Kerja Keras ANALISIS BENTUK NASIONALISME

5.8 Kerja Keras

Manusia merupakan makhluk yang selalu mempunyai keinginan atau cita-cita. Untuk mewujudkan keinginan atau cita-cita tersebut, manusia diharuskan untuk melakukan usaha. Usaha yang dilakukan secara terus-menerus, sungguh-sungguh, dan tidak kenal menyerah tentunya akan menghasilkan sesuatu yang baik sesuai dengan yang diharapkan. Pada kehidupannya, manusia harus benar-benar bekerja keras jika ingin mewujudkan keinginan atau cita-citanya. Bekerja keras dapat diartikan sebagai kerja yang dilakukan dengan adanya dorongan yang cukup tinggi untuk menghasilkan sesuatu target yang sudah ditetapkan. Kerja keras erat kaitannya dengan sikap pantang menyerah atau tidak mudah putus asa dan rajin. Sikap pantang menyerah merupakan bentuk perjuangan yang tiada henti meskipun menghadapi berbagai rintangan. Rajin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 922 memiliki arti suka bekerja, getol, sungguh-sungguh, selalu berusaha giat. Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal lelah. Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan. Orang yang bekerja keras akan dengan senang hati menjalani kehidupan ini. Setiap orang harus bekerja keras dalam bidang pekerjaan yang ia tekuni. Pekerjaan yang dilakukan tidak akan mungkin berhasil dengan maksimal jika seseorang itu bermalas-malasan, atau tidak mau bekerja keras. Seseorang akan jauh ketinggalan dari orang lain jika tidak memiliki semangat kerja keras ini. Kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 diperoleh melalui kerja keras, perjuangan, dan pengorbanan dari para pahlawan. Kemerdekaan tersebut bukan merupakan hadiah atau pemberian dari bangsa penjajah. Para pahlawan berusaha secara terus menerus, sungguh-sungguh, dan pantang menyerah untuk mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia agar terbebas dari bentuk penjajahan dari bangsa asing. Indonesia tidak akan mungkin merdeka jika para pahlawan pada saat itu bersikap mudah menyerah dan tidak sungguh-sungguh untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk memperjuangkan bangsa ke arah yang lebih baik juga memerlukan sikap kerja keras, karena dengan sikap tersebut membuktikan bahwa kehidupan bangsa akan berubah ke arah yang diinginkan atau dicita-citakan. Setiap warga bangsa tentunya memiliki keinginan atau cita-cita yang berbeda-beda. Keinginan atau cita-cita tersebut haruslah tetap berkontribusi untuk bangsa dan negara. Keinginan atau cita-cita setiap warga negara juga harus mempunyai manfaat untuk bangsa dan negara guna membangun kehidupan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Setiap Universitas Sumatera Utara warga negara harus tetap bekerja keras di bidang keahliannya masing-masing. Bekerja keras di bidang masing-masing, dapat diharapkan setiap warga negara bahu-membahu membangun bangsa untuk kepentingan bersama demi mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, Bakry, 1987: 67. Bentuk nasionalisme yang terdapat dari sikap kerja keras adalah sikap kerja keras mampu menjadi suatu alat untuk menuju cita-cita dan keinginan yang hendak dicapai oleh suatu bangsa. Bekerja keras, akan merubah sesuatu hal menjadi lebih baik. Selain itu, dengan bekerja keras pula, suatu bangsa dapat mewujudkan keinginan atau cita-cita dari bangsanya sendiri. Tidak akan mungkin suatu bangsa akan berubah menjadi lebih baik, jika setiap warga negaranya bersikap mudah menyerah dan tidak sungguh-sungguh mewujudkan keinginan bangsanya. Tanpa adanya kerja keras suatu yang diinginkan pasti tidak akan terwujud. Kerja keras yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut: “Mas Fajar ada di situ, sore itu, bukan karena kamu hoki, tapi kerja keras kamu selama ini yang telah kamu tanam dengan terus tekun dan pantang menyerah dalam menjalankannya”. 5 cm.: 133-134 Selain itu, kerja keras yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat juga pada kutipan berikut: “Kalo... lo... yakin... sama... sesuatu... lo... taruh... itu... di sini,” Genta meletakkan jari telunjuknya di keningnya, “Abis itu lo kerja keras... semampu lo”. 5 cm.: 139

5.9 Batik