Pemerintahan Desa Menurut Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005, yang dimaksud

7. Seksi Kesehatan, dengan tugas dan fungsi : - Menghimbau dan mengontrol masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan 8. Seksi Keamanan, dengan tugas dan fungsi : - Menjaga keamanan kampung dan sekitarnya - Menyusun jadwal, melaksanakan dan mengontrol kegiatan jaga malam Siskamling 9. Seksi Humas, dengan tugas dan fungsi : - Mengadakan komunikasi masyarakat tentang berbagai program yang ada di desa 10. Seksi Sosial, dengan tugas dan fungsi : - Merencanakan dan melaksanakan bersama anggota masyarakat kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan desa.

3. Pemerintahan Desa Menurut Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005, yang dimaksud

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan menurut Peraturan Daerah Kabupaten Simeulue, Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. 3.1. Pemerintah Desa Malasin Dalam Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005, yang dimaksud Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Universitas Sumatera Utara Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Sedangkan menurut Peraturan Daerah Kabupaten Simeulue, Pemerintah Desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dan perangkat desa. Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. Dalam PP No. 72 tahun 2005, bahwa Perangkat Desa sebagaimana dimaksud di atas terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. Yang dimaksud Perangkat Desa lainnya terdiri atas Sekretariat desa, Pelaksana teknis lapangan dan Unsur kewilayahan. Sedangkan mengenai Jumlah Perangkat Desa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Menurut Perda Kabupaten Simeulue No. 14 tahun 2003, yang dimaksud dengan kepala desa adalah pejabat pemerintah desa yang dipilih oleh masyarakat setempat dan diangkat oleh Bupati berdasarkan usulan BPD untuk melaksanakan tugas sebagai kepala desa. Sedangkan yang dimaksud perangkat desa adalah bagian dari pemerintah desa yang terdiri dari unsur staf, unsur pelaksana dan unsur kewilayahan yang jumlah dan sebutannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial masyarakat setempat. Tugas dan kewajiban kepala desa menurut Perda Kabupaten Simeulue No. 14 tahun 2005 pasal 29, 30 dan 31 adalah Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa, Membina kehidupan masyarakat desa yang islami, Membina perekonomian desa, Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, Mendamaikan perselisihan masyarakat desa dan mewakili desanya di dalam dan luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukumnya. Untuk mendamaikan perselihan sebagaimana dimaksud, kepala desa dapat dibantu oleh Badan Universitas Sumatera Utara Permusyawaratan Desa. Segala perselisihan yang telah didamaikan oleh Kepala Desa bersifat mengikat pihak-pihak yang berselisih. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai mana diatas, Kepala Desa wajib bersikap dan bertindak adil, tidak diskriminatif serta tidak mempersulit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kepala Desa yang bersikap dan bertindak tidak adil, diskriminatif dan mempersulit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, diberikan teguran dan atau peringatan tertulis oleh Badan Permusyawaratan Desa. Kepala Desa memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan desa. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, Kepala Desa bertanggung jawab kepada rakyat melalui Badan Permusyawaratan Desa dan menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Bupati. Pertanggung jawaban dan laporan pelaksanaan tugas kepala Desa tersebut, disampaikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Laporan pelaksanaan tugas Kepala Desa sebagai mana dimaksud, disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada Camat. Sedangkan menurut Peraturan Daerah Kabupaten Simeulue No. 15 tahun 2003, perangkat desa bertanggung jawab kepada kepala Desa, perangkat desa membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, tugas dan fungsi perangkat desa ditetapkan dalam keputusan kepala desa. Pengangkatan calon perangkat desa menurut Peraturan Daerah Kabupaten Simeulue No. 15 tahun 2003 adalah ditetapkan dengan keputusan kepala desa setelah mendapat persetujuan tertulis dari pimpinan Badan Permusyawaratan Universitas Sumatera Utara Desa. Masa jabatan perangkat desa ditentukan dalam peraturan desa, dan perangkat desa tersebut dilantik oleh kepala desa. Adapun susunan pemerintah desa Malasin berdasarkan tugas dan fungsi adalah sebagai berikut : 1. Kepala Desa, dengan tugas dan fungsi : - Pelaksanaan administrasi secara umum 2. Sekretaris Desa, dengan tugas dan fungsi : - Pelaksanaan administrasi secara umum - Mengagendakan surat masuk dan surat keluar 3. Kepala Urusan Umum, dengan tugas dan fungsi : - Menerima sekaligus membukukan uang APPKD - Melaksanakan tugas yang telah diperintahkan oleh atasan 4. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Kesra , dengan tugas dan fungsi : - Mengurus menginfentarisir KK miskin - Membuat daftar penerima Raskin - Melaksanakan tugas yang telah diperintahkan oleh atasan 5. Kepala Urusan Pemerintahan, dengan tugas dan fungsi : - Meregistrasi penduduk - Melaporkan jumlah penduduk ke kecamatan - Melaksanakan tugas yang telah diperintahkan oleh atasan 6. Kepala Urusan Pemuda, dengan tugas dan fungsi : - Mengifentarisir jumlah pemuda - Melaksanakan tugas yang telah diperintahkan oleh atasan 7. Kepala Urusan Lindungan Masyarakat Linmas , dengan tugas dan fungsi : Universitas Sumatera Utara - Menginfentarisir jumlah Linmas Kamra yang ada di Desa - Melaporkan jumlah Linmas Kamra ke tingkat kecamatan - Melaksanakan tugas yang telah di perintahkan oleh atasan 8. Kepala Urusan Wanita, dengan tugas dan fungsi : - Memotori pelaksanaan Posyandu Desa - Menginfentarisir jumlah bayi dan balita - Melaporkan jumlah bayi dan balita ke Puskesmas Kecamatan Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DATA

A. Karakteristik Informan

Penyajian karakteristik informan bertujuan untuk mengenal ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh informan, sehingga memudahkan peneliti untuk mengadakan analisis. Adapun karakteristik informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin Dilihat dari jenis kelamin dalam penelitian ini mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Hal ini ditunjukkan bahwa jumlah seluruh informan yaitu 33 orang dengan jumlah informan laki-laki berjumlah 31 orang dan informan perempuan berjumlah 2 orang. 2. Karakteristik Informan Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan pendidikan yang berhasil ditamatkan oleh seluruh informan tersebut dapat dibagi atas beberapa kriteria yaitu berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Jenis Pendidikan. Atas dasar jenjang pendidikan, informan terdiri dari SD 6 orang, SLTP 13 Orang, SLTA 7 orang, SMEA 1 Orang dan SPG 6 Orang. Sedangkan berdasarkan Jenis Pendidikan, informan terbagi atas Pendidikan Kejuruan 7 orang dan Pendidikan Umum 26 Orang. 3. Karakteristik Informan Berdasarkan Kelompok Umur Adapun karakteristik informan berdasarakan kelompok umur terdiri dari 5 orang berumur 30-40 tahun, 11 orang berumur 41-50 tahun, 10 orang berumur 51- 60 tahun dan 7 orang berumur 60 tahun lebih. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi)

1 12 92

BAB II Kedudukan, Fungsi, dan Eksistensi Badan Permusyawaratan Desa Sebagai Lembaga Demokratisasi di Desa Dalam Kaitannya Dengan Otonomi Desa 2.1. Arti Penting Demokrasi Dalam Konsep Otonomi Desa - LEMBAGA DEMOKRATISASI DI DESA DALAM KAITANNYA DENGAN OTON

0 1 42