109
seseorang dengan gaya berpikir acak abstrak maupun konkret menyukai belajar dengan cara diskusi kelompok, demontrasi, pengamatan lapangan, serta memecahkan masalah
secara terbuka. Penggunaan model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerjasama dalam kelompok belajar semakin memperkuat alasan mengapa siswa yang
memiliki tingkat interaksi sosial tinggi cenderung memperoleh prestasi yang juga lebih tinggi.
7. Hipotesis Ketujuh
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara pembelajaran model
STAD
dengan variasi penggunaan media, gaya berpikir, dan interaksi sosial
p-value
interaksi antara variasi penggunaan variasi media, gaya berpikir, dan interaksi sosial = 0,411 0,050. Seperti yang telah dijabarkan di atas, meskipun secara mandiri faktor
interaksi sosial siswa berpengaruh signifikan terhadap perolehan prestasi belajar biologi siswa, ternyata tidak mampu memberikan pengaruh signifikan dalam hal interaksi dengan
faktor lainnya, yaitu variasi penggunaan media pembelajaran dan gaya bepikir siswa. Grafik interaksi antara pembelajaran model
STAD
dengan variasi penggunaan
media, gaya berpikir, dan interaksi sosial dapat dilihat pada gambar 4.11.
110
Gambar 4.11 Grafik Interaksi antara Variasi Media, Gaya Berpikir dan Interaksi Sosial terhadap Prestasi Belajar Biologi
Secara umum penelitian ini dapat mengambil dua hal penting sebagai berikut, yaitu: a Penggunaan media pembelajaran biologi pada materi Ekosistem harus berdasarkan pada
tingkat interaksi sosial dan gaya berpikir siswa. Siswa dengan tingkat interaksi sosial yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda pula. Demikian juga siswa yang memiliki
gaya berpikir acak akan memperlihatkan pemahaman konsep biologi pada materi Ekosistem yang berbeda dengan siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial. Namun
demikian pada penelitian ini tidak dapat disimpulkan secara umum bahwa salah satu dari gaya berpikir tersebut lebih baik dari yang lainnya, karena menurut Gregorc dalam James
E. Dyer 2008, gaya berpikir itu tidak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk apabila dibandingkan satu dengan yang lainnya. Setiap pelajar mempunyai kapasitas untuk belajar
di dalam setiap gaya, namun seseorang akan memiliki salah satu gaya berpikir yang paling menonjol di antara yang lainnya; b Interaksi antara gaya berpikir dan interaksi sosial
111
memberikan sumbangan besar terhadap pemahaman siswa akan konsep biologi pada materi ekosistem terutama pada siswa yang memiliki gaya berpikir acak dan interaksi sosial tinggi
yang dibelajarkan dengan menggunakan media LKS. Hal ini disebabkan karena LKS lebih menarik dan berkesan bagi siswa dengan gaya berpikir acak, sedangkan penggunaan media
video kemungkinan lebih menarik bagi siswa yang pola pikirnya runut.
E. Keterbatasan Penelitian