semboyan di dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, karena disadari bahwa sejak awal perjuangan, kekuatan kita adalah keberagaman yang menyatu menjadi
suatu kekuatan besar bangsa Indonesia yang majemuk. Kebersamaan merupakan salah satu hal mendasar yang membentuk sebuah
persatuan yang kokoh. Rasa kebersamaan perlu dilakukan dalam proses berbangsa dan bernegara, karena kebersamaan tersebut yang akan membentuk sebuah persatuan yang kuat
dalam menghadapi segala permasalahan yang dihadapi bangsa. Pada sila ketiga Pancasila, ditegaskan bahwa untuk membangun bangsa perlu adanya rasa persatuan dari segenap
masyarakat Indonesia, karena dengan adanya persatuan, bangsa Indonesia tidak mudah terpecah belah dan tidak mudah untuk dipisah-pisahkan. Sikap kebersamaan akan
membentuk bangsa Indonesia yang mempunyai jiwa kekompakan, selalu toleran, penuh keharmonisan, dan juga selalu mengedepankan kepentingan bersama.
Kebersamaan yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut:
”Tapi kan ada yang lebih penting dari sekadar selera...,” Genta ngomong pelan dan melanjutkan, “yang penting kan kita bareng-bareng terus berlima...menghargai
pendapat semuanya, selera semuanya, ketawa buat semuanya, sedih buat semuanya”. 5 cm.: 50
Selain itu, kebersamaan yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm.
terdapat juga pada kutipan berikut: ”Kalo ada yang capek bilang ya, jangan ada yang gengsi. Satu orang capek,
semuanya berhenti. Kebanyakan orang gagal ke puncak karena kecapekan dan gengsi nggak mau bilang. Yang ada cuma maksa sehingga akibatnya nggak bisa
ngelanjutin.” 5 cm.: 237 “Masih dengan bergandengan mereka berputar-putar di puncak Mahameru. Mereka
seakan terbang melayang-layang, genggaman mereka semakin erat, rasa yang ada tak terbayangkan, tidak ada lagi tanah lebih tinggi yang mereka lihat, tinggal langit
saja-itu pun seperti bisa tersentuh”. 5 cm.: 342-343
5.7 Bertanggung Jawab
Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab, rasa tanggung jawab harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan. Tanggung jawab merupakan kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab berarti juga sebagai perwujudan kesadaran dan kewajiban. Seseorang mau
bertanggung jawab karena ada kesadaran, keinsafan, pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya, untuk kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab karena manusia hidup
Universitas Sumatera Utara
bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya.
Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 1139 adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Bertanggung jawab menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia 2007: 1139 adalah berkewajiban menanggung, memikul tanggung jawab, menanggung segala sesuatunya. Menurut Hartono 1991: 154, tanggung jawab itu bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup manusia. Apabila dikaji lebih mendalam, tanggung jawab merupakan kewajiban yang harus dipikul sebagai akibat dari perbuatan pihak
yang berbuat atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang
berbuat sendiri, atau pihak lain. Keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungannya, antara manusia dan Tuhan harus selalu
dipelihara dengan baik. Tanggung jawab merupakan ciri dari manusia yang beradab. Manusia merasa
bertangggung jawab karena ia menyadari akibat baik dan buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengorbanannya Hartono,
1991: 155. Wujud dari tanggung jawab dapat berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan merupakan perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu
sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 2, pengabdian adalah perbuatan menghambakan diri atau berbakti. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung
jawab. Pengabdian merupakan perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, yang kesemuanya itu dilakukan
dengan ikhlas, Hartono, 1991: 158. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 595, pengorbanan adalah perbuatan
memberikan sesuatu sebagai pernyataan kebaktian, kesetiaan. Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian
untuk menyatakan kebaktian. Pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan pamrih, suatu pemberian yang didasarkan atas
kesadaran moral yang tulus ikhlas, Hartono, 1991: 160. Tanggung jawab seorang mahasiswa adalah belajar. Setiap mahasiswa yang ingin
mendapatkan gelar sarjana diharuskan untuk menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Dengan kata lain, mahasiswa tidak akan mendapatkan gelar sarjana sebelum menyelesaikan tanggung
jawabnya, yaitu menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.
Universitas Sumatera Utara
Menyelesaikan tugas akhir atau skripsi merupakan salah satu tanggung jawab yang bersifat nasionalisme. Bersifat nasionalisme, karena mahasiswa adalah agen perubahan, calon
pemimpin masa depan, dan kaum intelektual yang akan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia kedepannya. Seorang mahasiswa yang menyelesaikan skripsi, berarti telah
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan bangsanya. Mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi berarti bersiap untuk melanjutkan jenjang kehidupannya ke arah yang
lebih kompleks, karena setelah menyelesaikan skripsi dan mendapatkan gelar sarjana berarti mahasiswa akan langsung terjun ke tengah masyarakat yang sebenarnya. Untuk menghadapi
kehidupan di dalam masyarakat perlu adanya ilmu, karena dengan ilmu seseorang akan mudah untuk bisa membaur dan menjalani kerasnya hidup di masyarakat. Melalui ilmu juga,
seseorang akan dihargai dan disegani dalam masyarakat, serta dengan ilmu pula kehidupan bangsa akan berubah menuju ke masa depan yang lebih cerah.
Jika mahasiswa tidak menyelesaikan tugas akhir atau skripsi, maka mahasiswa tersebut tidak bertanggung jawab dengan dirinya sendiri dan bangsa atas kewajiban yang
sudah dibebankan kepadanya. Jika sudah tidak bertanggung jawab dengan dirinya sendiri, maka bagaimana bisa mendapatkan tanggung jawab dari orang lain. Mahasiswa merupakan
agen perubahan yang kelak akan menjadi calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Seorang pemimpin di masa depan pastinya akan mengemban tanggung jawab yang cukup
besar. Menjadi mahasiswa adalah proses untuk belajar mengemban tanggung jawab tersebut. Sesuatu yang besar selalu berawal dari hal-hal yang kecil, begitu juga dengan hal tanggung
jawab. Apabila mahasiswa sudah tidak bisa mengemban tanggung jawab yang kecil, bagaimana mungkin bisa mengemban tanggung jawab yang besar.
Tanggung jawab merupakan suatu bentuk pengorbanan dan pengabdian yang dilakukan seseorang dengan rasa hormat untuk menyatakan bahwa dirinya berkewajiban
menyelesaikan segala urusan yang sudah diembannya. Sebagai mahasiswa bentuk tanggung jawab itu adalah belajar serta menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Menyelesaikan tugas
akhir atau skripsi berarti menyatakan bahwa dirinya bertanggung jawab dengan diri sendiri dan bangsa, serta bersiap untuk melanjutkan hidup ke jenjang yang lebih tinggi dan berbuat
yang terbaik untuk bangsa, karena mahasiswa merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi calon pemimpin masa depan Indonesia.
Tanggung jawab yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut:
”Assalamualaikum Wr.Wb.... Selamat pagi, Salam Sejahtera. Nama Saya Adrian Adriano. Hari ini saya akan mempertanggungjawabkan tugas akhir saya....”. 5 cm.: 132
Universitas Sumatera Utara
5.8 Kerja Keras