2. Perspektif Dalam Melihat Masalahisu 3. Masalah-masalahisu yang ada

Tabel 52: Menurut Bapakibu, apakah BPD Periode 2004-2010 mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 4 26,6 2 Ragu-ragu 6 40 3 Tidak 5 33,3 Jumlah 15 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat responden yang menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam sebanyak 4 responden atau 26,6 . Sedangkan yang ragu-ragu sebanyak 6 responden atau 40 dan yang menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 tidak mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam sebanyak 5 responden atau 33,3 .

a.2. Perspektif Dalam Melihat Masalahisu

Pada bagian perspektif dalam melihat masalahisu ini peneliti mengajukan pertanyaan perbandingan sebagai berikut : Tabel 53: Menurut Bapakibu, adakah cara pandang yang berbeda antara antara LMD Periode 1996-2001 dengan BPD Periode 2004-2010 dalam melihat masalahisu yang ada di desa Malasin? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 9 60 2 Ragu-ragu 5 33,33 3 Tidak 1 6,66 Jumlah 15 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat 9 responden atau 60 menjawab bahwa LMD Periode 1996-2001 dengan BPD Periode 2004-2010 memiliki cara pandang yang berbeda dalam melihat masalahisu yang ada di desa Malasin. Sedangkan yang ragu-ragu sebanyak 5 responden atau 33,33 dan yang menjawab bahwa antara LMD Periode 1996-2001 dengan BPD Periode 2004- 2010 tidak memiliki cara pandang yang berbeda dalam melihat masalahisu yang Universitas Sumatera Utara ada di desa Malasin sebanyak 1 orang responden atau 6,66 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan cara pandang dalam melihat masalahisu yang ada di desa Malasin antara LMD Periode 1996-2001 dengan BPD Periode 2004-2010. Dalam hal ini, penulis mendapat sedikit penjelasan dari salah seorang seorang tokoh masyarakat yaitu Bapak M. Basan bahwa ”Dikatakan ada cara pandang yang berbeda, dimana LMD Periode 1996-2001 lebih memiliki cara pandang yang sifatnya konstruktif membangun, sehingga menghasilkan contoh kehidupan demokrasi di desa. Sedangkan BPD Periode 2004-2010 sering terjadi salah tafsir tanggap mengenai hal-hal yang berkembang dan dalam proses pelaksanaan tidak diadaptasi dengan lingkungan setempat sehingga kesan kaku sering muncul dalam implementasi dilapangan”.

a.3. Masalah-masalahisu yang ada

Pada bagian masalah-masalahisu yang ada ini peneliti mengajukan dua pertanyaan perbandingan kepada responden sebagai berikut : Tabel 54: Menurut Bapakibu, apakah LMD Periode 1996-2001 lebih efektif dalam menanggapi masalahisu yang ada di desa Malasin sehingga lahirnya Perdes yang berkaitan dengan masalah tersebut? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 12 80 2 Ragu-ragu 2 13,33 3 Tidak 1 6,66 Jumlah 15 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat responden yang menjawab bahwa LMD Periode 1996-2001 lebih efektif dalam menanggapi masalahisu yang ada di desa Malasin sehingga lahirnya Perdes yang berkaitan dengan masalah tersebut sebanyak 12 responden atau 80 . Sedangkan yang ragu-ragu sebanyak 2 responden atau 13,3 dan 1 responden atau 6,66 menjawab bahwa LMD Universitas Sumatera Utara Periode 1996-2001 tidak efektif dalam menanggapi masalahisu yang ada di desa Malasin sehingga lahirnya Perdes yang berkaitan dengan masalah tersebut. Tabel 55: Menurut Bapakibu, apakah BPD Periode 2004-2010 lebih efektif dalam menanggapi masalahisu yang ada di desa Malasin sehingga lahirnya Perdes yang berkaitan dengan masalah tersebut? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 7 46,66 2 Ragu-ragu 2 13,33 3 Tidak 6 40 Jumlah 15 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat 7 responden atau 46,66 menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 lebih efektif dalam menanggapi masalahisu yang ada di desa Malasin sehingga lahirnya Perdes yang berkaitan dengan masalah tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 responden atau 13,3 dan yang menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 tidak efektif dalam menanggapi masalahisu yang ada di desa Malasin sehingga lahirnya Perdes yang berkaitan dengan masalah tersebut sebanyak 6 orang responden atau 40 .

b. Agregasi dan Organisasi

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi)

1 12 92

BAB II Kedudukan, Fungsi, dan Eksistensi Badan Permusyawaratan Desa Sebagai Lembaga Demokratisasi di Desa Dalam Kaitannya Dengan Otonomi Desa 2.1. Arti Penting Demokrasi Dalam Konsep Otonomi Desa - LEMBAGA DEMOKRATISASI DI DESA DALAM KAITANNYA DENGAN OTON

0 1 42