Penokohan atau Perwatakan ANALISIS STRUKTUR YANG

Mahasiswa yang pada saat itu menjadi kaum terpelajar merasa bahwa situasi Indonesia sudah tidak lagi kondusif di bawah pemerintahan Orde Baru. Kasus Trisakti juga menjadi salah satu penyebab semakin kuatnya persatuan di kalangan mahasiswa pada saat itu, untuk menuntut agar Presiden Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Para tokoh dalam novel 5 cm. dituliskan sebagai bagian dari mahasiswa yang berdemo di gedung DPRMPR. Mereka berdemo untuk melengserkan Presiden Soeharto dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia karena dianggap sudah tidak mampu lagi menjadi pemimpin yang mensejahterakan rakyatnya, serta sudah banyak berbuat korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga membuat rakyatnya semakin menderita. Nilai nasionalisme yang dapat disimpulkan dalam kutipan di atas adalah para tokoh dalam novel 5 cm. merupakan pahlawan reformasi yang memperjuangkan aspirasi rakyat yang sudah tidak lagi menginginkan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia karena merasa kehidupan mereka sudah terombang-ambing oleh krisis moneter yang melanda Indonesia. Para tokoh dalam novel 5 cm. berjuang atas nama rakyat Indonesia yang menginginkan adanya reformasi di segala bidang. Hal itu tercapai ketika Presdien Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia tepat pada tanggal 21 Mei 1998.

4.3 Penokohan atau Perwatakan

Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Tokoh-tokoh itu rekaan pengarang, maka tokoh-tokoh perlu digambarkan dan hanya pengaranglah yang ‘mengenal’ mereka. Tokoh-tokoh dalam cerita perlu digambarkan ciri-ciri lahir dan sifat serta sikap batinnya agar wataknya juga dikenal oleh pembaca, Sudjiman, 1986: 23. Perwatakan seorang tokoh memiliki tiga dimensi sebagai struktur pokoknya, yaitu fisiologis, sosiologis, dan psikologis Lajos Egri dalam Sukada, 1993: 62. Dimensi fisiologis meliputi: jenis kelamin, umur, tinggi badan, warna kulit, rumbut, postur tubuh, dan penampilan. Dimensi sosiologis meliputi golongan masyarakat, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, tempat tinggal, kedudukan dalam masyarakat, dan hobi. Dimensi psikologis meliputi: moral, ambisi pribadi, temperamen, sikap hidup, pikiran, perasaan, tanggung jawab, dan tingkat kecerdasan. Tokoh adalah pelaku cerita. Tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan dalam berbagai peristiwa pada cerita Sudjiman, 1991: 16. Namun demikian, tokoh dalam cerita rekaan haruslah digambarkan sesuai dengan realita kehidupan yang ada. Perwatakannya pun haruslah logis diterima oleh akal sehat. Universitas Sumatera Utara Tokoh cerita dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh sampingan atau disebut tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi titik sentral perhatian dalam cerita. Tokoh ini berperan menonjol dalam cerita. Tokoh utama mengalami masalah dari awal cerita sampai akhir cerita. Tokoh sampingan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya di dalam cerita, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tokoh utama. Tokoh utama dibedakan menjadi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang memegang peranan utama dan menjadi pusat sorotan di dalam intensitas keterlibatannya di dalam cerita. Tokoh protagonis mempunyai watak baik dan terpuji. Sebaliknya, tokoh antagonis adalah tokoh yang mempunyai watak jahat dan salah. Tokoh protagonis dan tokoh antagonis saling bertentangan dalam sebuah cerita. Selain tokoh protagonis dan tokoh antagonis, dalam sebuah cerita kadang ditemukan tokoh tritagonis. Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menengahi perselisihan antara tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh tritagonis tidak harus ada dalam sebuah cerita. Tokoh utama dalam novel 5 cm. adalah Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Sementara tokoh sampingan dalam novel 5 cm. adalah ArindaDinda. a. Arial Arial adalah sosok yang paling ganteng di antara mereka berlima. Arial badannya tinggi, besar, dan kulitnya hitam. Arial merupakan orang yang rapi dan juga simple. Arial merupakan sosok yang dibanggakan oleh teman-temannya karena sikapnya yang tenang, pembawaannya yang banyak senyum, dan jarang khilaf. Arial kalau makan harus ada kecap. Arial merupakan tipe orang yang santai, dan tidak ada yang dia kejar. Arial menyukai lagu apa saja, asalkan lagunya asik. Arial merupakan orang yang biasa-biasa saja, jarang menyela, jarang becanda, tetapi kalau tertawa yang paling keras. Kalau ada dia suasana menjadi ramai. Pada novel 5 cm. nilai nasionalisme yang terdapat pada tokoh Arial adalah sikap pantang menyerah. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut: “Yuk....” Tanpa berkata apa-apa lagi, Arial berdiri, matanya memicing melihat puncak Mahameru. “Ada orang yang mau nyerah... tapi gue bukan orang kayak gitu.” Arial meneruskan, “Lagian, kayaknya di sana lebih hangat deh. Kan lebih dekat ke matahari.” Arial tersenyum. 5 cm.: 332 Sikap pantang menyerah merupakan bentuk dari nilai nasionalisme karena sikap pantang menyerah mengindikasikan sebuah sikap yang tidak mudah putus asa dan selalu berusaha dalam menghadapi situasi apa pun. Sikap pantang menyerah dikobarkan para pahlawan kita dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para pahlawan Universitas Sumatera Utara tidak kenal lelah dan pantang menyerah kepada penjajah untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari segala bentuk penjajahan. Jika para pahlawan bangsa Indonesia dahulu mudah putus asa dan mudah menyerah, mungkin sekarang bangsa Indonesia belum merdeka. Sikap pantang menyerah harus ditanamkan dalam setiap jiwa generasi bangsa Indonesia. Menjalani proses berbangsa dan bernegara pasti selalu dihadapkan dengan berbagai bentuk permasalahan yang rumit dan kompleks. Untuk menyelesaikan masalah tersebut harus ada sikap pantang menyerah dalam diri setiap warga negara Indonesia, karena sikap pantang menyerah merupakan sebuah cerminan kesungguhan dan keseriusan dalam mengatasi suatu permasalahan. Pada kutipan tersebut Arial diceritakan mengalami keadaan yang benar-benar kedinginan, Arial merasa sudah tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan mendaki gunung Semeru. Arial mengalami kedinginan yang luar biasa di jalur pendakian gunung Semeru, karena pada saat itu Arial memakai jaket yang tidak cukup tebal untuk melawan rasa dingin. Namun, karena teman-temannya memberikan semangat, Arial seakan mendapatkan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak Mahameru. Arial akhirnya terus mendaki gunung Semeru dengan sikap pantang menyerah dan penuh keyakinan bahwa dirinya mampu untuk sampai di puncak Mahameru. Sikap pantang menyerah merupakan sikap yang tidak mudah lelah, tidak mudah putus asa, dan selalu berusaha dalam mengatasi suatu permasalahan. Sikap pantang menyerah merupakan bentuk dari nilai nasionalisme, karena sikap tersebut merupakan bentuk dari kesungguhan dan keseriusan dalam mencapai apa yang diinginkan. Pada proses bernegara dan berbangsa sangat perlu adanya sikap pantang menyerah, karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai banyak sekali permasalahan yang menuntut untuk diselesaikan. Menyelesaikan permasalahan suatu negara bukanlah perkara yang mudah, perlu adanya kesungguhan dan keseriusan dalam proses penyelesaiannya. b. Riani Riani adalah orang yang cerdas, cantik, dan selalu mengutamakan prestasi. Riani memakai kacamata dan mempunyai karisma. Kalau sudah berbicara pasti semua orang akan memperhatikannya. Riani merupakan orang yang dominan di mana-mana, cerewet dan tidak mau kalah sama siapa pun. Semua orang selalu diajaknya berdebat, karena dia adalah orang yang banyak membaca dan banyak belajar. Berbicara sama Riani tidak boleh sembarangan, karena hampir semuanya dia tahu. Selain itu, Riani merupakan penggemar sendal jepit, dan sering menggunakan sendal jepit pada saat tertentu. Universitas Sumatera Utara Pada novel 5 cm. nilai nasionalisme yang terdapat pada tokoh Riani adalah sikap sopan santun. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut: ”Saya sudah kerja di lantai ini selama tiga tahun dan belum ada orang yang sepenuh Mbak Riani perhatiannya. Bilang terima kasih karena sudah mencuci gelasnya setiap hari, baru hari ini ada yang bilang terima kasih ke saya. Apalagi memanggil sopan dengan sapaan ‘Mbak’, bukan dengan teriakkan keras “Jumiii...” yang bikin kaget. Atau kayak beberapa orang yang di sini dipanggil ‘bos’ itu, yang sama sekali nggak pernah ngomong, meski udah tiga tahun gelasnya saya cuci setiap hari....”. 5 cm.: 83 Sopan santun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 1084, berarti budi pekerti yang baik; tata krama; dan peradaban. Sopan santun adalah sikap yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai hormat-menghormati sesama manusia, yang muda menghormati yang tua, dan yang tua menghargai yang muda. Sikap sopan santun merupakan bagian dari nilai nasionalisme karena sikap sopan santun merupakan salah satu ciri dari manusia yang beradab. Pada kehidupan bernegara dan berbangsa perlu adanya suatu sikap yang menuntut agar manusia selalu menjunjung suatu adab atau kesopanan. Hal itu jelas terlihat dalam sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sopan santun merupakan bagian dari sikap dari manusia yang beradab. Tanpa adanya sikap sopan santun maka akan terjadi suatu kondisi yang tidak lagi menjunjung tinggi nilai tata krama dan saling menghormati. Pada kutipan tersebut, diceritakan bahwa Riani merupakan sosok yang menjunjung tinggi nilai tata krama dan saling menghormati. Riani bersikap sopan santun terhadap semua orang bahkan kepada pekerja yang ada di kantornya. Riani tidak memandang jabatan dan status untuk bersikap saling menghormati, bahkan Riani tidak segan-segan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah mencucikan gelasnya setiap hari. Sikap sopan santun merupakan sikap nasionalisme karena di dalam sikap sopan santun terdapat nilai tata krama dan saling menghormati. Manusia yang mempunyai sikap sopan santun merupakan bagian dari manusia yang beradab. Sikap sopan santun berarti menunjukkan bahwa manusia tersebut menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, yang tercantum dalam sila kedua Pancasila. c. Zafran Zafran berbadan kurus dan mempunyai potongan rambut yang gondrong samping dan depan. Zafran merupakan tipe orang yang kocak dan sering berbicara sesuka hatinya. Zafran juga memiliki kelakuan yang sedikit berantakan, karena terinspirasi dari gaya Universitas Sumatera Utara seniman. Zafran merupakan vokalis dari salah satu band, namun band tersebut kurang terkenal. Selain itu, Zafran adalah orang yang sering membaca puisi dan menciptakan puisi. Pada novel 5 cm. nilai nasionalisme yang terdapat pada tokoh Zafran adalah sikap bangga terhadap negaranya. Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut: “Zafran membuka lagi matanya perlahan. Serombongan penduduk desa sedang menunggu kereta lewat di perlintasan, wajah-wajah penuh senyum melihat kereta, petani dengan cangkul dan bakul selempang kain, ibu muda yang tertawa lepas dengan caping tani di tangannya. Bapak tua berpeci dengan seragam guru tersenyum ramah ke para petani, anak kecil berseragam SD penuh tawa berlarian dan langsung mencium tangan sang guru. Mulut Zafran mendesis pelan, “Negeri ini indah sekali....” 5 cm. : 178 Sikap bangga terhadap negara sendiri merupakan bagian dari sikap nasionalisme karena sikap tersebut menyatakan kekaguman terhadap negaranya sendiri. Bangga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 101 memiliki arti besar hati, merasa gagah karena mempunyai keunggulan. Sikap bangga terhadap negara sendiri maksudnya adalah bangga sudah menjadi bagian dari suatu negara karena negara tersebut memiliki keunggulan, tanpa merendahkan negara lain. Sikap bangga terhadap negara sendiri timbul karena adanya rasa kekaguman yang didapat dari negaranya. Pada kutipan tersebut diceritakan bahwa sosok Zafran mengagumi dan bangga menjadi bagian dari negara Indonesia. Zafran yang pada saat itu berada di kereta melihat pemandangan di luar, yang baginya begitu indah. Zafran melihat rombongan penduduk desa yang sedang menunggu kereta melewati perlintasan, petani dengan cangkul dan bakul selempang kain, guru yang tersenyum ramah ke para petani, anak SD yang penuh tawa berlarian dan mencium tangan sang guru. Sebuah pemandangan khas pedesaan yang begitu indah menurut Zafran, yang jarang ia lihat di Jakarta. Zafran merasa negaranya begitu indah dengan ketenangan dan ketentraman kehidupan desa yang ia lihat. Sikap bangga terhadap negara sendiri merupakan suatu bentuk kekaguman, penghormatan, dan rasa cinta yang perlu terus dijaga sebagai warga negara, agar rasa nasionalisme tetap terpelihara dengan baik. Sikap bangga terhadap negara sendiri merupakan bentuk dari nilai nasionalisme karena dengan sikap tersebut kita mengagumi dan menaruh rasa hormat kepada negara Indonesia, dengan tanpa merendahkan negara lain. Suatu keharusan untuk selalu menanamkan rasa bangga terhadap negara sendiri apa pun kondisinya. Menaruh rasa bangga terhadap negara sendiri akan membentuk jiwa nasionalisme yang kuat dalam diri seseorang. Universitas Sumatera Utara d. Ian Ian berbadan gendut dan kepala botak plontos. Ian adalah penggemar berat sepak bola. Klub sepakbola kegemarannya adalah Manchester United. Ian juga hobi dengan games sepakbola mulai dari Championship Manager sampai Winning Eleven. Selain itu, Ian merupakan sosok yang suka dengan segala bentuk tantangan. Ian juga mempunyai usaha sablon baju. Pada novel 5 cm. nilai nasionalisme yang terdapat pada tokoh Ian adalah sikap rela berkorban. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Yang berani nyela Indonesia... ribut sama gue,” Ian tersenyum ke teman-temannya. 5 cm.: 349 Rela dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 943 mempunyai arti yaitu bersedia dengan ikhlas hati. Berkorban dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 595 adalah menyatakan kebaktian, kesetiaan, dan sebagainya. Rela berkorban merupakan bentuk kebaktian dan kesetiaan yang dilakukan dengan ikhlas hati tanpa mengharapkan imbalan. Sikap rela berkorban demi bangsa dan negara merupakan bentuk dari sikap nasionalisme karena dengan berkorban kepada bangsa dan negara menyatakan bentuk kesetiaan dan kebaktian seseorang terhadap negaranya tanpa adanya pengharapan untuk mendapatkan imbalan. Sikap rela berkorban demi bangsa dan negara juga menunjukkan bahwa seseorang lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. Pada kutipan tersebut tokoh Ian diceritakan siap untuk ribut dengan siapa pun yang menghina negara Indonesia. Pada kutipan tersebut Ian menempatkan negara Indonesia merupakan negara yang harus dihormati oleh siapa pun. Mencela negara Indonesia berarti sama saja dengan tidak menghormati negara Indonesia. Ian mengatakan bahwa dirinya siap ribut dengan siapa pun yang berani mencela negara Indonesia. Hal ini merupakan suatu bentuk pengorbanan yang dilakukan oleh seseorang yang sangat mencintai negaranya. Sikap rela berkorban yang dilakukan oleh Ian merupakan bentuk rasa cinta dan kesetiaannya kepada bangsa Indonesia. e. Genta Genta pemimpin di antara teman-temannya. Genta merupakan orang yang selalu mementingkan orang lain di bandingkan dirinya sendiri. Genta selalu maju paling depan dan pasang badan kalau ada yang berantakan di kelompoknya. Selain itu, Genta juga orang yang sering berfilosofi, suka mengutip kata-kata yang bagus, dan kadang-kadang juga suka Universitas Sumatera Utara menciptakan puisi. Genta juga merupakan salah satu asisten dosen favorit di kampus. Genta memiliki perawakan badan yang agak besar, rambut agak lurus berjambul. Genta merupakan orang yang serius dan pikirannya penuh dengan program. Pada novel 5 cm. nilai nasionalisme yang terdapat pada tokoh Genta adalah sikap kepemimpinan. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Genta diam saja. Dia memang mulai merasa lelah sekali, tapi dia tahu kelima temannya ini mengandalkan dirinya, dia nggak boleh menurunkan mental mereka. Untuk sekarang Genta adalah pemimpin di rombongan kecil ini dan pada saat ini dia nggak boleh ngeluh, nggak boleh ngomong ‘nggak tau’, dan nggak boleh nggak bisa ngambil keputusan.” 5 cm.: 305 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 874, makna pemimpin adalah orang yang memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah perihal pemimpin; cara memimpin. Seorang pemimpin harus mempunyai kualitas kepemimpinan yang berbasiskan ciri universal seorang pemimpin. Pada saat melaksanakan tugas kepemimpinan, seorang pemimpin sepantasnya memperhatikan etika kepemimpinan. Etika kepemimpinan bersumber dari paham-paham dasar mengenai kepemimpinan. Paham-paham dasar kepemimpinan tersebut yaitu 1 mengabdi untuk kepentingan umum, 2 menjadi otak dan hati di kelompoknya, 3 berdiri di tengah-tengah, 4 bersikap jujur, dan 5 selalu bersikap bijaksana. Kepemimpinan yang berdasarkan Pancasila, yaitu kepemimpinan yang berjiwa Pancasila, yang memiliki wibawa dan daya, mampu untuk membawa serta dan memimpin masyarakat lingkungannya ke dalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Bakry, 1987: 163. Pada kutipan tersebut tokoh Genta diceritakan merupakan sebagai pemimpin di antara teman-temannya. Genta dalam rombongan tersebut diharapkan tetap tegar, serba tahu, dan bisa mengambil keputusan. Genta digambarkan sebagai seseorang yang menjadi panutan dan yang dihandalkan oleh teman-temannya. Hal itu disebabkan karena hanya Genta yang tahu seluk beluk jalur pendakian menuju puncak Mahameru. Genta menjadi seorang yang diharapkan oleh teman-temannya untuk tetap memberikan semangat agar bisa sampai ke puncak Mahameru. Genta pada kutipan tersebut harus bijaksana dalam mengambil keputusan dan menjadi panutan bagi teman-temannya. Kepemimpinan merupakan suatu bentuk dari nilai nasionalisme, karena dengan kepemimpinan akan terjalin rasa patuh dan taat terhadap suatu kebijakan. Tanpa adanya kepemimpinan maka akan terjadi kekacauan dan ketidakjelasan terhadap sesuatu keputusan yang ingin diambil. Kepemimpinan yang bersifat nasionalisme adalah kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, yaitu kepemimpinan yang berwibawa, jujur, terpercaya, Universitas Sumatera Utara bijaksana, mengayomi, berani, mawas diri, mampu melihat jauh ke depan, berani dan mampu mengatasi kesulitan, bersikap wajar, tegas, dan bertanggung jawab atas putusan yang diambil, sederhana, penuh pengabdian kepada tugas, berjiwa besar, dan mempunyai sifat ingin tahu sebagai modal pendorong kemajuan, Bakry, 1987: 164. f. Arinda Arinda adalah adik dari Arial yang memiliki paras yang cantik. Arinda masih duduk di bangku kuliah. Arinda merupakan sosok yang polos dan lugu. Arinda adalah sosok yang suka bercanda dan merupakan tipe orang yang tidak tegaan. Nilai nasionalisme yang terdapat pada tokoh Arinda adalah sikap cinta terhadap negaranya. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut: “Juga bagi saya... Arinda, Indonesiaku... saya mencintaimu sepenuhnya.” 5 cm.: 348 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 214 arti cinta adalah suka sekali, sayang benar. Cinta terhadap negara sendiri berarti cinta kepada negara yang menjadi tempat kita memperoleh penghidupan semenjak lahir sampai akhir hayat. Cinta kepada negara sendiri adalah suatu sikap yang dilandasi ketulusan dan keikhlasan yang diwujudkan dalam perbuatan untuk kejayaan dan kebahagiaan bangsanya. Mencintai negara sendiri, diharapkan warga negara dapat selalu tanggap dan waspada terhadap setiap kemungkinan adanya unsur- unsur yang dapat membahayakan keamanan negaranya serta kelangsungan hidup bangsa dan negaranya, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Pada kutipan tersebut sosok Arinda diceritakan mencintai negara Indonesia dengan sepenuh hati. Sebuah bentuk pengakuan rasa sayang seseorang terhadap negaranya. Sikap kecintaan Arinda terhadap negaranya, diungkapkan pada saat Arinda sudah sampai di puncak Mahameru. Arinda merasakan kecintaan yang begitu mendalam terhadap negaranya sesaat setelah mengikuti upacara bendera di puncak Mahameru. Arinda berujar bahwa dirinya begitu sayang dengan negara Indonesia. Sebuah bentuk penghargaan bagi Arinda bisa mengucapkan ungkapan seperti itu dalam suasana yang penuh khidmat. Cinta kepada negara sendiri merupakan sebuah kebanggaan bagi seseorang yang telah menjadi salah satu bagian dari negara dan bangsanya. Mengembangkan rasa cinta kepada negara dan bangsa termasuk dalam bentuk pengamalan Pancasila, khususnya sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Sikap cinta kepada negara sendiri merupakan sebuah sikap yang menunjukkan rasa sayang dan penuh pengabdian. sikap cinta terhadap negara sendiri Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu bentuk dari nilai nasionalisme, karena dengan sikap tersebut dapat menunjukkan bahwa seseorang benar-benar setia, berbakti, dan sayang terhadap negara tempat ia memperoleh kehidupan.

4.4 Alur