ini betujuan untuk membantu
meregenerasi otak, mempercepat penyembuhan dan meningkatkan kecerdasan. Terapi ini bermanfaat untuk penderita gangguan
bicara, gangguan tingkah laku sosial, dll.
5. Layanan Rehabilitasi Sosial