Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009.
USU Repository © 2009
Salah satu pertimbangan penting yang muncul dalam RSM adalah bagaimana menentukan faktor dan level yang dapat cocok dengan model yang
akan dikembangkan. Jika faktor atau level yang dipilih dalam suatu eksperimen tidak tepat maka kemungkinan terjadinya ketidakcocokan model akan sangat
besar dan jika itu terjadi maka penelitian yang dilakukan bersifat bias. Response surface methodology RSM erat kaitannya dengan desain
eksperimen karena dalam pelaksanaanya data yang dikumpulkan adalah melalui desain eksperimen. Beberapa alasan mengapa desain eksperimen sangat
diperlukan, antara lain
5
1. Variabel input yang penting yang mempengaruhi respon sering merupakan
salah satu variabel yang tidak akan diubah. :
2. Hubungan antara variabel respon dan berbagai variabel input mungkin
dipengaruhi oleh variabel yang tidak tercatat dimana variabel tersebut mempengaruhi respon dan variabel input. Hal tersebut dapat membangun
suatu korelasi yang salah. 3.
Data operasi masa lalu sering mengandung celah dan mengandung informasi tambahan yang penting.
3.3. Teori Penarikan Sampel
Sebelum membicarakan sampel, ada baiknya membahas tentang istilah pokok yang berkenaan dengan teori sampel. Beberapa teori pokok antara lain
5
G. E. P. Box, Ibid, hal 15.
Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009.
USU Repository © 2009
elemen, populasi, sampel dan sampling. Elemen ialah sesuatu yang menjadi objek penelitian, misalnya oramg karyawan, petani, guru, barang mesin, kendaraan,
dan sebagainya. Populasi ialah kumpulan yang lengkap dari elemen-elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan karena karakteristiknya.
6
1. Mengurangi biaya.
Di waktu lampau, istilah populasi mengandung makna pengamatan yang diperoleh dari penelitian
statistik yang berhubungan dengan orang banyak. Pada masa kini, statistikawan menggunakan istilah tersebut bagi sembarang pengamatan yang menarik perhatian
kita, apakah itu sekelompok orang, binatang, atau apa saja. Sampel ialah sebagian dari populasi dan sampling adalah cara
pengumpulan data kalau hanya elemen sampel yang diteliti, hasilnya merupakan data perkiraan, jadi bukan data yang sebenarnya. Beberapa keuntungan yang
diperoleh dari penarikan sampel antara lain:
2. Kecepatan lebih besar.
3. Cakupan lebih besar.
4. Tingkat ketelitian lebih besar.
Teknik-teknik penarikan sampel dapat dibedakan menjadi dua, yakni: 1.
Penarikan sampel secara acak random sampling probability sampling. 2.
Penarikan sampel secara nonacak nonrandom sampling nonprobability
sampling.
6
J. Supranto, Teknik Sampling Jakarta, 2000, hal 4.
Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009.
USU Repository © 2009
Penarikan sampel secara acak ialah sampling dimana elemen-elemen sampelnya ditentukan berdasarkan nilai probabilitas dan pemilihannya dilakukan
secara acak. Terdapat beberapa teknik penarikan sampel secara acak, antara lain:
1. Penarikan sampel acak sederhana Simple Random Sampling
Penarikan sampel acak sederhana adalah sebuah metode untuk
memilih n unit dari N sehingga setiap elemen dari
N
C
n
sampel yang berbeda mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Penarikan sampel secara
acak, dapat dengan menggunakan tabel bilangan random, program Excel, calipers atau dengan alat lainnya.
2. Penarikan sampel acak berlapis Stratified Random Sampling
Dalam teknik ini, sampel yang akan dipelajari mula-mula dibagi-bagi ke dalam lapisan-lapisan atau strata yang relatif homogen, sehingga
keragaman dalam lapisan atau stratum lebih kecil daripada keragaman antar
lapisan atau antar stratum. Dengan kata lain penarikan sampel acak berlapis
adalah suatu sampel yang diperoleh melalui pemisahan unit-unit populasi ke dalam kelompok yang tidak bersifat tumpang-tindih, di mana kelompok-
kelompok ini disebut sebagai strata atau lapisan-lapisan, dan kemudian dipilih sampel acak sederhana dari setiap stratum atau lapisan.
3. Penarikan sampel acak sistematik Systematic Random Sampling
Teknik ini hampir sama seperti penarikan sampel acak sederhana, khususnya pada saat pengambilan sampel pertama yang dipilih secara acak.
Namun, sampel selanjutnya dipilih secara sistematis sesuai dengan interval k,
Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009.
USU Repository © 2009
di mana :
n N
k =
. Oleh karena itu, teknik ini disebut sebagai Systematic Random Sampling.
4. Penarikan sampel acak kelompok Cluster Sampling
Penarikan sampel acak kelompok sebenarnya sama seperti didalam sampel acak sederhana, yaitu menggunakan tabel bilangan acak. Hanya
bedanya, didalam sampel kelompok, harus mempunyai daftar kelompok elemen kemudian mengambil sampel elemen. Elemen dalam kelompok yang
terpilih sebagai sampel baru diteliti satu per satu secara menyeluruh. Secara garis besar dapat dikemukakan langkah-langkah untuk menggunakan teknik
penarikan sampel berkelompok, antara lain : -
Menetapkan kelompok-kelompok cluster yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
- Apabila semua kelompok yang tepat telah ditentukan, maka kerangka
penarikan sampel dapat berupa daftar semua kelompok dalam populasi harus disusun.
- Lakukan penarikan sampel kelompok dengan menggunakan teknik
penarikan sampel acak sederhana. -
Setelah sampel kelompok telah dipilih, maka dilakukan sampling terhadap seluruh elemen yang terdapat di dalam kelompok tersebut.
5. Penarikan sampel acak kelompok dua tingkat Two Stage Sampling
Penarikan sampel acak kelompok dua tingkat ialah sampling kelompok dimana setiap kelompok yang terpilih sebagai sampel dipilih lagi sampel
elemen dari masing-masing kelompok.
Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009.
USU Repository © 2009
Penarikan sampel secara nonacak berbeda dengan penarikan sampel secara acak, dalam hal sampel dipilih tidak mempunyai peluang yang sama untuk
terpilih karena tidak menggunakan toeri probabilitas dalam penarikan sampel. Pengambilan sampel secara nonacak terdiri atas:
1. Quota Sampling
Quota Sampling adalah teknik penarikan sampel dari sekelompok anggota populasi dengan jumlah atau kuota tertentu.
2. Incidental Convenience Sampling
Incidental Convenience Sampling adalah teknik penarikan sampel pada orang yang pertama kali dijumpai pengambil sampel secara kebetulan.
3. Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik penarikan sampel dimana sampel tersebut dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang diinginkan oleh
pengambil sampel. 4.
Snowball Sampling Snowball Sampling adalah teknik penarikan sampel berdasarkan
konsep bola salju dimana sampel diperoleh berdasarkan suatu informasi dari seorang individu terhadap individu lain.
3.4. Model Orde Pertama