2. Pembahasan Masalahisu Formulasi Kebijakan 1. Pemecahan Masalahisu 2. Proses Pengambilan Kebijakan

Tabel 40: Sebagai anggota BPD Periode 2004-2010, apakah Bapakibu berperan besar dalam menetapkan masalahisu untuk dijadikan kebijakan? No. Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase 1 Ya 9 100 2 Ragu-ragu 3 Tidak Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat seluruh responden menjawab bahwa seluruh anggota LMD Periode 1996-2001 berperan besar dalam menetapkan masalahisu untuk dijadikan kebijakan. Hal ini ditandai dengan tidak satupun responden yang menjawab bahwa anggota BPD tidak berperan besar dalam menetapkan masalahisu untuk dijadikan kebijakan.

d.2. Pembahasan Masalahisu

Pada bagian pembahasan masalahisu ini peneliti mengajukan dua pertanyaan : Tabel 41: Apakah sering ada kendala dalam membahas suatu masalahisu dengan Kepala Desa sebagai Pemerintah Desa? No. Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase 1 Ya 7 77,7 2 Ragu-ragu 3 Tidak 2 22,2 Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa sebanyak 7 responden atau 77,7 yang menjawab sering ada kendala dalam membahas suatu masalahisu dengan Kepala Desa sebagai Pemerintah Desa. Sedangkan responden yang ragu-ragu tidak ada, dan 2 responden atau 22,2 yang menyatakan bahwa tidak sering ada kendala dalam membahas suatu masalahisu dengan Kepala Desa sebagai Pemerintah Desa. Universitas Sumatera Utara Tabel 42: Dalam UU No. 32 tahun 2004, BPD diberi peran yang dominan dalam membahas masalahisu yang ada karena BPD berhak mengajukan usulan dan sebagai pengawas kebijakan yang ada. Apakah Bapakibu memanfaatkan hal ini semaksimal mungkin? No. Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase 1 Ya 9 100 2 Ragu-ragu 3 Tidak Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan seluruh responden menjawab bahwa anggota BPD memanfaatkan dengan semaksimal mungkin peran yang diberikan oleh UU No. 32 tahun 2004.

e. Formulasi Kebijakan

Pada indikator ini terdiri dari :

e.1. Pemecahan Masalahisu

Pada bagian pemecahan masalahisu ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut : Tabel 43: Dalam memecahkan masalahisu, apakah anda mengakomodir aspirasi dari lembaga lain? No. Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase 1 Ya 9 100 2 Ragu-ragu 3 Tidak Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa jawaban responden mengenai pertanyaan dalam memecahkan masalah, apakah Bapakibu mengakomodir aspirasi dari lembaga lain? Seluruh responden menjawab ya, yaitu sebanyak 9 responden atau 100. Universitas Sumatera Utara

e.2. Proses Pengambilan Kebijakan

Pada bagian proeses pengambilan kebijakan ini peneliti mengajukan tiga pertanyaan sebagai berikut : Tabel 44: Apakah sering terjadi kebuntuan Deadlock antara BPD dengan Pemerintah Desa dalam proses pengambilan kebijakan? No. Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase 1 Ya 6 66,6 2 Ragu-ragu 1 11,1 3 Tidak 2 22,2 Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa sebanyak 6 responden atau 66,6 yang menjawab sering terjadi kebuntuan deadlock antara BPD dan Pemerintah Desa dalam proses pengambilan kebijakan. Sedangkan responden yang ragu-ragu sebanyak 1 responden atau 11,1 dan 2 responden atau 22,2 yang menyatakan bahwa tidak sering terjadi kebuntuan deadlock antara LMD dengan Pemerintah Desa dalam proses pengambilan kebijakan. Tabel 45: Menurut Bapakibu sebagai anggota BPD Periode 2004-2010, apakah proses pengambilan kebijakan sudah demokratis? No. Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase 1 Ya 9 100 2 Ragu-ragu 3 Tidak Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa seluruh responden menjawab proses pengambilan kebijakan di BPD sudah demokratis. Hal ini dibuktikan dengan tidak ada responden yang menjawab bahwa pengambilan kebijakan di LMD tidak demokratis. Universitas Sumatera Utara Tabel 46: Adakah kendala dalam proses pengambilan kebijakan di desa Malasin ini? No. Jawaban Responden Jumlah Responden Persentase 1 Ya 4 44,4 2 Ragu-ragu 2 22,2 3 Tidak 3 33,3 Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat responden yang menjawab bahwa ada kendala dalam proses pengambilan kebijakan di desa Malasin sebanyak 4 responden atau 44,4 . Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 responden atau 22,2 dan yang menjawab tidak ada kendala dalam proses pengambilan kebijakan di desa Malasin sebanyak 3 responden atau 33,3 .

e.3. Mekanisme Pengambilan Kebijakan

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi)

1 12 92

BAB II Kedudukan, Fungsi, dan Eksistensi Badan Permusyawaratan Desa Sebagai Lembaga Demokratisasi di Desa Dalam Kaitannya Dengan Otonomi Desa 2.1. Arti Penting Demokrasi Dalam Konsep Otonomi Desa - LEMBAGA DEMOKRATISASI DI DESA DALAM KAITANNYA DENGAN OTON

0 1 42