Kerukunan ANALISIS BENTUK NASIONALISME

bahasa Jawa mampu membuat setiap warga negara menjadi merasa memiliki, serta tidak anggap remeh terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia. Sebuah kebanggaan hidup dalam suatu bangsa yang mempunyai banyak kebudayaan. Bahasa Jawa yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut: “Bagus... bagus... udah ngerti, wong iku ana tulisanne kok di kaca belakangku”. 5 cm.: 197

5.13 Kerukunan

Indonesia adalah salah satu negara yang menarik karena keanekaragaman suku, budaya, dan agama. Sebagai realitas sosial yang eksistensial, kemajemukan termasuk hukum kodrat tidak terbantahkan oleh siapa pun dengan alasan apa pun. Kemajemukan, warna- warni, perbedaan, dan keanekaragaman telah menjadi unsur hakiki kebudayaan manusia. Kemajemukan ini tidak hanya mencakup bahasa, budaya, agama, warna kulit, warisan tradisi, pandangan hidup, dan ideologi politik, tetapi juga tatanan dasar kepribadian manusia. Bangsa Indonesia yang dibangun di atas keberagamankemajemukan etnis, budaya, agama, bahasa, adat istiadat merupakan suatu kekayaan bagi bangsa Indonesia, sesuatu yang sangat unik, yang tidak dimiliki oleh semua negara. Kemajemukan apabila dikelola dengan baik, merupakan kekuatan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia. Namun hal ini juga sekaligus menjadi kelemahan, karena sangat rawan dan rentan terhadap konflik, apabila tidak dikelola secara jujur dan tegas. Secara positif harus disyukuri, karena hal itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, mengingat sudah 68 tahun Indonesia Merdeka. Secara kodrati, kemajemukan dalam pribadi manusia turut membentuk tatanan hidup manusia. Perbedaan latar belakang hidup, budaya, bahasa, pendidikan, iklim, dan lingkungan hidup, mewarnai perjuangan manusia untuk hidup dalam integritas intelektual, moral, yuridis, dan spiritual. Rukun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 966, berarti baik dan damai, tidak bertengkar, bersatu hati, dan bersepakat. Kerukunan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 966 adalah perihal hidup rukun, rasa rukun, dan kesepakatan. Kerukunan erat hubungannya dengan kehidupan yang damai dan tidak bertengkar antara suatu individu dengan individu yang lain dan antara suatu kelompok dengan kelompok yang lain. Berbicara soal kerukunan pasti erat hubungannya dengan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu semboyan negara Indonesia yang menjadi dasar dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bhinneka Tunggal Ika merupakan kondisi dan tujuan kehidupan yang ideal dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara masyarakat yang serba majemuk, multietnik, dan multiagama. Keberagaman atau kemajemukan kehidupan masyarakat kita bersifat alamiah dan merupakan sumber kekayaan budaya bangsa yang sudah ada sejak nenek-moyang kita. Begitu juga berbicara mengenai kemajemukan dalam suporter sepakbola yang ada di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang mempunyai suporter sepakbola yang banyak, mulai dari Aceh sampai Papua semuanya mempunyai keunikan dan kekhasan masing- masing. Kemajemukan suporter sepakbola di Indonesia tidak bisa dilepaskan oleh unsur fanatisme kedaerahan, hal itu disebabkan karena klub-klub sepakbola yang ada di Indonesia berasal dari wilayah-wilayah atau pun daerah-daerah yang berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 1107 suporter memiliki arti yaitu orang yang memberikan dukungan, sokongan dalam pertandingan. Suporter sepakbola merupakan orang yang memberikan dukungan kepada tim sepakbola yang sedang melakuan pertandingan. Fanatisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 313 adalah keyakinan atau kepercayaan yang terlalu kuat terhadap suatu ajaran. Fanatisme yang selalu ada dalam nuansa sepakbola di Indonesia adalah fanatisme kedaerahan. Maksud dari fanatisme kedaerahan tersebut adalah keyakinan yang telalu kuat untuk membela tim yang berasal dari daerahnya. Membela tim sepakbola yang berasal dari daerah tempat kita tinggal merupakan suatu hal yang baik dan merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Namun, apabila membela tim sepakbola yang berasal dari tempat kita tinggal dilakukan secara tidak wajar, berlebihan, dan brutal maka akan menimbulkan dampak yang negatif. Dampak negatif tersebut adalah kita akan menjadi suatu kelompok yang eksklusif dan tidak akan membaur dengan kelompok suporter yang lain, serta meremehkan kelompok suporter yang lain sehingga tidak terjalin rasa saling menghargai dan menghormati antar sesama suporter sepakbola. Jika sudah tidak ada lagi rasa saling menghargai dan menghormati antar sesama suporter sepakbola, maka akan menimbulkan konflik serta berakibat terjadinya pertikaian atau pun tawuran antar suporter sepakbola. Sepakbola pada hakikatnya merupakan suatu cabang olahraga yang mengajarkan tentang perdamaian. Sangat disayangkan apabila sepakbola diwarnai dengan kericuhan yang disebabkan oleh para suporter yang terlalu berlebihan dan brutal dalam mendukung tim kesayangannya. Indonesia merupakan negara yang selalu menjunjung tinggi prinsip berbangsa dan bernegara berdasarkan Bhineka Tunggal Ika. Kemajemukan bangsa Indonesia merupakan suatu bentuk kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kemajemukan seharusnya menjadi suatu kekuatan yang menjadi perekat antar individu yang satu dengan individu yang lainnya atau pun antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya. Universitas Sumatera Utara Begitu juga dengan dunia sepakbola, perbedaan mendukung tim sepakbola kesayangan kita, seharusnya bukan menjadi penyebab terpecah belahnya kesatuan dan persatuan kita sebagai suatu bangsa Indonesia, akan tetapi menjadi suatu sumber kekuatan yang harus dikelola dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika. Tidak perlu adanya suatu pertikaian antara suporter sepakbola atas nama fanatisme kedaerahan. Fanatisme kedaerahan bukanlah suatu hal yang dilarang, malah harus ditanamkan di dalam benak kita masing-masing. Namun, apabila fanatisme kedaerahan tersebut dilakukan secara berlebihan dan dapat memecah belah kita sebagai satu bangsa, maka hal tersebut justru menjadi suatu yang harus ditinggalkan. Atas nama kesadaran berbangsa yang satu yaitu bangsa Indonesia, serta menginginkan adanya kerukunan atau kedamaian, maka fanatisme kedaerahan yang berlebihan tersebut harus ditinggalkan karena dapat mengancam keutuhan kita sebagai suatu bangsa. Kehidupan yang rukun dan damai harus dilakukan oleh suporter Indonesia, karena kerukunan merupakan salah satu prinsip bangsa Indonesia yang tercermin dalam Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetap satu juga, yaitu bangsa Indonesia. Kerukunan merupakan bentuk dari nasionalisme, karena melalui kehidupan yang rukun antar sesama warga bangsa tentunya akan membuat persatuan terjalin dengan kuat di dalam kehidupan bernegara dan berbangsa di Indonesia. Apabila persatuan antar sesama warga bangsa sudah terjalin kuat maka bangsa Indonesia tidak akan mudah untuk terpecah belah, karena kita bersatu padu membentuk suatu bangsa yang kokoh yang didasari nilai Pancasila yaitu sila Persatuan Indonesia serta didasari oleh prinsip yang mempersatukan segenap perbedaan menjadi sebuah kekuatan yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Kerukunan yang menjadi bentuk nasionalisme dalam novel 5 cm. terdapat pada kutipan berikut: “Wah, Mbak jangan salah sangka, tiap suporter itu sebenarnya nggak mau berantem, apalagi sekarang udah rapi”. 5 cm.: 200

5.14 Gotong Royong