1. Pengetahuan Terhadap masalahisu Jawaban Tokoh Masyarakat a. Persepsi dan Definisi

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab ada dualisme pengambilan kebijakan di desa antara BPD dengan Kepala Desa sebanyak 6 responden atau 66,6 . Sedangkan responden yang menjawab ragu- ragu tidak ada dan responden yang menjawab tidak ada dualisme pengambilan kebijakan di desa antara BPD dengan Kepala Desa sebanyak 3 responden atau 33,3 .

3. Jawaban Tokoh Masyarakat a. Persepsi dan Definisi

Pada indikator persepsi dan definisi terdiri dari :

a.1. Pengetahuan Terhadap masalahisu

Pada bagian pengetahuan terhadap masalahisu ini, peneliti mengajukan empat pertanyaan perbandingan kepada responden yaitu: Tabel 49: Menurut Bapakibu, apakah LMD Periode 1996-2001 memiliki pengetahuan yang kuat dalam melihat masalahisu yang ada di desa ini ketika mereka menjabat sebagai anggota LMD? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 13 86,66 2 Ragu-ragu 1 6,66 3 Tidak 1 6,66 Jumlah 15 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat responden yang menjawab bahwa LMD Periode 1996-2001 memiliki pengetahuan yang kuat dalam melihat masalahisu yang ada di desa Malasin ketika mereka menjabat sebagai anggota LMD sebanyak 13 responden atau 86,66 . Sedangkan yang ragu-ragu sebanyak 1 responden atau 6,66 dan yang menjawab bahwa LMD Periode 1996-2001 tidak memiliki pengetahuan yang kuat dalam melihat masalahisu yang ada di Universitas Sumatera Utara desa Malasin ketika mereka menjabat sebagai anggota LMD sebanyak 1 responden atau 6,66 . Tabel 50: Menurut Bapakibu, apakah BPD Periode 2004-2010 memiliki pengetahuan yang kuat dalam melihat masalahisu yang ada di desa Malasin ini? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 5 33,33 2 Ragu-ragu 7 46,66 3 Tidak 3 20 Jumlah 15 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat 5 responden atau 33,33 menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 memiliki pengetahuan yang kuat dalam melihat masalahisu yang ada di desa Malasin. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 7 responden atau 46,66 dan yang menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 tidak memiliki pengetahuan yang kuat dalam melihat masalahisu yang ada di desa Malasin sebanyak 3 orang responden atau 20 . Tabel 51: Menurut Bapakibu, apakah LMD Periode 1996-2001 mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam pada saat mereka menjabat? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 9 60 2 Ragu-ragu 2 13,3 3 Tidak 4 26,6 Jumlah 15 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat 9 responden atau 60 menjawab bahwa LMD Periode 1996-2001 mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 responden atau 13,3 dan yang menjawab bahwa LMD Periode 1996-2001 tidak mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam sebanyak 4 responden atau 26,6 . Universitas Sumatera Utara Tabel 52: Menurut Bapakibu, apakah BPD Periode 2004-2010 mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 4 26,6 2 Ragu-ragu 6 40 3 Tidak 5 33,3 Jumlah 15 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat responden yang menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam sebanyak 4 responden atau 26,6 . Sedangkan yang ragu-ragu sebanyak 6 responden atau 40 dan yang menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 tidak mengetahui permasalahan yang ada secara mendalam sebanyak 5 responden atau 33,3 .

a.2. Perspektif Dalam Melihat Masalahisu

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi)

1 12 92

BAB II Kedudukan, Fungsi, dan Eksistensi Badan Permusyawaratan Desa Sebagai Lembaga Demokratisasi di Desa Dalam Kaitannya Dengan Otonomi Desa 2.1. Arti Penting Demokrasi Dalam Konsep Otonomi Desa - LEMBAGA DEMOKRATISASI DI DESA DALAM KAITANNYA DENGAN OTON

0 1 42