Analisis Produktivitas ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009. USU Repository © 2009 Putaran mesin = 198,1 rpm ≈ 198 rpm Tekanan mesin = 1,08 psi ≈ 1,1 psi Temperatur = 137,8 °C ≈ 138 °C Kondisi operasi inilah yang akan diterapkan pada proses pembuatan botol untuk pengukuran produktivitas sehingga dapat dilihat apakah hasil penelitian ini memiliki dampak yang positif terhadap produktivitas perusahaan.

6.5. Analisis Produktivitas

Dalam produktivitas terdapat siklus produktivitas, dimana siklus produktivitas ini memiliki tujuan untuk perbaikan produktivitas. Siklus produktivitas meliputi: pengukuran produktivitas, evaluasi produktivitas, perencanaan produktivitas dan perbaikan produktivitas. Analisis produktivitas pada produk botol CV. BOBOFOOD akan dimulai dengan pengukuran produktivitas. Pengukuran produktivitas menggunakan data yang dikumpulkan sebelum penelitian Response Surface Methodology, yaitu dari tanggal 1 Oktober 2008 – 31 Oktober 2008 periode 0, sebagai periode basis dan data setelah penelitian dimana hasil penelitian diterapkan dilantai produksi, yaitu dari tanggal 13 November 2008 – 12 November 2008 periode 1. Hasil pengukuran produktivitas dapat dilihat perinciannya pada Tabel 6.4. Indeks Produktivitas Total Produk Botol dan Tabel 6.5. Produktivitas Parsial Produk Botol. Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 6.4. Indeks Produktivitas Total Produk Botol Unit Produk Botol Keterangan Pengukuran Period 0 Period 1 Output : Botol Rp 25.000.000 41.500.000 Pendapatan Lainnya Rp 12.500 20.750 Total Output Rp 25.012.500 41.520.750 Input : Manusia : Karyawan Rp 4.416.000 4.800.000 Manajer Rp 1.840.000 2.000.000 Total Rp 6.256.000 6.800.000 Material : Bijih Plastik Rp 28.600.000 31.200.000 Total Rp 28.600.000 31.200.000 Kapital : Fixed : Bangunan Struktur Rp 61.000 61.000 Mesin Rp 1.833.333,33 1.833.333,33 Pallet 33.333,33 33.333,33 Working : Rp Persediaan Rp 3.343.750 3.719.950 Total Rp 5.271.416,67 5.647.616,67 Energi : Listrik Rp 2.656.500 2.887.500 Air Rp 60.000 60.000 Total Rp 2.716.500 2.947.500 Biaya Lain : Biaya Pemasaran Rp 100.000 100.000 Pajak Rp 250.000 415.000 Total Rp 350.000 415.000 Total Input Rp 43.193.916,67 47.110.116,67 Total Produktivitas Rp Rp 0,58 0,88 Indeks Total Produktivitas - 1 1,52 Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009. USU Repository © 2009 Analisa produktivitas secara parsial ditunjukkan pada Tabel 6.5. Produktivitas Parsial Produk Botol. Tabel 6.5. Produktivitas Parsial Produk Botol Keterangan Produk Botol Period 0 Period 1 Produktivitas Parsial Produktivitas Manusia Nilai 3,998 6,106 Indeks 1,000 1,527 Produktivitas Material Nilai 0,875 1,331 Indeks 1,000 1,527 Produktivitas Kapital Nilai 4,745 7,352 Indeks 1,000 1,549 Produktivitas Energi Nilai 9,208 14,087 Indeks 1,000 1,530 Produktivitas Biaya Lain Nilai 71,464 80,623 Indeks 1,000 1,128 Tahap setelah pengukuran produktivitas adalah evaluasi produktivitas, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh program perbaikan harus dilakukan. Dari Tabel 6.4. dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan produktivitas sebesar 52 secara keseluruhan dari produk botol. Dari Tabel 6.5. dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan produktivitas pada produktivitas manusia, produktivitas material, produktivitas kapital, produktivitas energi dan produktivitas biaya lain. Peningkatan produktivitas terbesar terutama terjadi pada input kapital, yaitu sebesar: 54,9 . Dari kedua tabel tersebut dapat dilihat bahwa telah terjadi kenaikan produktivitas sehubungan dengan Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009. USU Repository © 2009 diterapkannya Response Surface Methodology RSM dan dapat dikatakan bahwa RSM yang telah mengoptimumkan proses produksi dapat digunakan untuk peningkatan produkivitas, peningkatan produksi terjadi karena adanya peningkatan efisiensi mesin pembuatan botol sehubungan dengan pengaturan nilai variabel mesin pembuatan botol yang menyebabkan jumlah produk cacat yang dihasilkan menjadi berkurang. Tahap selanjutnya adalah perencanaan produkivitas, perencanaan produkivitas dilakukan secara sederhana dan dalam hal ini dilakukan perlakuan yang baik terhadap mesin dimana mesin harus sering dilakukan perlakuan perawatan dan operator pada bagian produksi botol harus secara disiplin dalam menjaga agar nilai faktor optimal yang telah diperoleh tetap dilaksanakan dalam kegiatan produksi, dimana target yang ditetapkan dari perencanaan produktivitas adalah produk cacat yang tetap rendah. Perbaikan nilai faktor yang harus dijaga oleh operator sehubungan dengan diterapkannya RSM antara lain: menaikkan putaran mesin dari 190 rpm menjadi 198 rpm, menaikkan tekanan mesin dari 0,65 psi menjadi 1,1 psi dan menaikkan suhu mesin dari 115 °C menjadi 138 °C. Tahap akhir dari siklus produktivitas adalah perbaikan produktivitas. Perbaikan produktivitas yang telah dilakukan dalam hal proses pembuatan botol adalah pendekatan berdasarkan produk melalui penelitian dan pengembangan. Perbaikan yang telah dilakukan dapat dikatakan cukup baik karena memberikan kenaikan produktivitas. Untuk perbaikan produktivitas yang lain dapat dicoba metode lain yang dapat menjaga ataupun meningkatkan efisiensi proses pembuatan botol. Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009. USU Repository © 2009

6.6. Analisis Beda Hasil Penelitian RSM dengan Hasil Penelitian Lain