Hubungan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

27 Tabel 2.1 Sintaks Cooperative Learning Model STAD FASE PERILAKU GURU Fase 1 : Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar Fase 2 : Menyajikan menyampaikan informasi Guru mempresentasikan menyajikan informasi kepada siswa secara verbal atau secara teks Fase 3 : Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa tatacara membentuk kelompok-kelompok belajar dan membantu setiap kelompok untuk melakukan transisi secara efisien Fase 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar selama mereka mengerjakan tugasnya Fase 5 : Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mem- presentasikan hasil-hasil kerjanya Fase 6 : Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai usaha dan prestasi individual maupun kelompok

e. Hubungan Pembelajaran Kooperatif

Cooperative Learning dengan Proses Belajar Siswa Secara umum Cooperative Learning berperan pada kemampuan akademik, produktivitas, dan perkembangan sosial. Slavin 1985 : 8 – 16 menjelaskan peranan belajar kooperatif tersebut sebagai berikut : “1 Kemampuan akademik, secara umum belajar kooperatif lebih meningkatkan kemampuan akademik dibandingkan dengan kelas tradisional. Keterandalan individu dan penghargaan kelompok merupakan hal penting yang mempengaruhi metode ini memberi efek yang positif. 2 Hubungan antara kelompok, teknik belajar kooperatif menempatkan siswa yang beragam dalam kelompok ini setiap individu mempunyai peran yang sama agar kelompok dapat mencapai tujuan. 3 “ Mainstream ”, teknik belajar kooperatif dapat meningkatkan hubungan antar siswa yang berbeda etnik, persahabatan, dan gap. 4 Kepercayaan diri Self Esteem , peningkatan kepercayaan diri ini dimungkinkan karena siswa dalam kelompok lebih saling menyukai temannya dan karena mereka seperti merasa lebih sukses secara akademis ”. 28 1 Media Pembelajaran a. Definisi Media Pembelajaran Suatu medium jamak : media adalah perantarapengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam kaitannya dengan pengajaran-pembelajaran, media adalah “segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar ” Depdiknas, 2004 : 15. Misalnya : video, televisi, komputer, diagram, bahan-bahan tercetak, dan guru. Itu semua dapat dipandang sebagai media jika medium itu membawa pesan yang berisi tujuan pengajaran. Selanjutnya dikatakan pula bahwa dalam kaitannya dengan model sistem pengembangan pengajaran, interaksi guru dan siswa dengan menggunakan media dan sumber-sumber belajar siswa yang pada hakekatnya juga merupakan media dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Sistem Pengembangan Pembelajaran yang Menampilkan Interaksi Guru, Siswa dan Media . Sumber belajar lain Tujuan Materi dan metode Guru Hasil belajar Siswa Media E v a l u a s i 29 Kegiatan belajar – mengajar adalah suatu proses komunikasi. Proses komunikasi diciptakan melalui kegiatan tukar menukar pernyataan-pernyataan oleh guru maupun murid. Dalam proses komunikasi agar tidak terjadi kesesatan, perlu digunakan sarana pembantu yang disebut media. Azhar Arsyad 2007 : 3 – 4 mengutip beberapa pendapat para ahli tentang media, yaitu : menurut Gerlach Ely 1971 dikatakan bahwa “media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap ”. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar – mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis, untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif ” Yudhi Munadi, 2008 : 7-8. Batasan lain tentang media dikemukakan oleh AECT Association of Education and Communication Technology , 1977 bahwa media segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media mediator menurut Fleming 1987 adalah “penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Media berfungsi mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan pelajaran ”. Batasan media menurut Hamidjojo adalah media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga sampai kepada penerima yang dituju. 30 Azhar Arsyad 2007 : 4- 7 juga mengutip pendapat Gagne’ dan Briggs 1975 yang secara implisit mengatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder , kaset, video camera , video recorder , film slide , foto, gambar, grafik, televisi, dan computer”. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media di atas, berikut ini dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu : 1 Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera. 2 Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. 3 Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio. 4 Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. 5 Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 6 Media pendidikan dapat digunakan secara massal misalnya : radio, televisi, kelompok besar dan kelompok kecil misalnya : film, slide , video, OHP , atau perorangan misalnya : modul, komputer, radio tape kaset, video recorder . 7 Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

b. Fungsi Media Pembelajaran dalam PBM

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TAI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN GAYA BERPIKIR SISWA

1 20 148

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL STAD DAN JIGSAW DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA

0 4 118

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE EKSPERIMEN MENGGUNAKAN LKS DAN DIAGRAM VEE DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN GAYA BELAJAR SISWA

1 9 144

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 1 23

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD DAN TGT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL.

0 0 18

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA FLIPCHARTDAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR.

0 0 12

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL SIKLUS BELAJAR HIPOTETIK DEDUKTIF DENGAN MEDIA RIIL DAN MEDIA VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 12

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100

Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Biologi Dengan Menggunakan Model GI dan Model STAD Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Deduktif dan Motivasi Berprestasi - UNS Institutional Repository

0 1 15