b.3. Menguatkan Masalahisu Untuk Dibahas
Pada bagian menguatkan masalahisu untuk dibahas ini peneliti mengajukan pertanyaan yaitu :
1. Apakah ada usaha BPD untuk lebih meyakinkan masyarakat bahwa
masalahisu memiliki tingkat urgensitas untuk dibahas bila terjadi perbedaan persepsi antara masyarakat dan BPD tentang suatu masalahisu?
Jawab : Tidak ada, padahal masyarakat sebagai objek pembangunan sehingga bila terjadi perbedaan persepsi, maka tugas kami adalah untuk meminimalisir hal
tersebut.
c. Agenda Setting
Pada indikator ini terdiri dari :
c.1. Pemilihan Masalahisu
Pada bagian pemilihan masalahisu ini peneliti mengajukan pertanyaan kepada Kepala Desa sebagai berikut :
1. Setelah lahirnya UU No. 32 tahun 2004 terjadi penyebaran kekuasaan
dalam pemilihan masalahisu yang ditandai dengan diberikan wewenang lebih kepada Badan Permusyawaratan Desa BPD, bagaimana tanggapan
Bapak sebagai Kepala Desa di sini? Jawab : Suatu keuntungan dari kerjasama BPD sehingga saya tidak perlu
menanggung bebabn sendiri dalam memimpin desa dan disaat yang bersamaan saya dapat memahami kelebihan serta kekurangan dari metode yang saya terapkan
di desa ini karena berjalan fungsi dan tugas BPD, tetapi pada tararan implementasi hal ini kadang-kadang bertolak belakang.
Universitas Sumatera Utara
c.2. Pembahasan Masalahisu
Pada bagian pembahasan masalahisu ini peneliti mengajukan dua pertanyaan :
1. Apakah sering terjadi kendala dalam pembahasan masalahisu untuk
menjadi kebijakan dengan Badan Permusyawaratan Desa BPD? Jawab : Sering terjadi kendala untuk mengahsilkan kebijakan, misalnya metode
tegang otot yang mereka BPD sebut demokrasi. Tetapi bagi saya bukan seperti itu, demokrasi artinya bebas dan bertanggung jawab bukan asal ngomong dengan
suara keras. 2.
Saat UU No. 5 tahun 1979, masalahisu dibawa oleh Kepala Desa untuk dibahas di LMD tetapi setelah UU No. 32 tahun 2004 lahir, masalahisu
dibawa oleh kedua belah pihak baik BPD maupun Kepala Desa. Bagaimana Bapak melihat keuntungan dan kerugian dari UU tersebut?
Jawab : Tergantung dari cara melihat, jika memang dengan niat baik untuk membangun desa saya kira hal ini sangat positif karena disuatu sisi Kepala Desa
memiliki kekurangan dan tugas Badan Permusyawaratan Desa berusaha menutupi persoalan yang dilupakan oleh Kepala Desa.
d. Formulasi Kebijakan