Sistem Organisasi Ruang DESAIN INTERIOR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAGI TUNA DAKSA

commit to user Besaran ruang direncanakan disesuaikan menurut kebutuhan dan standard yang telah diterapkan dengan menggunakan standard dari : - NAD : Neufert Architect Data - TSS : Time Saver Standart for Buildings Type, Joseph de Chiara - DM : Dimensi Manusia Ruang Interior - PPA : Panduan Penyediaan Aksesibilitas pada Bangunan dan Lingkungan - Analisa kebutuhan ruang

8. Sistem Organisasi Ruang

Hasil analisa sistem organisasi ruang pada studi lapangan : YPAC Jakarta memakai sistem organisasi cluster dengan mengedepankan fungsi ruang dan bangunan. Bangunan utama seperti rehabilitasi dan kantor sekretariat berada di area luar sehingga pengunjung langsung dapat masuk ke kantor atau tempat rehabilitasi. Sedangkan tempat pendidikan berada di bagian dalam untuk meminimalkan kebisingan yang mengganggu kegaiatan belajar. Jalan masuk ke bangunan dibuat jelas agar pengunjung yang pertama kali datang mengetahui akses masuk-keluar bangunan. Sehingga dalam analisis ini secara umum penerapan ruang pada YPAC Jakarta adalah pola clutser terbuka dan pola sirkulasi langsung. Prof. Dr. Soeharso Surakarta memakai sistem organisasi terpusat. Aktivitas manusia terpusat pada inti area bangunan, sehingga dapat menciptakan efektivitas kerja yang tinggi. Sehingga dalam analisis ini commit to user secara umum penerapan ruang pada Prof. Dr. Soeharso Surakarta adalah pola terpusat tertutup dan pola sirkulasi memutar. YPAC Surakarta memakai sistem organisasi cluster tertutup. Sehingga dalam analisis ini secara umum penerapan ruang pada YPAC Surakarta adalah pola clutser tertutup dan pola sirkulasi memutar. Dari analisa studi lapangan, sebagai pertimbangan dalam pemilihan organisasi ruang yang selaras dengan fungsi dan sasaran desain Diffable Centre di Surakarta, dengan pertimbangan tema dan ide pemikiran desain meliputi : ƒ Ruang gerak yang cukup ƒ Pengelompokan fungsi ruang ƒ Kebutuhan pencapaian ƒ Tingkat efisiensi ruang ƒ Tingkat efisiensi sirkulasi ƒ Interior sistem a Analisa Alternatif Organisasi Ruang Bentuk Organisasi Ruang Keterangan Organisasi Cluster Menempatkan ruang-ruang berdasarkan fungsinya, untuk mempermudah pencapaian serta efektivitas sirkulasi. Kelebihan , dapat menyesuaikan dengan keadaan sekitar. Kekurangan , tidak memiliki prioritas ruang. Organisasi Terpusat Pengelompokan ruang terlihat jelas dalam bentuk dan ukuran. Kelebihan , memiliki tingkat efiseinsi dan efektivitas yang tinggi. commit to user Kekurangan , memerlukan aea yang luas untuk menempatkan ruang-ruang sekunder. Hasil Analisa Bentuk Organisasi Ruang Pertimbangan Penilaian Terpusat Cluster Tingkat efisiensi ruang + + Pengelompokan fungsi ruang + + Aksesibilitas + - Arah pandang - + Dari hasil analisa diatas, bentuk organisasi ruang yang digunakan adalah organisasi cluster. Organisasi ini memudahkan dalam pengelompokan ruang yang didasarkan pada fungsinya. Selain itu juga memiliki sirkulasi yang cukup efektif sehingga memudahkan pencapaian ke ruang yang lain. b Program ruang ZONA KEGIATAN RUANG SIFAT RUANG Pengelola - Pengelola - R. Kepala Sekolah Wakil Privat Pendidikan - Pendidikan - R. Guru Publik - Pendidikan - Ketrampilan kerja - Pendaftaran - R. Psikolog - R. Kelas - R. Pendidikan Orang Tua Tabel IV. 5 Hasil Analisa Bentuk Organisasi Ruang Pusat Pendidikan dan Pelatihan bagi Tuna Daksa di Surakarta Tabel IV. 4 Alternatif organisasi ruang Pusat Pendidikan dan Pelatihan bagi Tuna Daksa di Surakarta commit to user Rehabilitasi - Menunggu - Pengobatan medis - Pembuatan alat bantu gerak - Perpustakaan - R. Ketrampilan - Loket - R. Tunggu - R. Terapi - R. Pengukuran Prothesis Orthosis Semi publik Service - Ke kamar kecil - Lavatory Service

9. Sistem Sirkulasi