Zoning dan Grouping Elemen Pembentuk Ruang Interior Sistem Furniture Asumsi Lokasi

commit to user Dokter umum umumgigi - Ke toilet Lavatory - Ibadah Mushola Psikolog - Memberikan bimbingan psikis Ruang bimbingan psikologi Tenaga prothetis orthetis Membuat alat bantu prothetis orthotis Bengkel kerja prothetis othotis - Ke toilet Lavatory - Ibadah Mushola

9. Zoning dan Grouping

a. Zoning Bangunan ini terbagi dalam beberapa zona publik, semi publik, privat dan servis dengan prosentase zona publik dan semi publik yang lebih dominan. b. Grouping Publik : Ruang terapi Semi Publik : Ruang kelas, perpustakaan, ruang ketrampilan Ruang Privat : Kantor, asrama. Ruang Servis : Lavatory, gudang, mushola

10. Elemen Pembentuk Ruang

a. Lantai Beberapa ruang di YPAC Surakarta menggunakan lantai keramik dengan jenis, ukuran dan warna yang berbeda. Sedangkan pada ruang-ruang yang lain menggunakan tegel. Tabel III. 3c Aktivitas tenaga medis YPAC Surakarta Sumber : data lapangan, 2010 commit to user b. Dinding Secara umum dindingnya menggunakan material yang biasa dipakai yaitu semen, batu bata dan plester. Untuk finishingnya menggunakan cat dinding warna krem, biru muda dan putih. c. Ceiling Beberapa ruang di YPAC Surakarta menggunakan ceiling dari cor beton yang difinishing dengan cat warna putih dan krem. Sedangkan beberapa ruang menggunakan ceiling berbahan internit warna putih.

11. Interior Sistem

a. Pencahayaan Pencahayaan pada ruang-ruang YPAC Solo memanfaatkan pencahayaan alami dari sinar matahari yang masuk melalui jendela. Sedangkan pencahayaan buatan menggunakan lampu TL. b. Penghawaan Sirkulasi udara diperoleh dari bukaan berupa pintu dan ventilasi, serta penggunaan fan untuk membantu penghawaan jika diperlukan. c. Akustik Bahan-bahan peredam suara belum diperhitungkan dengan baik, hanya menggunakan bahan-bahan seperti karpet dan kayu. d. Sistem Keamanan Untuk sistem keamanan ruang sendiri menggunakan kunci. Untuk sistem keamanan gedung masih dilakukan secara manual. commit to user

12. Furniture

Furniture yang ada di YPAC Surakarta memakai bentuk yang konvensional, yaitu kotak.

13. Pertimbangan Desain

a. Bentuk

Bentuk bangunan pada YPAC Surakarta memakai bentuk kotak yang terdiri dari beberapa bangunan yang dihubungkan dengan koridor.

b. Warna

Warna yang dipakai pada bangunan YPAC Surakarta adalah warna krem, putih dan coklat.

c. Elemen Estetis

Perancangan interior bangunan ini tidak memiliki elemen estetis yang dapat menjadi point of view dalam perancangan YPAC Surakarta.

d. Tema

Tema yang dipakai adalah tema lingkungan yang dapat dilihat pada pemilihan warna coklat. commit to user 147 BAB IV DESAIN INTERIOR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI TUNA DAKSA DI SURAKARTA

A. ANALISA EKSISTING

1. Asumsi Lokasi

Pemilihan lokasi pelayanan sosial bagi penyandang cacat, perlu diperhatikan kriteria – kriteria sebagai berikut : a. Lokasi pelayanan sosial bagi penyandang cacat harus strategis, yaitu mudah dijangkau oleh umum. b. Lokasi harus sehat, pengertiannya yaitu : 1. Lokasinya tidak berada di daerah perindustrian yang banyak terjadi polusi udara maupun pencemaran lainnya. 2. Lokasi tersebut bukan daerah dengan tanah berlumpur atau tanah rawa maupun tanah yang berpasir. Lokasi tidak berada di tanah yang masih aktif tanah gerak yang dapat menyebabkan lantai bangunan retak atau bergelombang. 3. Tersedianya sarana maupun fasilitas penunjang operasional. 4. Tidak berada di daerah yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi. Berdasarkan pertimbangan kriteria di atas maka lokasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan bagi Tuna Daksa di Surakarta menurut kondisi daerah setempat adalah : commit to user a. Berada di pinggiran kota yang cukup strategis agar proses rehabilitasi tidak terganggu dengan kebisingan dan mudah dijangkau. b. Lokasi dekat dengan tempat pelayanan umum lainnya.

2. Potensi Lingkungan