Perkembangan Fisik Perkembangan Kemampuan Kognitif Perkembangan Emosi

commit to user 44 yang pertumbuhan otaknya terganggu tampak kurang terampil dalam menggerakkan tubuhnya. Zulkifli, L. Psikologi Perkembangan, 1986 : 41 Gerakan-gerakan motorik dapat dibagi menjadi 3, yaitu : a Motorik Statis Gerakan tubuh untuk memperoleh keseimbangan, misalnya keserasian gerakan tangan dan kaki pada waktu berjalan. b Motorik Ketangkasan Gerakan untuk melaksanakan tindakan yang berwujud ketangkasan dan ketrampilan, misalnya gerak melempar, menangkap, dll. c Motorik Penguasaan Gerakan utntuk mengendalikan otot-otot, roman muka, dll. Pada anak yang terganggu motoriknya akan berdampak pada kurangnya rasa percaya diri. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu diberikan kesempatan untuk berlatih, bermain dan belajar agar sensor motoriknya dapat berkembang dengan baik. Zulkifli, L. Psikologi Perkembangan, 1986 : 43 Aspek-aspek perkembangan anak secara umum adalah sebagai berikut :

1. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik mempunyai pengaruh langsung terhadap anak karena menentukan hal-hal yang dapat dilakukan oleh anak dan secara tidak langsung baik terhadap dirinya commit to user 45 sendiri maupun terhadap orang lain. Perkembangan fisik yang normal memungkinkan anak menyesuaikan diri pada situasi yang ada dengan tuntutan sosial untuk usianya, sedangkan perkembangan fisik yang menyimpang akan menghambat penyesuaian anak tersebut. Kerusakan fisik yang dialami anak akan mempengaruhi diri anak dengan keparahan kerusakan tersebut, masa terjadinya kerusakan, gangguan terhadap kegiatannya, reaksi orang-orang di sekitar, dan perbedaan anak tersebut dengan anak-anak seusianya. Pengaruh psikologi kecelakaan yang dialami sering lebih merusak dan bertahan pada gangguan fisiknya dengan demikian akan mempengaruhi kepercayaan anak kepada dirinya sendiri dan sering menimbulkan rasa malu yang digeneralisasikan. T. Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, 2005 : 4

2. Perkembangan Kemampuan Kognitif

Piaget memandang intelegensi sebagai suatu proses adaptif dan menekankan bahwa adaptasi melibatkan fungsi intelektual. Piaget membahas proses adaptasi yang diartikan sebagai keseimbangan antara organisme dan kegiatan lingkungannya. Dengan demikian lingkungan dipandang sebagai suatu hal yang terus-menerus mendorong organisme untuk menyesuaikan diri terhadap situasi realitas, demikian pula secara timbal balik organisme secara konstan menghadapi commit to user 46 lingkungannya sebagai suatu struktur yang merupakan bagian dari dirinya. T. Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, 2005 : 5-22

3. Perkembangan Emosi

Pentingnya peranan emosi dalam perkembanagn diri seseorang akan terlihat melalui akibat yang muncul sebagai akibat deprivasi emosi. Deprivasi emosi diartikan sebagai keadaan saat seorang anak kurang memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengalaman emosional yang menyenangkan, khusunya kasih sayang, kegembiraan, kesenangan, dan rasa ingin tahu. Deprivasi emosi berpengaruh terhadap anak, khususnya pada tahun-tahun pertama perkembangan dalam bentuk kelambatan perkembangan fisik, perkembangan motorik, perkembangan bicara, perkembangan intelektual, terhambat dalam pergaulan dengan anak-anak lain, dan anak-anak tersebut biasanya mementingkan diri sendiri dan sangat menuntut pada orang-orang di sekelilingnya. T. Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, 2005 : 22-34

4. Perkembangan Sosial