Latar Waktu Latar Sosial

”Para pendaki tampak berbaris teratur di puncak Mahameru. Di depan barisan tertancap tiang bendera bambu yang berdiri tinggi sendiri dengan latar belakang kepulan asap Mahameru dan langit biru. ”Pengibaran Sang Saka Merah Putih di puncak Mahameru.” Teriakan seorang pendaki, memecah segala suara yang ada saat itu, menimbulkan keheningan yang mendadak. Hanya suara angin dan desir pasir yang ada.” 5 cm.: 344 Gunung Semeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa. Puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Mahameru. Mahameru artinya adalah raja dari gunung atau gunung yang besar. Maha artinya besar atau megah dan meru dalam bahasa Jawa artinya gunung 5 cm.: 202. Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang. Gunung Semeru masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Nilai nasionalisme dari kutipan di atas adalah di puncak Mahameru para tokoh dalam novel 5 cm. dan seluruh pendaki melakukan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Mereka melakukan upacara bendera dengan khidmat dan penuh tangis bahagia. Keheningan di puncak Mahameru menjadikan suasana semakin penuh dengan keharuan. Hal itu dapat dilihat juga dalam kutipan berikut: ”YEAH... teriak semua pendaki serentak membahana memecahkan keheningan, disusul dengan saling berpelukan. Sekali lagi Sang Dwiwarna berkibar di puncak Mahameru tahun ini. Suara-suara tangis bahagia dan teriakan-teriakan penuh semangat terdengar memenuhi puncak. Hampir seluruh pendaki di situ tak bisa menahan haru. Di pagi ini semua merasa dekat sekali satu sama lain, bergembira dengan hati sesak penuh kebanggaan. Di sini... di Mahameru tanggal tujuh belas Agustus... Tanah Air ini indah sekali.” 5 cm.: 347 Nilai nasionalisme yang terkadung dari latar tempat ini adalah di Puncak Mahameru para tokoh dalam novel 5 cm. melakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih untuk memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Ketinggian puncak Mahameru dapat diartikan bahwa itulah tempat tertinggi yang berada di Pulau Jawa, sehingga para tokoh dalam novel 5 cm. merasa lebih dekat dengan Tuhan tetapi tetap menjejakkan kaki di tanah air Indonesia, yaitu di puncak Mahmeru. Mereka juga mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan karena telah diberikan negeri yang begitu indah, yang bernama Indonesia di puncak Mahameru.

b. Latar Waktu

Latar waktu merupakan hal yang berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan pada sebuah karya fiksi, dalam hal ini latar waktu yang mengandung nilai nasionalisme terdapat dalam kutipan berikut: Universitas Sumatera Utara ”Di sini... di Mahameru tanggal tujuh belas Agustus... Tanah Air ini indah sekali. Ibu Pertiwi pun tersenyum melihat anak-anaknya yang bergembira di atas pangkuannya”. 5 cm.: 347 Tanggal 17 Agustus adalah tanggal yang keramat bagi bangsa Indonesia. Tanggal 17 Agustus tepatnya pada tahun 1945, merupakan hari yang menjadi tonggak baru perjalanan bangsa Indonesia, karena pada saat itulah mulai dikumandangkan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno. Tanggal 17 Agustus juga dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, sehingga setiap tahunnya pada tanggal tersebut selalu diadakan sebuah penghormatan berupa upacara bendera dan acara-acara hiburan seperti perlombaan-perlombaan untuk memeriahkan hari yang begitu sakral bagi bangsa Indonesia. Kaitannya dengan kutipan tersebut, dapat dijelaskan bahwa pada tanggal 17 Agustus mereka sampai di puncak Mahameru setelah mendaki dengan susah payah. Pada tanggal tersebut pula mereka melakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih di puncak tertinggi Pulau Jawa yaitu Mahameru, guna memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal ini menjelaskan bahwa dari segi latar waktu, nilai nasionalisme yang terdapat pada tanggal 17 Agustus adalah tanggal tersebut merupakan tanggal yang menjadi kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia, karena pada saat itu adalah tanggal lahirnya bangsa Indonesia.

c. Latar Sosial

Latar sosial mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat. Kehidupan sosial tokoh-tokoh dalam novel 5 cm. adalah sama- sama berasal dari kaum terpelajar yaitu alumni perguruan tinggi. Selain itu mereka berlima juga merupakan mahasiswa yang ikut berdemo sewaktu menurunkan Orde Baru dalam peristiwa reformasi, hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut: ”Gue jadi inget waktu zaman kita demo nurunin Orde baru...,” Riani tiba-tiba menggumam sendiri. ”Lho apa hubungannya, Ni?” Ian bingung. ”Dulu kita teriak-teriak atas nama rakyat di seluruh penjuru Indonesia. Trus yang di sekeliling lo ini emangnya siapa?” Semua mengedarkan pandangan ke sekeliling. Diam. Kilatan peristiwa masa-masa kuliah, demo, long march ke Gedung DPRMPR, memakai jaket alamamater kebanggaan kampus, dan nggak ada yang ditakutin. Saat berduka atas tewasnya empat pahlawan reformasi, pita hitam pun diikatkan di lengan sebagai tanda berduka, mengiringi upacara pemakaman penuh haru dan semangat yang membara di Tanah Kusir. Kilasan beralih ke ruas Jalan Sudirman dan Gatot Subroto yang jadi lautan jaket almamater mahasiswa, gedung DPRMPR yang berubah menjadi base camp kebanggaan mahasiswa, kepalan tangan dan pekik reformasi, hingga Universitas Sumatera Utara memuncak pada pendudukan atap gedung rakyat dan berbasah basah ria di kolam depan DPRMPR. Nasi bungkus gratis dari rakyat yang dibagikan oleh ibu-ibu di pinggir jalan dan Indonesia Raya yang dikumandangkan penuh haru setelah reformasi tercapai, semuanya sepilas terlintas. ”Bener juga lo,” Arial memecah kekosongan. ”Mereka juga sebagian dari yang dulu kita perjuangkan,” sambut Riani. 5 cm.: 185 Nilai nasionalisme yang terdapat dalam kutipan di atas adalah tokoh-tokoh dalam novel 5 cm. adalah tokoh-tokoh yang terpelajar. Tokoh-tokoh dalam novel 5 cm. adalah para alumni perguruan tinggi. Berada di bangku perguruan tinggi merupakan suatu pencapaian yang membanggakan di dunia pendidikan karena ilmu yang didapatkan di perguruan tinggi jauh lebih mendalam. Pendidikan begitu penting dalam proses membangun bangsa, karena dengan pendidikan dapat mencerdaskan kehidupan anak bangsa sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Berada di bangku perguruan tinggi, berarti juga ikut dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga dapat membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Selain itu nilai nasionalisme yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah para tokoh dalam novel 5 cm. adalah mahasiswa yang ikut berdemo untuk menurunkan Orde Baru dalam peristiwa reformasi. Peristiwa reformasi adalah peristiwa lengsernya Presiden Soeharto dari tampuk kepemimpinan negara Republik Indonesia. Lengsernya Soeharto sebagai presiden dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, seperti masalah politik, ekonomi, dan sosial. Dari segi politik, dipicu oleh pengangkatan kembali Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia setelah hasil pemilu 1997 yang menunjukkan bahwa Golkar sebagai pemenang mutlak. Terpilihnya kembali Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia dan membentuk Kabinet Pembangunan VII penuh dengan ciri nepotisme dan kolusi. Dari faktor ekonomi, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak dari krisis moneter dunia yang berakibat pada merosotnya nilai rupiah secara drastis. Hal ini diperparah dengan hutang luar negeri Indonesia yang semakin memburuk. Keadaan semakin kacau karena terjadinya ketidakstabilan harga-harga bahan pokok, termasuk minyak. Kenaikan harga minyak, kemudian berpengaruh pada kenaikan tarif angkutan umum. Dari faktor sosial, banyak terjadinya konflik-konflik sosial diberbagai daerah di Indonesia. Selain itu, krisis ekonomi yang berkepanjangan berdampak pada rakyat yang mengalami kelaparan. Hal ini berakibat pada hilangnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Ini berarti bahwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia mendorong hancurnya kredibilitas pemerintahan Orde Baru dimata rakyat. Universitas Sumatera Utara Mahasiswa yang pada saat itu menjadi kaum terpelajar merasa bahwa situasi Indonesia sudah tidak lagi kondusif di bawah pemerintahan Orde Baru. Kasus Trisakti juga menjadi salah satu penyebab semakin kuatnya persatuan di kalangan mahasiswa pada saat itu, untuk menuntut agar Presiden Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Para tokoh dalam novel 5 cm. dituliskan sebagai bagian dari mahasiswa yang berdemo di gedung DPRMPR. Mereka berdemo untuk melengserkan Presiden Soeharto dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia karena dianggap sudah tidak mampu lagi menjadi pemimpin yang mensejahterakan rakyatnya, serta sudah banyak berbuat korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga membuat rakyatnya semakin menderita. Nilai nasionalisme yang dapat disimpulkan dalam kutipan di atas adalah para tokoh dalam novel 5 cm. merupakan pahlawan reformasi yang memperjuangkan aspirasi rakyat yang sudah tidak lagi menginginkan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia karena merasa kehidupan mereka sudah terombang-ambing oleh krisis moneter yang melanda Indonesia. Para tokoh dalam novel 5 cm. berjuang atas nama rakyat Indonesia yang menginginkan adanya reformasi di segala bidang. Hal itu tercapai ketika Presdien Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia tepat pada tanggal 21 Mei 1998.

4.3 Penokohan atau Perwatakan