tidak melanggar hukum, serta tidak merugikan keuangan negara. Tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme juga mengindikasikan bahwa seseorang mencintai negara Indonesia,
karena dengan tindakan tersebut tidak ada uang negara yang dicuri ataupun dirampas, sehingga uang negara tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan bangsa
dan negara menuju Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Tidak korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menjadi bentuk nasionalisme dalam
novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut: ”Tapi, Yan... ada satu yang pasti, Yan, ” Genta berbicara tegas. “Di tempat gue kerja
sekarang kan isinya seumuran kita, angkatan eksponen reformasi dulu. Jadinya, kita janji untuk mencoba sama sekali nggak pernah dan nggak akan ngelakuin KKN.
Mudah-mudahan yang kayak gitu bisa kita jaga entah sampai kapan”. 5 cm.: 189
5.6 Kebersamaan
Kebersamaan merupakan bagian yang mendasar dalam sebuah persatuan. Tanpa adanya kebersamaaan, persatuan tidak akan mungkin terealisasikan, walaupun kebersamaan
tidak selalu menunjukkan pada bentuk persatuan, karena pada kenyataannya ada yang bersama akan tetapi tidak menyatu. Kebersamaan bukan berarti mengharuskan antara
individu untuk selalu bersama setiap waktu, sehingga mengurangi hak-hak privasi individu. Kebersamaan dan hak privasi memiliki porsinya tersendiri.
Kebersamaan yang baik tidak menghilangkan perbedaan, karena perbedaan merupakan fitrah sekaligus penentu bagi kedinamisan, kreativitas, dan keharmonisan
manusia. Kebersamaan tidak selalu berbentuk fisik, akan tetapi juga kebersamaan yang berbentuk maknawi, artinya walaupun secara jasmani berpisah namun rasa kebersamaan
dalam jiwa masih ada dengan selalu menjaga komunikasi sosial yang intensif dan harmonis. Kebersamaan erat kaitannya dengan adanya keharmonisan yang terjalin di dalam suatu
kelompok. Selain itu, kebersamaan selalu mengacu pada keterbatasan. Manusia adalah makhluk yang mempunyai keterbatasan, maka untuk mengatasi keterbataan tersebut perlu
adanya suatu usaha yang dilakukuan secara bersama-sama. Pada sisi keterbatasan inilah, kebersamaan merupakan suatu hal penting yang menjadi solusi.
Kebersamaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 986 mempunyai arti yaitu hal yang dilakukan bersama. Kebersamaan merupakan sebuah kondisi yang sengaja
diciptakan secara bersama-sama untuk menghasilkan sikap serentak yang dilakukan oleh semua individu agar memperoleh tujuan atau harapan seiring dengan visi dan misi yang ingin
dicapai. Sementara inti dari kebersamaan itu adalah berkumpulnya individu dalam kondisi apapun untuk meraih tujuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Kebersamaan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk sebuah persatuan. Persatuan mengandung pengertian disatukannya berbagai macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Hal-hal yang beraneka ragam itu, setelah disatukan menjadi sesuatu yang serasi, utuh dan tidak saling bertentangan antara yang satu dengan yang
lain, Kansil, 2002: 110. Persatuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 1003 mengandung arti
gabungan, ikatan, kumpulan, beberapa bagian yang sudah bersatu. Persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh dan tidak terpecah-pecah. Proses kehidupan berbangsa dan bernegara
perlu adanya rasa kebersamaan untuk mewujudkan sebuah persatuan yang kokoh. Hal tersebut dapat dilihat dalam rumusan Pancasila, yaitu sila ketiga yang berbunyi Persatuan
Indonesia. Persatuan Indonesia dalam sila ketiga mencakup persatuan dalam arti ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan
kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat, Kansil, 2002: 111.
Memperkokoh persatuan bangsa merupakan suatu proses menyatu yang berangkat dari sebuah kesadaran keberagaman kemajemukan untuk mewujudkan bangsa Indonesia
yang bersatu, tanpa harus menghilangkan sifat keragamannya, dan menempatkan keindonesiaan di atas unsur-unsurnya. Kesadaran akan keberagaman kemajemukan menjadi
daya perekat yang menjadikan makin kokohnya bangsa dengan menjauhkan segala bentuk perbedaan pandangan yang dapat menyebabkan konflik. Persatuan bangsa akan menjadi
kokoh pada saat semua merasa memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945, Sujanto, 2007: 10. Kemajemukan seharusnya tidak perlu diperdebatkan atau dipertentangkan, apalagi
dipolemikkan, karena keragaman adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan cirinya sendiri-sendiri memiliki kekuatan dan kelemahan. Pada sila ketiga Pancasila dimaksudkan
bahwa bangsa Indonesia seluruhnya harus memupuk persatuan yang erat antara sesama warga negara, tanpa membeda-bedakan suku atau golongan serta berdasarkan satu tekad yang
bulat dan satu cita-cita bersama. Sebagaimana tercantum di dalam lambang negara Garuda Pancasila, pada pita
garuda tertulis kalimat “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Walaupun berbeda-beda suku, bahasa, budaya, agama tetap satu juga Indonesia. Kalimat ini digunakan sebagai salah satu
Universitas Sumatera Utara
semboyan di dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, karena disadari bahwa sejak awal perjuangan, kekuatan kita adalah keberagaman yang menyatu menjadi
suatu kekuatan besar bangsa Indonesia yang majemuk. Kebersamaan merupakan salah satu hal mendasar yang membentuk sebuah
persatuan yang kokoh. Rasa kebersamaan perlu dilakukan dalam proses berbangsa dan bernegara, karena kebersamaan tersebut yang akan membentuk sebuah persatuan yang kuat
dalam menghadapi segala permasalahan yang dihadapi bangsa. Pada sila ketiga Pancasila, ditegaskan bahwa untuk membangun bangsa perlu adanya rasa persatuan dari segenap
masyarakat Indonesia, karena dengan adanya persatuan, bangsa Indonesia tidak mudah terpecah belah dan tidak mudah untuk dipisah-pisahkan. Sikap kebersamaan akan
membentuk bangsa Indonesia yang mempunyai jiwa kekompakan, selalu toleran, penuh keharmonisan, dan juga selalu mengedepankan kepentingan bersama.
Kebersamaan yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut:
”Tapi kan ada yang lebih penting dari sekadar selera...,” Genta ngomong pelan dan melanjutkan, “yang penting kan kita bareng-bareng terus berlima...menghargai
pendapat semuanya, selera semuanya, ketawa buat semuanya, sedih buat semuanya”. 5 cm.: 50
Selain itu, kebersamaan yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm.
terdapat juga pada kutipan berikut: ”Kalo ada yang capek bilang ya, jangan ada yang gengsi. Satu orang capek,
semuanya berhenti. Kebanyakan orang gagal ke puncak karena kecapekan dan gengsi nggak mau bilang. Yang ada cuma maksa sehingga akibatnya nggak bisa
ngelanjutin.” 5 cm.: 237 “Masih dengan bergandengan mereka berputar-putar di puncak Mahameru. Mereka
seakan terbang melayang-layang, genggaman mereka semakin erat, rasa yang ada tak terbayangkan, tidak ada lagi tanah lebih tinggi yang mereka lihat, tinggal langit
saja-itu pun seperti bisa tersentuh”. 5 cm.: 342-343
5.7 Bertanggung Jawab