Lagu Indonesia Raya ANALISIS BENTUK NASIONALISME

Sikap hormat yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut: “Kepada..., Sang Saka Merah Putih Hormaaaat....” suara teriakan lantang memecah keheningan puncak Mahameru. Seluruh pendaki serentak memberi hormat dalam keheningan, suara gesekan pakaian mereka saat memberi gerakan menghormat terdengar serempak”. 5 cm.: 345

5.20 Lagu Indonesia Raya

Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Negara Republik Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh penciptanya, Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda II di Batavia sekarang Jakarta. Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme di seluruh nusantara, yang mendukung ide satu ”Indonesia” sebagai penerus Hindia Belanda. Pada saat mempublikasikan Indonesia Raya pada tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan lagu kebangsaan Indonesia dengan judul Indonesia Raya. Setelah dikumandangkan pada tahun 1928 dihadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan menggunakan alat musik biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda langsung melarang penyebutan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Indonesia Raya dikumandangkan pada saat upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian rupa, supaya bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Upacara bendera yang paling utama dilakukan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Lagu Indonesia Raya juga selalu dikumandangkan setiap hari senin pada upacara bendera di sekolah-sekolah dan instansi pemerintahan. Selain itu, Indonesia Raya juga sering dikumandangkan pada saat kunjugan Presiden Republik Indonesia ke negara lain dan atlet Indonesia yang memenangkan pertandingan di kejuaraan Internasional. Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia 2007: 624 lagu memiliki arti yaitu ragam suara yang berirama. Lagu Indonesia Raya yang menjadi lagu kebangsaan Indonesia mempunyai fungsi untuk menumbuhkan sikap atau jiwa nasionalisme sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia. Kepada setiap warga negara diwajibkan agar menanam dan menumbuhkan sikap atau jiwa cinta kepada tanah air Indonesia, sadar dalam berbangsa dan bernegara Indonesia, serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia yang dilandasi tekad melaksanakan dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Universitas Sumatera Utara Makna dari lagu kebangsaan Indonesia juga menyiratkan bahwa setelah merdeka, perjuangan bangsa Indonesia belum selesai, kita sebagai bangsa Indonesia masih dituntut untuk mengisi kemerdekaan dengan melaksanakan pembangunan di segala bidang kehidupan. Selain itu, dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diharapkan menjadi salah satu alat untuk menumbuh kembangkan persatuan dan kesatuan di setiap lapisan masyarakat dari golongan, agama, suku, dan ras apa pun. Seluruh warga Republik Indonesia harus mampu menjadi pahlawan dan memiliki sikap tegas dalam mempertahankan, membela, dan membangun negara Republik Indonesia untuk tetap bersatu dengan kesatuan yang utuh sebagai suatu negara, walaupun terdapat perbedaan pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia mempunyai fungsi yang sangat penting dalam proses berbangsa dan negara. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, serta menjadi penyemangat dalam memupuk rasa persatuan dan kesatuan, cinta tanah air, serta rela berkorban demi bangsa dan negara. Lagu Indonesia Raya yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut: ““Aku masih ingat saat reformasi tercapai dan Indonesia Raya berkumandang, kita berpelukan dengan siapa saja yang kita temui di gedung itu, biarpun tidak ada yang kita kenal”. 5 cm.: 317

5.21 Upacara Bendera