Pengertian Polis Asuransi Aspek Hukum Asuransi

operasinya dengan baik dan efisien. 9. Asuransi mendorong usaha pencegahan kerugian Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha menyadari bahwa keberhasilan yang dicapai sangat tergantung kemampuan mereka untuk memberikan perlindungan dengan biaya yang cukup wajar dalam mencegah kerugian. 10. Asuransi membantu pemeliharaan kesehatan Asuransi berfungsi untuk menghindari dan memperkecil penyebab timbulnya kerugian yang disebabkan oleh penyakit, kecelakaan dan kematian. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pengecekan kesehatan secara berkala pada perusahaan yang menerapkan asuransi jiwa pada karyawannya.

2.4.5 Pengertian Polis Asuransi

Dalam setiap jenis asuransi termasuk asuransi jiwa memiliki produk asuransi yang akan dijual kepada nasabah atau pemegang polis. Menurut Darmawi 2000:11 polis adalah suatu janji-janji yang dicantumkan dalam suatu kontrak. Tentunya yang berkaitan dengan pihak tertanggung dan penanggung dalam suatu perjanjian. Ada beberapa jenis kontrak asuransi jiwa menurut Salim 2000:33 antara lain: 1. Term of life insurance Merupakan suatu bentuk pertanggungan yang mempunyai jangka waktu tertentu. Misalnya jangka waktu 2 tahun dan seterusnya, biasanya Universitas Sumatera Utara pembayaran premi lebih murah dibandingkan jenis pertanggungan jiwa lainnya, namun kekurangannya apabila jangka waktu telah habis atau kadaluarsa dan tidak terjadi sesuatu hal maka pemegang polis tidak bisa menarik uangnya kembali. Biasanya jenis kontrak ini dipakai sebagai jaminan pada pinjaman-pinjaman berjangka panjang seperti obligasi dan sebagainya. 2. Whole life insurance Yaitu asuransi secara permanen dimana pembayaran premi setiap tahun sama besarnya, untuk pembayaran premi tersebut ditetapkan sekali dan berlaku untuk seumur hidup. 3. Endowment lire insurance Asuransi yang dibayarkan bilamana dalam jangka waktu tertentu seseorang meninggal dunia atau ia masih tetap hidup. Pembayaran premi lebih mahal jika dibandingkan dengan term insurance, biasanya jenis kontrak polis ini digunakan untuk biaya pendidikan anak di kemudian hari. 4. Annuity Annuity berbeda prinsipnya dengan asuransi biasa, annuitas bertujuan untuk membentuk dana agar bisa digunakan pada waktu harituanya, yang asuransi tujuannya untuk memperkecil resiko keuangan yang mungkin timbul pada masa-masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara

2.4.6 Aspek Hukum Asuransi

Dalam pelaksanaan kegiatan asuransi memiliki aspek hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam persetujuan asuransi, yang pada dasarnya diatur oleh Undang-Undang no. 21992 tentang perasuransian. Karena kontrak asuransi pada umumnya merupakan suatu ikatan maka kitab Undang-Undang hukum perdata dan hukum dagang masih tetap mengatur perasuransian, sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang no. 2 1992. Ketika melakukan suatu perjanjian yang dituangkan ke dalam polis asuransi memiliki prinsip hukum dalam kontrak asuransi. Menurut Bickelhaupt dalam Darmawi, 2000:66-71 prinsip hukum dalam kontrak asuransi yaitu: 1. Personal Nature Kontrak asuransi yang bersifat pribadi atau personal bukan mengikuti harta yang diasuransikan. Hal itu berarti sesuatu yang diasuransikan itu adalah kerugian yang diderita oleh orang bukan kerugian harta itu sendiri. Karena itu ketika seseorang mengasuransikan rumahnya dan kemudian ia menjual rumah itu asuransinya tidak berlaku otomatis bagi pemilik rumah baru tersebut. 2. Conditional Nature Kewajiban untuk melaksanakan isi kontrak baru timbul apabila pihak kedua memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak. Jadi kontrak asuransi bersyarat berarti penanggung hanya berkewajiban Universitas Sumatera Utara membayar santunan bila syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak terpenuhi. 3. Strict Compliance Nature Kontrak asuransi bersifat adhesi artinya kontrak dirumuskan oleh penanggung. Sedangkan pihak tertanggung tidak mempunyai kesempatan untuk merumuskan isinya dan menentukan kalimat atau kata-katanya. Tidak ada tawar menawar, pihak tertanggung tinggal menerima atau menolaknya. 4. Indemmnity Nature Kebanyakan kontrak asuransi kerugian dan kontrak asuransi kesehatan merupakan kontrak indemmnity atau kontrak penggantian kerugian. Penanggung menyediakan penggantian kerugian untuk kerugian yang nyata diderita tertanggung, dan tidak lebih besar dari kerugian itu. Batas tertinggi kewajiban penanggung berdasarkan prinsip ini adalah memulihkan tertanggung pada posisi ekonomi yang sama dengan posisinya sebelum terjadi kerugian. Hal ini berarti jumlah yang tertulis dalam polis bukanlah merupakan jumlah yang harus dibayarkan tetapi menyatakan batas maksimum pembayaran. 5. Insurable Interest Yaitu hak hubungan dengan persoalan pokok dari kontrak, seperti menderita kerugian finansial sebagai akibat terjadinya kerusakan, kerugian, atau kehancuran sesuatu harta. Universitas Sumatera Utara 6. Hak Subrogasi Subrogation Rights Hak subrogasi yaitu menempatkan beban kepada yang bertanggung jawab memikulnya dan mencegah tertanggung mendapatkan keuntungan dengan menagih pihak penanggung dan pihak penyebab kerugian. Penggunaan subrogasi bervariasi diantara berbagai jenis asuransi, dalam asuransi jiwa subrogasi tidak dipergunakan biasanya digunakan asuransi kebakaran yang dalam membuktikan penyebab kebakaran sering kali sulit. 7. Konsep Penyembunyian Concealment Concept Kontrak asuransi seharusnya dibuat berdasarkan iktikad baik. Karena itu kedua belah pihak tidak akan mempraktekkan penyembunyian fakta pokok resiko yang diketahuinya. 8. Konsep Representasi Representations Concept Suatu pernyataan yang dibuat tertanggung kepada penanggung pada waktu atau sebelum pembuatan kontrak. Karena hak penanggung untuk mendapatkan pengetahuan yang lengkap tentang subjek asuransi maka penting untuk tergantung atas pernyataan tertanggung tersebut. 9. Konsep Jaminan Warranties Concept Kansep jaminan adalah informasi yang diberikan pihak tertanggung kepada perusahaan asuransi dan kemudian memasukakan dalam perjanjian asuaransi. Dengan kata lain Warranties adalah bagian dari kontrak itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 54

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Zuriah, 2006:47 penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian secara akurat dan sistematis mengenai sifat-sifat populasi dan daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan fakta-fakta dan masalah yang kemudian diinterpretasikan dengan rasional dan akurat sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. AJB Bumiputera, di Jln. HOS Cokroaminoto No. 35 Kelurahan Kisaran Kota, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

3.3 Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, tidak menggunakan istilah populasi ataupun sampel seperti dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, populasi Universitas Sumatera Utara