3. Masalahisu Yang Ada Agregasi dan Organisasi 1. Kemampuan Dalam Mengembangkan Masalahisu 2. Melembagakan Masalahisu

Tabel 31: Apakah antara BPD Periode 2004-2010 dan Pemerintah Desa atau dengan masyarakat sering berbeda pendapat dalam melihat masalahisu untuk dijadikan kebijakan? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 6 66,66 2 Ragu-ragu 3 Tidak 3 33,33 Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat responden yang menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 dan Pemerintah Desa atau dengan masyarakat sering berbeda pendapat dalam melihat masalahisu untuk dijadikan kebijakan sebanyak 6 responden atau 66,66 . Sedangkan yang menjawab ragu-ragu tidak ada dan yang menjawab tidak sering berbeda pendapat dalam melihat masalahisu untuk dijadikan kebijakan antara BPD Periode 2004-2010 dan Pemerintah Desa atau dengan masyarakat sebanyak 3 responden atau 33,3 .

a.3. Masalahisu Yang Ada

Pada bagian masalahisu yang ada ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut : Tabel 32: Sebagai anggota BPD Periode 2004-2010, apakah semua masalahisu telah direspon untuk dijadikan kebijakan? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 2 Ragu-ragu 3 Tidak 9 100 Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Dari tabel di atas dapat kita lihat seluruh responden atau 100 menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 belum merespon semua masalahisu untuk dijadikan kebijakan. Hal ini dibuktikan dengan tidak satupun responden yang menjawab bahwa BPD Periode 2004-2010 telah merespon semua masalahisu untuk dijadikan kebijakan. Universitas Sumatera Utara

b. Agregasi dan Organisasi

Pada indikator Agregasi dan Organisasi terdiri dari :

b.1. Kemampuan Dalam Mengembangkan Masalahisu

Pada bagian kemampuan dalam mengembangkan masalahisu ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut : Tabel 33: Apakah ada kebebasan berkreasi dalam mengembangkan masalahisu pada tiap individu anggota BPD? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 9 100 2 Ragu-ragu 3 Tidak Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat seluruh responden atau 100 menjawab bahwa sebagai anggota BPD Periode 2004-2010 ada kebebasan berkreasi dalam mengembangkan masalahisu pada tiap individu anggota BPD.

b.2. Melembagakan Masalahisu

Pada bagian melembagakan masalahisu ini peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut : Tabel 34: Apakah Bapakibu sebagai anggota BPD Periode 2004-2010 memiliki persyaratan terhadap masalahisu yang ada sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan? No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1 Ya 2 22,2 2 Ragu-ragu 6 66,6 3 Tidak 1 11,1 Jumlah 9 100 Sumber, Kuesioner penelitian 2007 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat responden yang menjawab bahwa anggota BPD Periode 2004-2010 memiliki persyaratan terhadap masalahisu yang ada sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan sebanyak 2 responden atau 22,2 . Universitas Sumatera Utara Sedangkan yang ragu-ragu sebanyak 6 responden atau 66,6 dan yang menjawab tidak memiliki persyaratan sebanyak 1 orang responden atau 11,1 .

b.3. Menguatkan Masalahisu Untuk Dibahas

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembentukan Peraturan Desa (Studi Kasus Di Desa Tridayasakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi)

1 12 92

BAB II Kedudukan, Fungsi, dan Eksistensi Badan Permusyawaratan Desa Sebagai Lembaga Demokratisasi di Desa Dalam Kaitannya Dengan Otonomi Desa 2.1. Arti Penting Demokrasi Dalam Konsep Otonomi Desa - LEMBAGA DEMOKRATISASI DI DESA DALAM KAITANNYA DENGAN OTON

0 1 42