Peduli Lingkungan Hidup ANALISIS BENTUK NASIONALISME

“OKE MULAI bagi tugas. Gue sama Arial bikin tenda. Ian sama Juple coba cari sesuatu yang bisa dibakar, ranting-ranting kecil atau sampah kering. Riani sama Dinda masak air panas, bikin kopi sama teh”. 5 cm.: 223 Selain itu, gotong royong yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat juga pada kutipan berikut: Zafran dan Genta melipat terpal. Arial dan Ian membereskan kompor parafin, Riani dan Dinda tampak membereskan sisa-sisa makan siang. 5 cm.: 279

5.15 Peduli Lingkungan Hidup

Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya, manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak dapat terpisahkan daripadanya. Jika lingkungan rusak, maka manusia dalam melakukan aktivitasnya akan tergangggu juga. Lingkungan hidup yang rusak adalah lingkungan yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam mendukung kehidupan. Keinginan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, namun tanpa disertai kearifan dalam proses pencapaiannya, justru kemerosotan kualitas hidup yang akan diperoleh. Peduli dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 841 memiliki arti yaitu mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan. Arti lingkungan hidup menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 675 adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Peduli lingkungan hidup merupakan sebuah tindakan memperhatikan ataupun menghiraukan kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya dalam suatu tempat. Menurut UU No. 231997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan manusia tidak luput dari menghasilkan bekas atau sisa kegiatan, atau dengan kata lain adalah menghasilkan sampah. Tanpa disadari manusia adalah penghasil sampah, dan apabila pengelolaannya tidak diperhitungkan, maka sampah akan menimbulkan banyak masalah. Sehingga kesadaran manusia akan sampah sangat penting artinya untuk memberikan sumbangan pada kelestarian lingkungan dan hidup manusia sendiri. Universitas Sumatera Utara Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di muka bumi. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi, karena kehidupan di muka bumi akan berlangsung secara wajar jika lingkungan fisik tetap terjaga keseimbangannya. Kerusakan lingkungan fisik akan mengakibatkan banyak bencana yang dapat mengancam keselamatan manusia seperti kekeringan, banjir, tanah longsor, perubahan musim yang tidak teratur, dan munculnya berbagai penyakit. Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1 kerusakan lingkungan hidup akibat peristiwa alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, angin puting beliung, 2 kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia seperti penebangan hutan secara liar, perburuan liar, penggundulan hutan, pembuangan sampah di sembarang tempat, pembangunan liar di daerah aliran sungai. Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di muka bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, mulai dari anak balita bawah lima tahun sampai manula manusia usia lanjut. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apapun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing- masing. Ikut melestarikan dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup, berarti juga ikut serta dalam proses menyelamatkan generasi yang akan datang. Generasi yang akan datang merupakan calon-calon pemimpin bangsa yang akan juga mempengaruhi kehidupan dan kelangsungan hidup selanjutnya. Universitas Sumatera Utara Melestarikan dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup berperan juga dalam proses pembentukan karakter bangsa. Semakin peduli seseorang terhadap keseimbangan lingkungan hidupnya berarti juga ikut serta dalam proses pencegahan kerusakan yang akan terjadi di negaranya. Bersikap peduli terhadap lingkungan hidup maka akan berdampak kepada proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu negara akan terhindar dari bencana dan kerusakan alam yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia. Sikap peduli terhadap lingkungan hidup merupakan suatu bentuk nasionalisme karena dampak dari sikap tersebut dapat berpengaruh terhadap proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu negara akan tetap terjaga kelestarian lingkungan hidup masyarakatnya, dan terjaga dari kerusakan alam yang akan berdampak kepada kehidupan generasi yang akan datang. Bersikap peduli terhadap lingkungan hidup berarti menyelamatkan generasi bangsa yang akan datang. Peduli lingkungan hidup yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut: “Genta berujar ke teman-temannya, “Sampah kita mana? Masukin di plastik, jangan dibuang di sini, kita bawa aja, gantung di luar carrier. Jangan pernah ninggalin sampah di gunung”. 5 cm.: 279

5.16 Kepemimpinan