Orang People HASIL PENELITIAN

e. Orang People

Dalam sub bab ini, orang yang dimaksud penulis adalah agen dan aparat operasional AJB Bumiputera Cabang Kisaran. Perusahaan jasa sangat tergantung kepada kualitas pelayanan yang diberikannya kepada nasabah. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui strategi yang diterapkan kepada setiap agen di AJB Bumiputera Kisaran. Mengenai hal ini, penulis mengemukakan beberapa pertanyaan tentang: 18. Pertanyaan: Bagaimana proses perekrutan agen untuk memenuhi formasi agen yang dibutuhkan di AJB Bumiputera cabang kisaran? Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan : “Proses perekruan agen yang dilakukan dengan sistem seleksi, untuk tahap awal seleksi akan dilakukan supervisor kemudian dari supervisor dibawa berjumpa dengan kepala cabang dan selanjutnya didaftarkan ke kantor wilayah. Selain itu untuk kriteria biasanya kita beri standart penampilan, pendidikan, serta ujian itulah proses yang biasa kita lakukan. Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan : “Kalau kita sama seperti prospek setiap hari itu kita harapkan ada yang kita prospek menjadi nasabah dan juga agen. Karena kalau kerja menjadi mitra agen di bumiputera ini tidak memiliki gaji pokok tetapi berdasarkan jumlah nasabah yang diperloleh, sehingga ketahanan mereka untuk bekerja itu bisa sebentar dalam artian hari ini kita rekrut satu bulan atau 2 bulan bisa berhenti. Untuk itu kita harus terus merekrut agen untuk menggantikan posisi tersebut, kalau saya setiap prospek nasabah selalu saya tawarkan untuk menjadi agen saya kira seperti itu”. Universitas Sumatera Utara 19. Pertanyaan: Apa yang menjadi standart atau kualifikasi yang diberikan perusahaan untuk menjadi agen dan supervisor agen? Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan : “Standart yang kita berikan untuk menjadi supervisor kualifikasi pendidikan minimal D3 dan memiliki pemahaman yang baik dalam memasarkan produk asuransi AJB Bumiputera serta memiliki kemampuan mengorganisir agen-agen yang bertugas”. Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan : “Untuk kualifikasi jenjang pendidikan menjadi agen yang jelas minimal SMA, kemudian usia minimal 25 tahun ke atas, cakap dalam penempilan, cakap dalam berbicara, mempunyai kenderaan”. 20. Pertanyaan: Apa yang membedakan agen debit dengan agen produksi di AJB Bumiputera? Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan : “Agen debit adalah agen yang bertugas menagih premi dan menangani pembayaran klaim serta dapat memasarkan produk sedangkan agen produksi yaitu agen yang hanya berproduksi mencari nasabah tanpa diwajibkan untuk melakukan penagihan premi. Selain itu yang membedakan agen debit dan agen produksi, agen debit harus mencapai target portopolio, jika tidak mencapai target portopolio jumlah premi yang dimasukan agen setiap bulannya harus besar agar yang bisa menagih premi. Itulah syarat dan yang membedakan agen debit dan agen produksi”. Universitas Sumatera Utara 21. Pertanyaan: Bagaimana pola pembinanan, pengawasan dan evaluasi kinerja agen di AJB Bumiputera Kisaran? Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan : “Untuk pengawasan dan evaluasi biasanya kita lakukan forum-forum khusus dengan agen dan supervisor untuk membahas permasalahan yang ada, selain itu kita juga lakukan retraining untuk pembinaan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dan untuk penyegaran agar tidak jenuh kita lakukan refresing”. Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan : “Supaya agen itu berhasil saya selalu katakan, saya saja bisa berhasil mengapa mereka tidak bisa berhasil, dan untuk mencapai target penjualan pembinaan yang saya lakukan saya ikut turun mendampingi mereka ke lapangan untuk memprospek nasabah sampai agen bisa berjalan sendiri memasarkan produk ke nasabah”. 22. Pertanyaan: Program apa yang diberikan supervisor kepada agen agar memenuhi target penjualan? Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator Supervisor, ia mengatakan : “Hal yang paling saya utamakan untuk agen-agen yaitu setiap hari pikirkan siapa yang harus didatangi itulah semacam pengarahan atau prospek yang saya lakukan kepada agen. Untuk program yang kami buat agen-agen harus memiliki bank prospek yaitu dari sistem kekeluargaan, seperti orang tua dan seterusnya dimana sistemnya itu berantai kemudian turun ke teman-teman yang dikenal”. 23. Pertanyaan: Apa yang menjadi kendala dalam operasional agen di lapangan? Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator Supervisor, ia mengatakan : Universitas Sumatera Utara “Kendala yang paling utama dirasakan sehingga membuat gagal agen-agen yaitu ketika agen tidak memiliki bank prospek selain itu yang menjadi kendala mental yang kurang kuat karena agen tidak mendapatkan gaji pokok dan hanya mendapatkan komisi dari pencarian nasabah sehingga banyak yang tidak bertahan lama, untuk itu mental harus kuat dari segi kekuatan hati, kekutan pikiran dan keiklasan hati untuk bekerja, karena saya juga menjalani hal yang sama tantangnnya besar namun ketika sudah berhasil sangat menjanjikan untuk kerja di AJB Bumiputera ini”. 24. Pertanyaan: Bagaimana jenjang karir dan tingkat kesejahteraan supervisor dan agen AJB Bumiputera cabang kisaran? Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator Supervisor, ia mengatakan : “Kalau jenjang karir yang jelas untuk menjadi supervisor itu awalnya kita harus menjadi agen dan menjadi supervisor itu adalah agen-agen yang memiliki prestasi baik dari segi nasabah yang didapat bagus kemudian cakap dalam berbicara, memiliki jiwa kepemimpinan, kriteria tersebut sudah bisa menjadi supervisor. Pada dasarnya menjadi supervisor itu tidak mudah untuk menjalankan tugasnya karena ia harus menjadi tonggak dalam organisasi penjualan produk AJB Bumiputera. Ketika seorang agen memiliki masalah dilapangan supervisor harus bisa menyelesaikan masalah tersebut, untuk itu seorang supervisor harus menguasai semua bidang pemasaran produk dan strateginya”. 25. Pertanyaan: Apakah ada sangsi yang diberikan kacab kepada supervisor atau agen apabila tidak mencapai target penjualan? Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator Supervisor, ia mengatakan : “Sangsi tidak ada, pada dasarnya perusahaan memberikan target target ada SP dan PP yang harus dicapai atau UP yang harus dicapai, pada intinya kantor itu memberikan target tersebut untuk mengembangkan dan meningkatkan pendapatan agen atau supervisor dan untuk sangsinya tidak ada”. Universitas Sumatera Utara 26. Pertanyaan: Mengapa di dalam struktur organisasi AJB Bumiputera cabang kisaran tidak memiliki bidang khusus yang menangani pemasaran produk asuransi? Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator Supervisor, ia mengatakan : “Karena untuk struktur dalam menangani pemasaran produk dilaksanakan oleh supervisor dan agen yang sifatnya dinas luar untuk dinas dalam tidak ada yang menangani bidang pemasaran secara khusus karena supervisor dan agen secara kordinasi dan pembinaan langsung dibawahi oleh kepala cabang. Dengan kata lain untuk pemasarn produk bidang agen dan dupervisor yang menangani”. 27. Pertanyaan: Bagaimana pola komunikasi yang dilakukan antara agen, supervisor dan kacab? Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan : “Pola komunikasi yang kita lakukan setiap bulannya kita melakukan forum-forum khusus, untuk supervisor dan kacab biasanya dilakukan setiap minggu, untuk supervisor dan agen bisa setiap hari”.

f. Proses Process