Hipotesis Kedua Pembahasan Hasil Analisis Data

100 Gambar 4.5 Grafik Uji ANOM Media STAD terhadap Prestasi Belajar Biologi Penelitian yang dilakukan oleh Gonzalez-Espada 2009 berhasil mengungkapkan bahwa penggunaan media pada kelas sains IPA dapat meningkatkan minat siswa pada sains. Siswa secara positip dan antusias mengikuti dalam pembelajaran sains dengan menggunaan media. Siswa dapat melihat konsep-konsep sains dari sudut pandang yang baru yang lebih menarik. Bentuk penyajian populer dan riil yang dibawa oleh media pembelajaran menjadikan siswa lebih memahami konsep. Berbekal ketertarikan dan minat siswa terhadap penyajian materi pembelajaran sangat membantu dalam keberhasilan belajarnya.

2. Hipotesis Kedua

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh gaya berpikir terhadap prestasi belajar biologi, p-value gaya berpikir siswa = 0,095 0,050. Uji lanjut menunjukkan bahwa gaya berpikir tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar biologi pada materi ekosistem, p-value gaya berpikir siswa = 0,108 0,050. 101 Hanya saja hasil tersebut mendekati ada pengaruhnya. Jika diperhatikan lagi pada hasil rerata kedua gaya berpikir diperoleh informasi bahwa rerata siswa yang bergaya pikir acak dan sekuensial masing-masing 58,70 dan 52,61. Hal itu berarti bahwa guru dalam proses pembelajaran perlu memperhatikan faktor gaya berpikir siswa dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran, karena meskipun ternyata faktor gaya berpikir dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, gaya berpikir siswa memberikan efek dengan arah berbeda terhadap pencapaian prestasi belajar biologi, dimana siswa yang memiliki tingkat gaya berpikir acak mendapatkan rerata prestasi yang relatif lebih tinggi, sedangkan siswa yang memiliki tingkat gaya berpikir sekuensial mendapatkan prestasi yang relatif lebih rendah. Dalam hal ini kategori gaya berpikir memberikan arah pengaruh positif terhadap prestasi, yaitu pengaruhnya positif untuk gaya berpikir acak dan negatif untuk gaya berpikir sekuensial. Siswa dengan gaya berpikir acak memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah-masalah biologi dibanding siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial. Hal ini sesuai dengan karakteristik gaya berpikir dan metode mengajar yang dapat diterima oleh seseorang yang dituliskan oleh James E. Dyer 2008. Seseorang yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak maupun konkret, menyukai belajar dengan buku tekslembar informasilembar kerja atau disertai dengan audiovideo, melakukan eksperimen, penelitian independen, memecahkan masalah, dan aktivitas-aktivitas langsung seperti misalnya pengamatan di lapangan. Sementara seseorang dengan gaya berpikir acak abstrak maupun konkret, menyukai belajar dengan cara diskusi kelompok, kadang-kadang diikuti dengan latar belakang musikTVfilmvideo, demontrasi, pengamatan lapangan, serta memecahkan masalah secara terbuka. Dari karakteristik tersebut maka terdapat kecocokan dengan hasil penelitian ini bahwa siswa yang memiliki gaya berpikir acak cenderung memperoleh prestasi yang lebih tinggi 102 daripada sekuensial. Model pembelajaran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kooperatif yang menekankan pada kerjasama dalam kelompok belajar, sehingga cocok dengan para pemikir acak yang menyukai belajar dengan cara diskusi kelompok dan memecahkan masalah secara terbuka. Gambar 4.6 menunjukkan hasil uji ANOM mean prestasi ditinjau dari kategori gaya berpikir siswa : Gambar 4.6 Grafik Uji ANOM Gaya Berpikir terhadap Prestasi Belajar Biologi Menurut Gregorc dalam James E. Dyer 2008, bahwa gaya berpikir itu tidak ada yang lebih baik ataupun lebih buruk apabila dibandingkan satu dengan yang lainnya. Setiap pelajar mempunyai kapasitas untuk belajar di dalam setiap gaya, namun seseorang akan memiliki salah satu gaya berpikir yang paling menonjol di antara yang lainnya.

3. Hipotesis Ketiga

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TAI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN GAYA BERPIKIR SISWA

1 20 148

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL STAD DAN JIGSAW DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA

0 4 118

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LKS DAN DIAGRAM VEE DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN GAYA BELAJAR SISWA

1 9 144

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 1 23

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD DAN TGT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL.

0 0 18

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA FLIPCHARTDAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR.

0 0 12

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL SIKLUS BELAJAR HIPOTETIK DEDUKTIF DENGAN MEDIA RIIL DAN MEDIA VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 12

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100

Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Biologi Dengan Menggunakan Model GI dan Model STAD Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Deduktif dan Motivasi Berprestasi - UNS Institutional Repository

0 1 15