Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009.
USU Repository © 2009
Penarikan sampel secara nonacak berbeda dengan penarikan sampel secara acak, dalam hal sampel dipilih tidak mempunyai peluang yang sama untuk
terpilih karena tidak menggunakan toeri probabilitas dalam penarikan sampel. Pengambilan sampel secara nonacak terdiri atas:
1. Quota Sampling
Quota Sampling adalah teknik penarikan sampel dari sekelompok anggota populasi dengan jumlah atau kuota tertentu.
2. Incidental Convenience Sampling
Incidental Convenience Sampling adalah teknik penarikan sampel pada orang yang pertama kali dijumpai pengambil sampel secara kebetulan.
3. Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik penarikan sampel dimana sampel tersebut dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang diinginkan oleh
pengambil sampel. 4.
Snowball Sampling Snowball Sampling adalah teknik penarikan sampel berdasarkan
konsep bola salju dimana sampel diperoleh berdasarkan suatu informasi dari seorang individu terhadap individu lain.
3.4. Model Orde Pertama
Model orde pertama adalah persamaan polinomial yang memiliki pangkat satu atau berbentuk linier. Tahap awal dari RSM adalah menentukan model orde
pertama, persamaan atau modelnya adalah:
Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009.
USU Repository © 2009
Y = b x
+ b
1
x
1
+ ... + b
i
x
i
Dimana: Y = respon
x
i
= prediktor b
i
= koefisien prediktor Tujuan dari pembuatan model orde pertama adalah sebagai pendekatan
untuk mencari daerah optimal yang akan digunakan dalam eksperimen. Untuk membangun model orde pertama, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data
dengan desain eksperimen. Adapun langkah-langkah yang diperlukan untuk menentukan model orde
pertama antara lain:
7
1. Menentukan terlebih dahulu desain eksperimen yang akan digunakan untuk
kemudian dilakukan percobaan. 2.
Model desain eksperimen dan hasil percobaan kemudian dihitung dengan melakukan pendekatan matriks agar diperoleh koefisen model orde pertama.
Desain yang digunakan sebagai desain model orde pertama adalah desain 2
k
, hal ini didasarkan jika level yang dipilih terlalu berdekatan, faktor memiliki kemungkinan untuk menunjukkan hasil yang tidak dianggap atau efek yang kecil
pada eksperimen pertama dan level faktor akan bergerak sangat lambat dalam pergerakan steepest descent. Interval yang terlalu kecil diantara level dapat
membuat peneliti untuk menyimpulkan bahwa faktor yang dipilih tidak penting dan mengabaikannya dalam pertimbangan.
Desain dikatakan sebagai desain orde pertama karena memberikan
7
Cochran, W. G., dan Cox, G. M. Ibid, hal 336
Albert : Studi Penerapan Response Surface Methodology RSM Dalam Proses Pembuatan Botol Untuk Peningkatan Produktivitas Produk Botol Di CV. Bobofood, 2009.
USU Repository © 2009
kecocokan yang efisien dan pengecekan terhadap model orde pertama. Model ini dipilih karena peneliti percaya, tapi tidak secara pasti, bahwa ada jarak tertentu
dari titik optimum. Pada keadaan tersebut, ada kemungkinan bahwa karakteristik lokal yang utama dari permukaan adalah kemiringan dan permukaan lokal kira-
kira diperlihatkan oleh model orde pertama dimana memiliki kemiringan b
1
pada arah x
1
, kemiringan b
2
pada arah x
2
, dan seterusnya. Jika gagasan ini benar, maka adalah mungkin untuk mengikuti arah dari penurunan ataupun kenaikan dari
respon pada lereng bukit.
3.5. Desain Eksperimen